Klasifikasi lapangan dibidang kehutanan dapat dibedakan atas klasifikasi primer dan sekunder. Klasifikasi primer menggambarkan dan mengelompokkan hutan berdasarkan sifat-sifat lapangan yang tidak berubah, sedangkan klasifikasi sekunder mengelompokkan areal hutan berdasarkan kemungkinan terbaik aplikasi system kerja atau mesin diareal tersebut. Klasifikasi lapangan dibidang kehutanan dimulai antara tahun 1950 dan 1960 di skandinavial (dari Samset, Norwegia). Penggarapannya secara luas didalam kegiatan kehutanan terdapat di Skandinavia, Inggris, Prancis, Italia, Jerman, Kanada, Uni Soviet, Jepang dan beberapa tempat di Afrika, terutama di Gabun
Klasifikasi hutan secara garis besar bermanfaat untuk perencanaan makro kemiringan lapangan yang merupakan salah satu faktor dimana untuk klasifikasi lapangan kehutanan. Dalam kawasan tropika basah, pada saat ini baru didasarkan pada bentuk penutupan lahan oleh vegetasi lahan. Hampir dalam semua hal tipe klasifikasi ini tidak digunakan untuk menaksir pola atau tata guna lahan yang ada sekarang, kareana pada umumnya pola ini berada pada perbedaan dari potensi atau vegetasi klimaks yang diperhatikan dalam vegetasi ini, walaupun demikian hal ini dapat dipakai dalam inventore hutan, khususnya bila vegetasi asli belum tersentuh. Banyak sistem klasifikasi dan pemetaan yang didasarkan pada saling hubungan vegetasi ataupun lingkungan yang telah dikembangkan. Beberapa sifat umum untuk seluruh dunia, beberapa yang lain dengan basis regionala yang terbatas. Klasifikasi pada umumnya berbagai metode analisis dari faktor-faktor yang kompleks yang menyusun lingkungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
AkarManis
Alpukat
Alzheimer
AMDAL
Antiseptik
Apium graveolens
Asma
Axonopus compressus
Bawang
Benjamin Balansa
Buah
Chelodina
Chelodina mccordi
Cinchona pubescens
Cinchona succirubra
covid
Daun Ketumbar
Deforestasi
Depresi
Desinfektan
EcengPadi
endemik
fauna
flora
Galegeeska revoilii
giant redwood
giant sequoia
GinkoBiloba
Grindelia
Hernia
informasi dunia
informasi hiburan
informasi kehutanan
Informasi Kesehatan
informasi lingkungan
jambu
Jambu Biji
Jejaring Sosial
Jeruk Nipis
Kafein
Kanker Hati
Kayu
Kayu lapis
kehutanan
Kentang
Kepunahan
kera
Kerontokan Rambut
Ketela
Kina
Kompas
Kopi Hitam
Kunyit
Kura-kura
Laboratorium
Lidah Buaya
Limbah
Matematika
Minyak Kemiri
Minyak Rosemary
Monochoria vaginalis
monyet
NAR
Neem
padang rumput
Papan
Papan Partikel
Pezoporus occidentalis
phenylindanes
Phoboscincus bocourti
Plantae
Plywood
Primata
Psidium guajava
Pterodroma cahow
Pulau Rote
Rambut
reptil
Rumput
Rumput Belang
Seledri
Sequoia gigantea
Sequoia wellingtonia
Silva
Singkong
Solenodon cubanus
Spermatophyta
Stres
SUUNTO
teknologi
Tips
topikepalacina
Tradescantia zebrina
Umbi
Yogurt
ZEBRINA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bila teman suka dengan tulisan di atas
saya berharap teman-teman menuliskan komentarnya
tapi tolong komentar yang sopannya
mari kita jaga sopan santun di dunia maya ini