Kamis, Juni 24, 2021

Kenali Hernia atau Penyakit Turun Berok

Hernia adalah penyakit turun berok yang memiliki kondisi di mana organ dalam tubuh menekan dan mencuat melalui jaringan otot atau jaringan ikat di sekitarnya yang lemah. Jaringan ikat tubuh seharusnya cukup kuat untuk menahan organ tubuh di dalamnya agar tetap berada di posisinya masing-masing. Namun, beberapa hal menyebabkan jaringan ikat melemah sehingga tidak dapat menahan organ di dalamnya dan mengakibatkan hernia.

Hernia paling sering terjadi di perut, tetapi bisa juga terjadi pada bagian paha atas, pusar, bahkan di daerah selangkangan. Kebanyakan kasus hernia tidak mengancam jiwa, tetapi penyakit ini tidak bisa sembuh dengan sendirinya. Terkadang dibutuhkan tindakan pembedahan untuk mencegah timbulnya komplikasi yang membahayakan.

Sebagian besar kasus ini tidak menunjukkan gejala ataupun bila ada hanya minimal. Namun, ada beberapa kasus hernia yang menimbulkan rasa nyeri dan rasa tidak nyaman. Penyakit ini juga dapat timbul ketika batuk atau mengejan, menangis, tertawa, atau saat mengerjakan aktivitas fisik.

Jenis-jenis Penyakit Hernia

Ada jenis-jenis penyakit hernia yang perlu Anda ketahui. Berikut ini jenis-jenis penyakit hernia adalah:

1. Hernia Inguinalis

Hernia inguinalis adalah jenis hernia yang paling sering terjadi dan pria memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalaminya. Hal ini terjadi ketika sebagian usus atau jaringan lemak di rongga perut mencuat ke selangkangan.

2. Hernia Femoralis

Hernia femoralis, terjadi ketika jaringan lemak atau sebagian usus mencuat ke paha atas bagian dalam. Risiko wanita menderita jenis hernia ini lebih tinggi, terutama wanita hamil atau memiliki berat badan berlebih (obesitas).

3. Hernia Umbilikus

Hermia umbilikus, terjadi ketika sebagian usus atau jaringan lemak mendorong dan mencuat di dinding perut, tepatnya di pusar. Jenis hernia ini biasanya dialami oleh bayi dan anak di bawah usia 6 bulan akibat lubang tali pusat tidak tertutup sempurna setelah bayi lahir.

4. Hernia Hiatus

Hernia hiatus, terjadi ketika sebagian lambung mencuat ke dalam rongga dada melalui diafragma (sekat antara rongga dada dan rongga perut). Jenis hernia ini umumnya terjadi pada lansia (>50 tahun). Jika seorang anak mengalami hernia hiatus, kondisi tersebut disebabkan oleh kelainan bawaan.

5. Hernia Insisional

Hernia insisional, terjadi ketika usus atau jaringan mencuat melalui bekas luka operasi di bagian perut atau panggul. Hernia insisional dapat terjadi bila luka operasi di perut tidak menutup dengan sempurna.

6. Hernia Epigastrik

Hernia epigastrik, terjadi ketika jaringan lemak mencuat melalui dinding perut bagian atas, tepatnya dari uluhati hingga pusar.

7. Hernia Spigelian

Hernia spigelian, terjadi ketika sebagian usus mendorong jaringan ikat (spigelian fascia) yang terletak di sisi luar otot rektus abdominus, yaitu otot yang membentang dari tulang rusuk hingga tulang panggul dengan karakteristik tonjolan yang dikenal dengan ‘six pack’. Hernia spigelian paling sering timbul di daerah sabuk spigelian, yaitu daerah pusar ke bawah.

8. Hernia Diafragma

Hernia diafragma, terjadi ketika sebagian organ lambung mencuat masuk ke rongga dada melalui celah diafragma. Hernia jenis ini juga dapat dialami oleh bayi ketika pembentukan diafragma kurang sempurna.

9. Hernia Otot

Hernia otot, terjadi ketika sebagian otot mencuat melalui dinding perut. Jenis hernia ini juga dapat terjadi pada otot kaki akibat cedera saat berolahraga.

Penyebab Hernia

Hernia disebabkan oleh kombinasi antara kondisi otot yang tertarik dan melemah. Ada beberapa hal yang menyebabkan otot tubuh melemah, berikut penyebab hernia adalah:

1. Usia.

2. Batuk kronis.

3. Bawaan lahir, terutama di pusar dan diafragma.

4. Cedera atau komplikasi dari operasi di bagian perut.

Selain itu, ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami hernia, terutama ketika otot tubuh mulai melemah. Berikut ini faktor terjadinya hernia adalah:

1. Terlalu sering mengangkat beban berat.

2. Konstipasi yang menyebabkan penderitanya harus mengejan saat buang air besar.

3. Kehamilan yang menyebabkan meningkatnya tekanan dalam dinding perut.

4. Penumpukan cairan di dalam rongga perut.

5. Berat badan meningkat secara tiba-tiba.

6. Bersin yang berlangsung lama.

Gejala Hernia

Gejala hernia bervariasi, tergantung lokasi dan tingkat keparahan. Hernia di perut atau selangkangan ditandai dengan munculnya benjolan atau tonjolan yang dapat hilang ketika berbaring. Namun, benjolan dapat muncul kembali ketika penderita tertawa, batuk, atau mengejan. Berikut ini gejala hernia adalah:

1. Nyeri di area benjolan, terutama ketika mengangkat atau membawa benda berat.

2. Rasa berat dan tidak nyaman di perut, terutama ketika membungkuk.

3. Konstipasi.

4. Ukuran benjolan semakin membesar seiring waktu.

5. Benjolan di selangkangan.

6. Nyeri dada.

7. Sulit menelan (disfagia).

8. Heartburn.

Cara Mengobati Penyakit Hernia

Sebelum menentukan langkah pengobatan, ada sejumlah faktor pertimbangan yang dapat memengaruhi keputusan dokter dalam menentukan prosedur operasi, yaitu:

1. Kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.

2. Gejala yang muncul dan dampaknya terhadap kehidupan pasien. Dokter akan merekomendasikan tindakan operasi jika gejala yang dirasakan semakin memburuk atau telah mengganggu aktivitas pasien sehari-hari.

3. Jenis dan lokasi hernia.

4. Isi hernia. Misalnya otot atau sebagian usus yang menyebabkan obstruksi usus atau terganggunya sirkulasi darah ke organ.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, ada beberapa metode pengobatan penyakit hernia adalah:

1. Terapi obat

Untuk pasien hernia hiatus, dokter akan meresepkan obat untuk menurunkan asam lambung guna meredakan gejala dan rasa tidak nyaman. Beberapa jenis obat yang mungkin diberikan, yaitu antasida, antagonis reseptor H-2, dan penghambat pompa proton (PPI).

2. Operasi

Tindakan operasi merupakan langkah utama yang dilakukan dokter dalam menangani hernia. Ada dua metode operasi yang dapat dilakukan, yaitu:

a. Operasi terbuka

Terdiri atas beberapa pilihan tindakan yang mungkin dilakukan dokter selama operasi turun berok. Di antaranya adalah:

1) Herniotomi

Dokter akan membuat sayatan pada dinding perut, kemudian mendorong hernia agar masuk kembali ke dalam rongga perut dan membuang kantung hernia.

2) Herniorafi

Hampir serupa dengan herniotomi, namun dokter akan menjahit area keluarnya hernia untuk memperkuat dinding perut.

3) Hernioplasti

Tindakan ini dilakukan ketika lubang tempat keluarnya hernia cukup besar. Dokter akan menggunakan jaring sintetis (mesh) untuk menutup dan memperkuat lubang tersebut, sehingga hernia tidak kambuh kembali.

b. Laparoskopi (operasi lubang kunci)

Adalah prosedur penanganan hernia yang dilakukan dengan membuat sayatan kecil di dinding perut. Dokter bedah akan menggunakan laparoskop dan alat penunjang operasi lain dalam prosedur ini. Laparoskop adalah alat berbentuk tabung tipis dan dilengkapi dengan kamera dan cahaya di bagian ujungnya.

Cara Mencegah Penyakit Hernia


Ada beberapa cara mencegah penyakit ini yang perlu Anda ketahui, berikut ini cara mencegah hernia adalah :

1. Berhenti merokok, karena rokok memicu batuk kronis yang dapat meningkatkan risiko hernia.

2. Menjaga berat badan ideal dengan berolahraga secara teratur.

3. Mengonsumsi makanan tinggi serat, seperti buah, sayuran, dan biji-bijian untuk menghindari konstipasi.

4. Hindari mengangkat beban berlebih atau di luar kemampuan.

5. Konsultasi kepada dokter jika mengalami batuk atau bersin yang berlangsung terus-menerus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bila teman suka dengan tulisan di atas
saya berharap teman-teman menuliskan komentarnya
tapi tolong komentar yang sopannya
mari kita jaga sopan santun di dunia maya ini