Sebelum buah merah (Pandanus conoideus) ditemukan khasiatnya, sedikit sekali orang di luar Papua yang mengenal buah merah. Jangankan di luar Papua, di bumi Cendrawasih itu pun belum tentu semua orang mengetahuinya. Buah merah mulai popular setelah penelitian membuktikan bahwa ia bisa menaggulangi aneka macam penyakit maut. Fakta itu pula yang membuka mata sebagian orang bahwa pandan bisa berbuah. Buah merah memang salah satu anggota keluarga Pandananaceae. Meskipun ia endemic papua, tetapi sebagai anggota genus Pandanus, kerabatnya dapat ditemui di luar Papua. Beberapa diantara saudara buah merah itu ada yang dimanfaatkan sebagai tanaman obat.
Di pelosok Nusantara ini, Pandanus conoideus tumbuh alami di Pegunungan Jayawijaya, Nabire, Manokwari, Timika, dan Jayapura. Di luar Papua, ia dijumpai di Maluku sebelah utara. Sebelum popular sebagai penangkal penyakit maut, buah merah di Papua hanya dipakai sebagai pembatas halaman atau tumbuh bergerombol di sudut-sudut rumah dan perbukitan. Tanaman cukup adaptif karena tumbuh baik mulai dari dataran rendah sampai tinggi.
Gambar 1. Buah Merah (Pandanus conoideus)
Tanaman Buah Merah termasuk tanaman keluarga pandan-pandanan dengan pohon menyerupai pandan, namun tinggi tanaman dapat mencapai 16 m dengan tinggi batang bebas cabang sendiri setinggi 5 – 8 m yang diperkokoh dengan jenis akar tunjang pada batang bagian sebelah bawah. Kultivar buah berbentuk lonjong degan kuncup tertutup daun buah. Buah Merah sendiri panjang buahnya mencapai 55 cm, diameter 10-15 cm, dan bobot 2-3 kg. Buah dibungkus daun pelindung berbentuk melancip dengan duri pada tulang utama sepanjang 8/10 bagain dari ujung. Warnanya saat matang berwarna merah maroon terang. Walau sebenarnya ada jenis tanaman ini yang berbuah berwarna coklat dan coklat-kekuningan. Budidaya tanaman dipelopori oleh seorang warga lokal Nicolaas Maniagasi sejak tahun 1983, dan atas jerih payahnya tersebut mendapatkan penghargaan lingkungan hidup Kehati Award 2002 (Anonim, 2004).
Pada dasarnya terdapat lebih dari 30 jenis atau kultivar buah merah di Papua. Namun, secara garis besar diketahui ada 4 kultivar yang dikembangkan karena memiliki nilai ekonomis, yakni kultivar merah panjang, merah pendek, cokelat dan kuning. Warna, bentuk, dan ukuran buah masing-masing jenis berbeda-beda.
Pada dasarnya terdapat lebih dari 30 jenis atau kultivar buah merah di Papua. Namun, secara garis besar diketahui ada 4 kultivar yang dikembangkan karena memiliki nilai ekonomis, yakni kultivar merah panjang, merah pendek, cokelat dan kuning. Warna, bentuk, dan ukuran buah masing-masing jenis berbeda-beda.
Minyak buah merah (Pandanus conoideus Lam ) mengandung karotenoid, betakaroten, alfa tokoferol, asam oleat, asam linoleat, asam linolenat dan dekanoat, omega 3 dan omega 9. Selain itu, buah merah mengandung banyak kalori untuk menambah energi, kalsium, serat, protein, vitamin B1, vitamin C dan nialin.
Sejak zaman nenek moyang buah merah sudah dimanfaatkan oleh masyarakat Papua, terutama yang tinggal di pedalaman hingga sekarang. Secara garis besar, buah merah dimanfaatkan dalam 4 hal pokok, antara lain:
1. Sumber pangan, misalnya sebagai pengawet sagu, saus.
2. Sumber pewarna alami, misalnya bahan pewarna untuk bahan makanan seperti ubi dan nasi.
3. Bahan kerajinan, misalnya daun, kulit batang dan akar dijadikan sebagai alat pengikat, alas tempat duduk.
4. Bahan obat, misalnya untuk menyembuhkan kanker, jantung, kolesterol, paru, dan maag.
Sari Buah Merah sudah dirasakan manfaatnya oleh ribuan orang yang mengkonsumsinya. Banyak yang menyatakan bahwa Buah Merah sangat ampuh dalam membantu mengatasi berbagai penyakit degeneratif. Jika Anda ingin mencoba hal yang baru untuk meningkatkan kesehatan atau mengatasi keluhan kesehatan Anda maka buah merah sangat cocok untuk dicoba.
Sari Buah Merah pertama kali diperkenalkan sebagai suplemen kesehatan berkhasiat oleh Drs. I Made Budi, M.S. Pada awalnya hasil penelitan olahannya ini hanya dibagikan kepada keluarga dan para tetangga yang menderita sakit. Karena terbukti ampuh, berita soal Buah Merah ini cepat menyebar dan berkat promosi getok tular inilah lebih dari 1.000 orang di berbagai daerah dan mancanegara kini telah merasakan khasiat Sari Buah Merah.
Penyakit yang dapat disembuhkan oleh Buah Merah (Pandanus conoideus) beragam, diantaranya: Kanker, Tumor, Kolesterol, Asam urat, Diabetes, Hipertensi, Flek paru, Hepatitis, Jantung koroner, Sakit mata, dan Osteosporosis (rapuh tulang). Buah Merah ampuh untuk meningkatkan daya tahan tubuh sehingga dapat membantu dalam melemahkan virus HIV/AIDS.
Tokoferol, Alfatokoferol, dan Betakaroten yang terkandung dalam Buah Merah berfungsi sebagai antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas. Ketiga senyawa inilah yang membantu proses penyembuhan penyakit Kanker, Tumor, dan HIV/AIDS. Senyawa antioksidan ini bekerja menekan dan membunuh sel-sel kanker yang berbahaya.
Tokoferol yang ada di dalam Buah Merah tersebut adalah vitamin E alami yang bisa mengencerkan darah. Hal ini baik untuk penderita Stroke. Salah satu pemicu Stroke adalah tekanan darah tinggi dan penyumbatan atau penggumpalan darah di pembuluh darah. Jika tekanan darah meningkat dan terjadi penggumpalan atau penyumbatan di dalam pembuluh darah, pembuluh darah bisa pecah. Pecahnya pembuluh darah ini dinamakan Stroke.
Tokoferol tersebut akan membantu mengencerkan darah, mencegah penggumpalan darah, dan memperbaiki sistem kerja jantung, atau menurunkan tekanan darah. Sementara itu, Betakaroten di dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A yang tidak bisa diproduksi oleh tubuh manusia. Vitamin A inilah yang berfungsi membantu menyembuhkan penyakit yang berhubungan dengan mata.
Senyawa asam lemak tak jenuh, seperti omega 9, omega 6, dan omega 3 berperan membantu sistem kerja otak. Selain itu, senyawa ini di dalam tubuh juga bisa bekerja sebagai antioksidan. Kalsium dan besi yang ada di dalam Buah Merah sangat tinggi dan bisa membantu mencegah dan mengobati Osteoporosis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bila teman suka dengan tulisan di atas
saya berharap teman-teman menuliskan komentarnya
tapi tolong komentar yang sopannya
mari kita jaga sopan santun di dunia maya ini