Selasa, Maret 16, 2010

Beberapa deskripsi tanaman kehutanan



Jabon (Anthocepalus cadamba)
Jabon merupakan tipikal tanaman pioner dan umum terdapat di hutan sekunder dan salah satu jenis kayu / pohon yang pertumbuhannya sangat cepat dan dapat tumbuh subur di hutan tropis. Jenis yang memerlukan cahaya dan tidak toleran terhadap cuaca dingin. Pada distribusi alaminya, tanaman ini tumbuh baik pada ketinggian 0-1000 m dpl dengan rata-rata curah hujan lebih dari 1.500 mm/tahun, pada jenis tanah lempung, podsolik coklat, dan aluvial lembab yang umumnya terdapat di sepanjang sungai yang beraerasi baik. Namun demikian jabon dapat pula tumbuh pada daerah kering dengan curah hujan sedikitnya 200 mm/tahun serta toleran pada kondisi air tergenang yang periodik.









Taksonomi Jabon (Anthocephalus cadamba)
Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom    : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi    : Spermatophyta (Menghasilkanbiji)
Divisi               : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas               : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) 
Sub Kelas        : Asteridae
Ordo                : Rubiales
Famili              : Rubiceae (suku kopi-kopian) 
Genus              Anthocephalus
Spesies            : Anthocephalus cadamba.

Deskripsi Tanaman
Bentuk batang lurus dengan bagian bebas cabang mencapai 70-80%. Artinya, jika total tinggi pohon 30 m, maka bagian batang utama yang lurus tanpa cabang mencapai 21-24 m. Jabon juga relatif tahan serangan karat tumor yang mengganas. Hingga berumur 8 tahun, pertumbuhan Jabon mencapai 3 m per tahun. Sedangkan penambahan diameter batang 7 cm per tahun. Setelah itu, pertumbuhan tinggi pohon dan diameter batang relatif lambat, hanya 2 meter dan 3 cm per tahun. Jabon berumur 10,5 tahun mampu mencapai tinggi 22 m dan berdiameter 40,5 cm. Jabon tergolong pada kelas kayu kuat III-IV. Bobot jenisnya 0,42 dengan kekuatan lengkung 516-691 kg/cm2 dan modulus elastisitas 42.900-68.000 kg/m2. Keawetan tergolong kelas V dan keawetan kayu ini tergolong sedang. Kayu teras berwarna putih sampai putih kekuning-kuningan, batas antara kayu teras dengan kayu gubal tidak tegas. Tekstur kayu jabon agak halus dan rata, permukaannya agak mengkilap. Kayu ini merupakan kayu yang tergolong agak lunak sampai agak keras. Jabon tidak memerlukan pemangkasan karena pada masa pertumbuhan cabang akan rontok sendiri.














Kegunaan dan Nilai Ekonomis
Kayu jabon dapat digunakan sebagai bahan bangunan, daun jendela, langit-langit, kotak, peti teh, pembungkus, kelom, barang kerajinan tangan, korek api, sumpit makan. Kayu jabon juga dapat digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan pulp dan kertas.
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan pada tanaman jabon setelah dipanen pada usia 8-10 tahun (asumsi harga terendah, dan batang terkecil) pada setiap batang kayu jabon diperoleh: tinggi batang yang bisa terjual rata-rata 12 m diameter batang rata-rata 30 cm. Maka dari tiap batang pohon jabon menghasilkan kayu yang bisa dijual sebanyak 1,5 kubik.

Penyebaran dan Habitat

Distribusi alami di mulai dari india, Nepal dan India, menuju Thailand dan Indochina serta bagian timur Kepulauan Malaya hingga Papua Nugini. Tanaman ini telah diintroduksi di Afrika serta Amerika Tengah dan mampu beradaptasi dengan baik. Di Indonesia, tanaman ini terdapat di pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sumbawa dan Irian Jaya.

3 komentar:

  1. Tulisan ini sangat komunikatif, terimakasih atas informasinya yang telah menambah wawasan saya.
    salam
    Daniel

    BalasHapus
  2. Kalau bisa di cantumkan juga sumbernya (Daftar Pustaka. trims

    BalasHapus
  3. tolong donk kalo bs seluruh tanaman hutan d publikasikan,,tp tentang silsilahnya aja. dr kingdom sampe jenisnya,, :)

    BalasHapus

Bila teman suka dengan tulisan di atas
saya berharap teman-teman menuliskan komentarnya
tapi tolong komentar yang sopannya
mari kita jaga sopan santun di dunia maya ini