Sabtu, Maret 20, 2010

Yang dimaksud dengan angka bentuk pada pohon


Diameter adalah sebuah dimensi dasar dari sebuah lingkaran. Diameter batang didefinisikan sebagai panjang garis antara dua buah titik pada lingkaran di sekeliling batang yang melalui titik pusat (sumbu) batang. Diameter batang adalah dimensi pohon yang paling mudah diperoleh/diukur terutama pada pohon bagian bawah. Tetapi oleh karena bentuk batang yang pada umumnya semakin mengecil ke ujung atas (taper), maka dari sebuah pohon akan dapat diperoleh tak hingga. Angka Bentuk Batang (f) didefinisikan sebagai perbandingan atau rasio antara volume batang yang sebenarnya dengan volume silinder yang memiliki tinggi atau panjang sama. Berdasarkan diameter yang digunakan untuk menghitung volume silindernya, angka bentuk dibedakan atas : (1) angka bentuk mutlak ; (2) angka bentuk buatan ; (3) angka bentuk normal. Angka bentuk mutlak (absolute form factor) adalah angka bentuk di mana volume silindernya menggunakan lbds berdasarkan diameter pada pangkal batang. Angka bentuk buatan (artificial form factor) adalah angka bentuk di mana volume silindernya menggunakan lbds berdasarkan dbh. Sedangkan angka bentuk normal (true form factor/hohenadl form factor) adalah angka bentuk di mana volume silindernya menggunakan lbds berdasarkan diameter pada ketinggian 1/10 tinggi pohon. Oleh karena dbh biasa digunakan sebagai ciri diameter pohon, maka angka bentuk yang sering digunakanpun adalah angka bentuk buatan.pohon rebah digunakan istilah panjang pohon
Dalam kenyataannya tidak ada pohon yang memiliki bentuk geometris sempurna seperti frustum-frustum tersebut. Oleh karena itu, bentuk batang harus dipergunakan bentuk koreksi dalam menentukan volume. Untuk menerangkan bentuk batang dapat digunakan : angka bentuk, kusen bentuk, dan fungsi taper. Angka bentuk dibedakan menjadi :
1. angka bentuk normal/ nyata yaitu perbandingan antara volume total pohon dengan volume silinder yang mempunyai bidang dasar pada ketinggian sepersepuluh dari tinggi total pohon yang diukur pada pangkal pohon.
2. Angka bentuk umum yaitu perbandingan antara volume komersil yaitu volume kayu tebal atau bebas cabang dengan volume silinder yang mempunyai bidang dasar pada diameter setinggi dada ( dbh)
Angka bentuk dapat bervariasi karena jenis pohon dan faktor genetik, umur, ukuran tajuk, dan faktor tempat tumbuh ( khususnya pengaruh angin )
Bentuk pohon berkaitan dengan perubahan diameter batang karena perubahan tinggi pengukuran. Karena perbedaan diameter pada berbagai ketinggian maka secara umum ada tiga bentuk batang yaitu:
1. pada pangkal , bentuk neloid
2. pada bagian tengah, bentuk silindris atau parabolid
3. pada ujung pohon, konus.
Karena bentuk batang yang berbeda-beda , maka volume tiap pohon dapat ditafsir atau dihitung dengan rumus berbeda-beda pula
Dalam kenyataannya , tidak ada pohon yang memiliki bentuk geometris yang sempurna seperti frustum –frustum tertentu. Oleh ikarena itu bentuk batang harus digunakan faktor koreksi dalam menentukan volume. Untuk menerangkan bentuk batang dapat digunakan : angka bentuk, kusen bentuk dan taper. Angka bentuk dapat digunakan menjadi :
A. Angka bentuk normal yaitu perbandingan antara volume total p;ohon dengan volume silinder yang mempunyai bidang dasar pada ketringgian sepersepuluh dari tinggi total pohon yang diukur pada pangkal pohon.
B. Angka bentuk umum yaitu perbandingan antara volume komesil atau volume kayu tebal/bebas cabang dengan volume silinder yang mempunyasi bidang dasar pada diameter dbh.
Angka bentuk dapat bervariasi karena jenis pohon dan pengaruh genetik, umur, ukuran tajuk, dan faktor tempat tumbuh
Perkembangan diameter pohon juga terdapat koreksi yang kuat antara diameter pohon. Pada ketinggian tertentu dengan berat material yang harus didukung oleh diameter tersebut. Yaitu berat material diatasnya. Masal;ah bentuk pohon ini akan berlanjut kedalam satu teori tentang faktor bentuk dan koesien diameter batang karena adanya bentuk batang selalu berkaitan dengan pembahasan diameter karenaq adanya perubahan tinggi pengukuran. Perbedaan diameter pohon pada berbagai macam ketinggian secara umum ada tiga macam bentuk batang yaitu :
A. Pada pangkal bentuk neiloid
B. Pada bagian tengah, bentuk silindris atau parabolid
Bentuk silindris adalah bagian pohon yang mempunyai diameter yang sama antara bagian pangkal dengan ujung lebih kecil dengan perubahan yang melengkung kearah dasar.
C. Bentuk ujng pohon atau kons.
Volume batang dapat dirumuskan sebagai berikut yaitu:
V = lbds x t x x f
Sedangkan rumus untuk menghitung angka bentuk yaitu :
F = volume batang dibagi volume silinder

referensi bacaan:
Simon. 1987. Manual Inventori hutan. UI Press. Jakarta
Simon. 2007. Metode Inventore hutan. Pustaka Pelajar

1 komentar:

  1. terimakasih infonya, sangat bermanfaat :P mampir juga ke blog saya ya http://khumairohgoffini.blogspot.com/ makasih salam kenal :)

    BalasHapus

Bila teman suka dengan tulisan di atas
saya berharap teman-teman menuliskan komentarnya
tapi tolong komentar yang sopannya
mari kita jaga sopan santun di dunia maya ini