"Temuan ini akan berguna dalam pemilihan varietas tanaman yang dapat mengatasi variabel dan perubahan iklim."
Para ilmuwan dari Universitas Queensland menemukan bahwa kerabat
tanaman padi purba mengandung gen yang berpotensi bisa menyelamatkan
tanaman pangan ini dari efek buruk pemanasan global.
Pada sebuah laporan yang dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences
(PNAS), telah ditunjukkan bahwa tanaman padi liar pada wilayah-wilayah
panas dan kering di Australia cenderung lebih beragam secara genetik.
Profesor
Robert Henry dari Aliansi Queensland untuk Pertanian dan Inovasi Pangan
(QAAFI), yang memimpin tim peneliti, mengatakan adanya implikasi global
untuk penemuan ini.
“Temuan ini akan berguna dalam pemilihan varietas tanaman yang dapat mengatasi variabel dan perubahan iklim,” katanya.
Keragaman
genetik yang ditemukan oleh para ilmuwan dipandang sebagai benteng
perlawanan terhadap perubahan iklim karena beberapa gen menawarkan
tingkat resistensi pada patogen bakteri dan jamur, yang diketahui
menyerang tanaman saat berada di bawah tekanan.
Dalam penelitian
yang dilakukan pada lanskap terpencil sepanjang lebih dari 238 km ini,
para peneliti dari QAAFI dan Southern Cross University membandingkan
kerabat sereal liar yang tumbuh di Australia dengan sereal yang
ditemukan di Fertile Crescent, di mana pertanian dimulai
dalam peradaban.
Fertile Crescent adalah wilayah geografis yang
membentang lebih dari 2000 km dari Sungai Nil di Mesir hingga ke
perairan Teluk Persia di sebelah barat.
Proyek penelitian padi liar ini merupakan sebuah kolaborasi dengan Profesor Eviatar Nevo dari Institut Evolusi
di Israel, yang menggunakan kemajuan terbaru dalam teknologi sekuensing
DNA untuk memeriksa genetika populasi tanaman liar dalam skala besar.
Kredit: Universitas Queensland
Jurnal: Timothy L. Fitzgerald, Frances M. Shapter, Stuart McDonald, Daniel L. E. Waters, Ian H. Chivers, Andre Drenth, Eviatar Nevo, Robert J. Henry. Genome diversity in wild grasses under environmental stress. Proceedings of the National Academy of Sciences, 15 Desember 2011. DOI: 10.1073/pnas.1115203108
Jurnal: Timothy L. Fitzgerald, Frances M. Shapter, Stuart McDonald, Daniel L. E. Waters, Ian H. Chivers, Andre Drenth, Eviatar Nevo, Robert J. Henry. Genome diversity in wild grasses under environmental stress. Proceedings of the National Academy of Sciences, 15 Desember 2011. DOI: 10.1073/pnas.1115203108
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bila teman suka dengan tulisan di atas
saya berharap teman-teman menuliskan komentarnya
tapi tolong komentar yang sopannya
mari kita jaga sopan santun di dunia maya ini