Sabtu, Maret 20, 2010

semua tentang sengon


Sengon juga disebut Jeung jing, Albiso atau Albasiah dahulu mempunyai nama botani Albisia falcataria (L). Namun sejak tahun 1983, berdasarkan Bulletin Museum Nasional Paris dan the Flora Malaysiana (laporan225), nama botanisnya dirubah menjadi Pharaseriantes falcataria 
Sengon dapat tumbuh pada lahan berketinggian 0-2.000 m diatas permukaan laut, dengan iklim A, B dan C bercurah hujan rata-rata 2.000-4.000 mm/tahun, pada kondisi lahan agak subur, serta memerlukan cahaya kuat. Selain sebagai salah satu tumbuhan yang dapat memperbaiki kesuburan lahan, sengon juga merupakan penghasil kayu yang produktif. Ketinggian pohon dapat mencapai 25-45 meter. Hingga berumur 5 tahun pertumbuhan tingginya mencapai  4 meter/tahun. Dapat ditebang setelah berumur 5-9 tahun. Potensi produksi kayunya sebesar 10-40 m3/hektar/tahun, atau 250m3 per hektar. Kayu sengon dapat dimanfatkan untuk kayu kontruksi/bangunan, peti kemas korek api, pulp, jointed board/wood working, sawmill, moulding, meubelair, kayu bakar dan arang. Sifat pengerjaannya:Mudah digergaji, diserut, dipahat, dibor, diamplas, dan diplitur, serta tidak mudah pecah kalau dipaku.  
 

TAKSONOMI
Sengon : Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen
Famili: Leguminosae,
Sub famili: Mimosoidae
Sinonim : Albizia moluccana Miq. Albizia falcata Backer; Albizia falcataria (L.)   Fosberg.
Nama lokal/daerah: Indonesia: sengon (umum), jeungjing (Sunda), sengon laut (Jawa), sika (Maluku), tedehu pute (Sulawesi), bae, wahogon (Irja).
1. bentuk pohon; 2. ranting berbunga dengan bagian daun; 3. bunga
4. polong. Dari: Plant Resources of South-East Asia No. 5:1


PENYEBARAN DAN HABITAT
Sebaran alami di Maluku, Papua Nugini, kep. Solomon dan Bismark. Banyak ditanam di daerah tropis. Merupakan species pionir, terutama terdapat di hutan hujan dataran rendah sekunder atau hutan pegunungan rendah. Tumbuh mulai pantai sampai 1600 mdpl, optimum 0-800 mdpl. Dapat beradaptasi dengan iklim monsoon dan lembab dengan curah hujan 200-2700 mm/th dengan bulan kering sampai 4 bulan. Dapat ditanam pada tapak yang tidak subur tanpa dipupuk. Tidak tumbuh subur pada lahan berdrainase jelek. Termasuk species yang memerlukan cahaya. Merupakan salah satu species paling cepat tumbuh di dunia, mampu tumbuh 8 m/tahun dalam tahun pertama penanaman.

Kegunaan
Merupakan kayu serba guna untuk konstruksi ringan, kerajinan tangan, kotak cerutu, veneer, kayu lapis, korek api, alat musik, pulp. Daun sebagai pakan ayam dan kambing. Di Ambon kulit batang digunakan untuk penyamak jaring, kadangkadang sebagai pengganti sabun. Ditanam sebagai pohon pelindung, tanaman hias, reboisasi dan penghijauan.


DESKRIPSI BOTANI
Botani Sengon
Sengon dalam bahasa latin disebut Albazia Falcataria, termasuk famili Mimosaceae, keluarga petai – petaian. Di Indonesia, sengon memiliki beberapa nama daerah seperti berikut :
a.       Jawa :jeunjing, jeunjing laut (sunda), kalbi, sengon landi, sengon laut, atau sengon sabrang (jawa).
b.      Maluku : seja (Ambon), sikat (Banda), tawa (Ternate), dan gosui (Tidore)
Pohon berukuran sedang sampai besar, tinggi dapat mencapai 30 - 45 m, tinggi batang bebas cabang 20 m, dengan diameter batang sekitar 70 – 80 cm.  Tidak berbanir, kulit licin, berwarna kelabu muda, bulat agak lurus. Diameter pohon dewasa bisa mencapai 100 cm atau lebih. Tajuk berbentuk perisai, jarang, selalu hijau. Daun majemuk, panjang dapat mencapai 40 cm, terdiri dari 8 – 15 pasang anak tangkai daun yang berisi 15 – 25 helai daun. Berat jenis kayu rata-rata 0,33 dan termasuk kelas awet IV - V.
Tajuk tanaman sengon berbentuk menyerupai payung dengan rimbun daun yang tidak terlalu lebat. Daun sengon tersusun majemuk menyirip ganda dengan anak daunnya kecil-kecil dan mudah rontok. Warna daun sengon hijau pupus, berfungsi untuk memasak makanan dan sekaligus sebagai penyerap nitrogen dan karbon dioksida dari udara bebas.
Sengon memiliki akar tunggang yang cukup kuat menembus kedalam tanah, akar rambutnya tidak terlalu besar, tidak rimbun dan tidak menonjol kepermukaan tanah. Akar rambutnya berfungsi untuk menyimpan zat nitrogen, oleh karena itu tanah disekitar pohon sengon menjadi subur.

Deskripsi buah dan benih
Buah: Buah sengon berbentuk polong, pipih, tipis, lurus dan tidak bersekat-sekat waktu muda berwarna hijau, berubah kuning sampai coklat setelah masak. Panjang buah sekitar 6 – 12 cm. Setiap polong buah berisi 15 – 30 biji. Bentuk biji mirip perisai kecil dan jika sudah tua biji akan berwarna coklat kehitaman,agak keras, dan berlilin
Benih: Pipih, lonjong, 3 – 4 x 6 – 7 mm, warna hijau, bagian tengah coklat. Jumlah benih 40.000 butir/kg. Daya berkecambah rata-rata 80%. Berat 1.000 butir 16 – 26 gram.

Musim berbunga dan berbuah
Sengon mulai berbunga sejak umur 3 tahun. Berbunga bulan Maret – Juni dan Oktober – Desember. Pembuahan berlangsung sepanjang tahun terutama bulan Juli – September. Penyerbukan oleh serangga (lebah). Bunga tanaman sengon tersusun dalam bentuk malai berukuran sekitar 0,5 – 1 cm, berwarna putih kekuning-kuningan dan sedikit berbulu. Setiap kuntum bunga mekar terdiri dari bunga jantan dan bunga betina, dengan cara penyerbukan yang dibantu oleh angin atau serangga.
Hama dan penyakit
Anakan di persemaian sering terkena lodoh yang disebabkan oleh Rhizoctonia, Sclerotium, Fusarium, Pythium dan Phitophthora. Untuk mengatasinya, tanah disterilkan dan diberi fungisida sebelum benih ditabur.

HABITAT SENGON
 Tanah
Tanaman Sengon dapat tumbuh baik pada tanah regosol, aluvial, dan latosol yang bertekstur lempung berpasir atau lempung berdebu dengan kemasaman tanah sekitar pH 6-7.
Iklim
Ketinggian tempat yang optimal untuk tanaman sengon antara 0 – 800 m dpl. Walapun demikian tanaman sengon ini masih dapat tumbuh sampai ketinggian 1500 m di atas permukaan laut. Sengon termasuk jenis tanaman tropis, sehingga untuk tumbuhnya memerlukan suhu sekitar 18 ° – 27 °C.
Curah Hujan
Curah hujan mempunyai beberapa fungsi untuk tanaman, diantaranya sebagai pelarut zat nutrisi, pembentuk gula dan pati, sarana transpor hara dalam tanaman, pertumbuhan sel dan pembentukan enzim, dan menjaga stabilitas suhu. Tanaman sengon membutuhkan batas curah hujan minimum yang sesuai, yaitu 15 hari hujan dalam 4 bulan terkering, namun juga tidak terlalu basah, dan memiliki curah hujan tahunan yang berkisar antara 2000 – 4000 mm.
Kelembaban
Kelembaban juga mempengaruhi setiap tanaman. Reaksi setiap tanaman terhadap kelembaban tergantung pada jenis tanaman itu sendiri. Tanaman sengon membutuhkan kelembaban sekitar 50%-75%.

  PEMBIBITAN SENGON
a) Benih
Pada umumnya tanaman sengon diperbanyak dengan bijinya. Biji sengon yang dijadikan benih harus terjamin mutunya. Benih yang baik adalah benih yang berasal dari induk tanaman sengon yang memiliki sifat-sifat genetik yang baik, bentuk fisiknya tegak lurus dan tegar, tidak menjadi inang dari hama ataupun penyakit. Ciri-ciri penampakan benih sengon yang baik sebagai berikut :
  • Kulit bersih berwarna coklat tua
  • Ukuran benih maksimum
  • Tenggelam dalam air ketika benih direndam, dan
  • Bentuk benih masih utuh.
Selain penampakan visual tersebut, juga perlu diperhatikan daya tumbuh dan daya hidupnya, dengan memeriksa kondisi lembaga dan cadangan makanannya dengan mengupas benih tersebut. Jika lembaganya masih utuh dan cukup besar, maka daya tumbuhnya tinggi.
b) Dormansi dan perlakuan
Kulit luar benih sedikit keras. Bila tanpa perlakuan pendahuluan perkecambahan tidak akan serempak. Benih akan berkecambah setelah 5 – 10 hari, bahkan bisa sampai 4 minggu setelah penaburan. Untuk mempercepat dan menyerempakkan perkecambahan, sebelum ditabur benih disiram air mendidih sebanyak 4 kali volume benih, lalu dibiarkan mendingin. Cara lain, benih direndam pada air mendidih 1-3 menit, angkat dan direndam dalam air dingin selama 24 jam. Tujuan dari perendaman adalah untuk memutuskan masa dorman dari benih sengon yang akan ditanam, sehingga sengon dapat segera tumbuh.

c) Pemilihan Lokasi Persemaian
Keberhasilan persemaian benih sengon ditentukan oleh ketepatan dalam pemilihan tempat. Oleh karena itu perlu diperhatikan beberapa persyaratan memilih tempat persemaian sebagai berikut :
  • Lokasi persemaian dipilih tempat yang datar atau dengan derajat kemiringan maksimum 5 %
  • Diupayakan memilih lokasi yang memiliki sumber air yang mudah diperoleh sepanjang musim ( dekat dengan mata air, dekat sungai atau dekat persawahan).
  • Kondisi tanahnya gembur dan subur, tidak berbatu/kerikil, tidak mengandunh tanah liat.
  • Berdekatan dengan kebun penanaman dan jalan angkutan, guna menghindari kerusakan bibit pada waktu pengangkutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bila teman suka dengan tulisan di atas
saya berharap teman-teman menuliskan komentarnya
tapi tolong komentar yang sopannya
mari kita jaga sopan santun di dunia maya ini