Senin, Februari 11, 2019

Buah Lapiu buah khas Kalimantan Yang Makin Langka

Tidak berlebihan bila beberapa pakar mengatakan bahwa Indonesia sebagai Negara kepulauan dengan 17.244 buah pulau, yang memiliki Rain Forest terbesar kedua di dunia kaya akan Biodiversity Fauna dan Flora, terlebih dengan posisinya yang terletak antara dua benua membuatnya memiliki keragaman Biota yang tinggi dari kedua benua tersebut.

Salah satunya buah khas Kalimantan terutama didaerah  sepanjang tepi sungai yang ada di Kalimantan Utara yaitu Buah Lapiu yang mirip dengan jengkol. Pohon Lapiu menempel dan merambat dari pohon ke pohon, menurut beliau pohon ini kalau di potong batangnya akan mengeluarkan air, Daun berbentuk segi empat memanjang (sprt trapesium), dalam satu daun terdapat empat tulang daun dari pangkal daun, satu tangkai terdapat dua lembar daun dari satu tangkai pada cabang pohon merambat dan berwarna Hijau,  batang yang berwarna kayu (Kuning kecoklatan) buah berbentuk polongan (biasa) antara 4 – 6 polong  dan bila telah tua akan berwarna Coklat kehitaman serta merekah terbelah dua maka  buah biji-biji akan berjatuhan  ketanah.    

Buah Lapiu

Bentuk buah Lapiu merupakan biji agak pipih  berbentuk  bundar (diameter 3-7 Cm) terbungkus kulit ari yang tipis dan licin berwarna Coklat kemerahan, sedang isinya berwarna putih kekuningan terbelah dua.  Buah Lapiu mungkin masih se Famili dengan buah Jengkol yang termasuk buah polong-polongan (bentuk sprt terpelintir) dengan nama latin Archidendron panviflorum (Benth), Famili Fabaceae namun buah Jengkol lebih tebal, bundar,  besar dan tumbuhan pohon namun dari rasa buah Lapiu lebih berasa gurih dan efek bau setelah memakannya tidak ada. Cara memasaknya pun sangat mudah yaitu hanya dengan direbus sampai empuk dan matang ditambah sedikit garam lalu di dinginkan lalu di kupas dan lepiu pun siap dimakan. Warna buahnya kuning pudar dan dagingnya agak sedikit berminyak ketika direbus Rasa buah ini seperti umbi-umbian manis dan makanan ini cocok untuk ngemil dan bersama keluarga. Pohon Lapiu ini hanya dapat berbuah sekali dalam 3-5 tahun. 

Buah Lapiu sangat dekat dengan kehidupan  Masyarakat Dayak pesisir seperti Tidung yang banyak mendiami daerah pantai Kalimantan Utara utamanya di daerah sepanjang sungai besar.  Buah Lapiu juga termasuk tanaman lokal daerah berau dan mereka menyebutnya buah Ginalang Leppiu.   Musim berbuahnya hampir bersamaan dengan musim buah-buahan Kalimantan lainnya yaitu Kapul, Durian, Ellai, Langsat, dan Mangga.

Daun Lapiu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bila teman suka dengan tulisan di atas
saya berharap teman-teman menuliskan komentarnya
tapi tolong komentar yang sopannya
mari kita jaga sopan santun di dunia maya ini