Pipi tembem dan tubuh montok bayi dan balita sungguh menggemaskan. Tapi perlu waspada dengan ukuran tubuh balita Anda. Kelebihan berat badan pada bayi mempengaruhi kualitas kesehatan anak di masa datang.
Siklus obesitas manusia dimulai sejak masih di dalam kandungan. Studi terbaru menemukan, wanita hamil dengan kelebihan berat badan, merokok, serta memiliki kebiasaan makan yang buruk, meningkatkan risiko obesitas pada anaknya di kemudian hari, kendati saat lahir bayinya kekurangan bobot.
Seperti dikutip dari Majalah Times, satu dari 10 anak di bawah usia dua tahun kelebihan berat badan. Penelitian terpisah satu dekade sebelumnya menunjukkan, anak yang lahir dari ibu pengidap diabetes selama kehamilan (gestational diabetes) cenderung memiliki indeks massa tubuh (BMI) lebih tinggi sepanjang masa kanak-kanak.
"Pendapat bayi gemuk itu sehat perlu dipertimbangkan kembali," jelas Dr Leann L. Birch, Direktur Pusat penelitian dan Medis Obesitas Anak Negara Bagian Pennsylvania Amerika Serikat.
Birch mengembangkan serangkaian program pencegahan obesitas bagi anak-anak usia 0-5 tahun. Hal pertama yang penting untuk menurunkan obesitas pada anak, menurut Elsie M Taveras dari Fakultas Kedokteran Harvard, adalah tidak melabeli anak berkelebihan berat sebagai anak gemuk meskipun memang demikian.
Berikut sejumlah saran untuk menjaga berat badan ideal anak sejak dalam kandungan.
1. Wanita dengan kelebihan berat badan dianjurkan menurunkan berat sebelum masa kehamilan. Hal ini penting untuk mencegah timbulnya risiko diabetes pada anak-anak mereka.
2. Memberi ASI kepada bayi akan menurunkan risiko obesitas saat mereka tumbuh menjadi balita dan anak-anak.
3. Buat keputusan diet sehat bagi anak sejak dini. Pemantauan juga berkaitan dengan jumlah asupan lemak dan gula keluarga, mengurangi makanan miskin nutrisi seperti makanan cepat saji (junk food), serta mengajarkan anak memilih makanan sehat sejak dini.
4. Mendorong bayi, balita, dan anak bergerak secara teratur sesuai usia. Keaktifan sejak bayi seperti merangkak, dan berjalan. Keluarga perlu mengatur jadwal menonton televisi yang mengurangi gerak anak.
By Pipiet Tri Noorastuti, Anda Nurlaila
Link terkait: http://id.news.yahoo.com/viva/20100325/tls-cegah-obesitas-sejak-masih-janin-34dae5e.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
AkarManis
Alpukat
Alzheimer
AMDAL
Antiseptik
Apium graveolens
Asma
Axonopus compressus
Bawang
Benjamin Balansa
Buah
Chelodina
Chelodina mccordi
Cinchona pubescens
Cinchona succirubra
covid
Daun Ketumbar
Deforestasi
Depresi
Desinfektan
EcengPadi
endemik
fauna
flora
Galegeeska revoilii
giant redwood
giant sequoia
GinkoBiloba
Grindelia
Hernia
informasi dunia
informasi hiburan
informasi kehutanan
Informasi Kesehatan
informasi lingkungan
jambu
Jambu Biji
Jejaring Sosial
Jeruk Nipis
Kafein
Kanker Hati
Kayu
Kayu lapis
kehutanan
Kentang
Kepunahan
kera
Kerontokan Rambut
Ketela
Kina
Kompas
Kopi Hitam
Kunyit
Kura-kura
Laboratorium
Lidah Buaya
Limbah
Matematika
Minyak Kemiri
Minyak Rosemary
Monochoria vaginalis
monyet
NAR
Neem
padang rumput
Papan
Papan Partikel
Pezoporus occidentalis
phenylindanes
Phoboscincus bocourti
Plantae
Plywood
Primata
Psidium guajava
Pterodroma cahow
Pulau Rote
Rambut
reptil
Rumput
Rumput Belang
Seledri
Sequoia gigantea
Sequoia wellingtonia
Silva
Singkong
Solenodon cubanus
Spermatophyta
Stres
SUUNTO
teknologi
Tips
topikepalacina
Tradescantia zebrina
Umbi
Yogurt
ZEBRINA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bila teman suka dengan tulisan di atas
saya berharap teman-teman menuliskan komentarnya
tapi tolong komentar yang sopannya
mari kita jaga sopan santun di dunia maya ini