Film-film modern (khususnya produksi Hollywood) menerapkan berbagai efek
khusus. Kadang ahli efek khusus tidak memahami betul bagaimana hukum
fisika dari sesuatu yang ingin diberinya efek. Kadang pula, mereka
menerima begitu saja tradisi efek khusus, mengira hal tersebut memang
benar di dunia nyata. Kemungkinannya yang lain, para pembuat mungkin
tahu, tetapi tetap memilih demikian agar terlihat lebih keren.
Berikut fakta ilmiah yang seharus berlaku namun tidak di umumnya film-film dengan efek khusus:
Fisika
1. Gerak Jatuh Bebas
Akibatnya: Mobil Tidak dapat Menyeberangi Jembatan Putus
Level: Kelas 1 SMP
Kita
semua paham kalau film kartun, ketika seorang tokoh karakter berdiri di
udara dan jatuh ketika sadar ia tidak menginjak tanah, melanggar hukum
gravitasi. Tetapi dalam film-film seperti Speed dan film-film aksi yang
menunjukkan pelompatan jembatan, pelanggaran hukum gravitasi tetap ada.
Ini mengapa para pesulap tidak ingin menunjukkan aksi melompati potongan
jembatan yang putus. Di dunia nyata, mobil seberapa cepatpun tidak akan
dapat melewati jembatan putus. Fakta ini ada dalam hukum gerak dasar
yang kita pelajari di sekolah. Hanya gerak parabola yang mungkin
melewati sebuah jembatan putus. Ambil contoh ketika seorang pelompat
jauh ingin melakukan aksinya. Walau begitu, mobil tidak mungkin seperti
roket atau meriam yang harus mengambil sudut
tertentu ke atas sebelum melompat. Mobil hanya bergerak lurus ke depan
dan secepat apapun, gravitasi akan segera menariknya ke bawah dan gagal
menyeberangi jembatan putus. Pada saat gempa tahun 1989 di San
Francisco, seorang pengendara melihat celah di jembatan dan mencoba
secepat mungkin agar dapat melewatinya, mungkin karena melihat adegan di
film. Sayangnya, karena hukum fisika di dunia nyata berbeda, mobil
tersebut jatuh.
2. Hukum Gaya Gesek
Level: Kelas 1 SMP
Akibatnya: Peluru dari Moncong Pistol tidak Menimbulkan Api
Hukum
gesekan mengatakan semakin rendah gesekan, maka semakin sedikit gaya
yang terbuang. Para insinyur berjuang untuk memberikan benda bergerak
gaya gesek seminimal mungkin. Mobil balap misalnya, memiliki ban yang
gaya geseknya sangat rendah sehingga mampu meluncur dengan cepat. Hal
yang sama berlaku pada peluru di pistol. Agar peluru dapat bergerak
sangat cepat, gesekan harus dikurangi seminimal mungkin. Kemunculan api
dari moncong senjata api menunjukkan kalau banyak gesekan yang terjadi
antara peluru dengan wadahnya. Hal ini berarti senjata tersebut
efisiensinya buruk. Tetapi di film, untuk menunjukkan kalau senjata api
ditembakkan, pembuat film terpaksa harus melanggar hukum fisika ini.
Kadang dalam film, sebuah pistol atau senjata mesin menunjukkan api yang
besar dari moncongnya.
Akibatnya: Peluru yang Luput dari Sasaran tidak Menimbulkan Percikan
Api
dari moncong peluru merupakan gesekan antara peluru dengan moncong
senjata api. Jika gesekan ini besar, maka moncong akan cepat aus dan
rusak. Para insinyur senjata api memilih memakai peluru dengan pelapis
timbal untuk menghilangkan efek ini. Timbal lebih lembut namun padat
sehingga tidak menggores moncong senjata api. Selain mempercepat peluru,
tidak adanya api letupan dari moncong senjata api membantu
menghilangkan petunjuk sumber tembakan dan membuat musuh kebingungan.
Dan ini juga berakibat pada posisi akhir peluru. Ketika menghantam
dinding atau sedikit meleset dari sasaran, tidak akan ada muncul
percikan api. Tetapi di film, kembali, ketika peluru luput dari target
(dan targetnya umumnya manusia), akan muncul percikan. Percikan hanya
muncul ketika peluru yang digunakan adalah baja atau logam keras lainnya
yang mengenai permukaan keras seperti batu. Hal ini karena pecahan
kecil bahan yang ditabrak terpanaskan, terbakar, dan terlontar, sama
halnya dengan gesekan peluru dan moncong senjata tadi. Dengan peluru
modern, hal ini tidak dapat terjadi dan sepertinya Hollywood mengabaikan
masalah ini demi kerennya film action mereka.
3. Perambatan Gelombang Suara
Akibatnya: Suara tidak dapat merambat di ruang angkasa
Level: Kelas 2 SMP
Setiap
gelombang untuk merambat memerlukan medium, kecuali gelombang
elektromagnet. Tanpa mediumnya, gelombang tidak dapat merambat.
Gelombang suara memerlukan medium udara untuk dapat merambat. Di ruang
angkasa, tidak ada udara. Jadi, tidak ada suara. Agar dapat
berkomunikasi,astronot menggunakan gelombang radio yang terdapat didalam
helmnya. Banyak film ruang angkasa melanggar hukum ini. Star wars,
Serenity, atau Starship Troopers misalnya. Tentu saja, film tersebut
akan bisu bila memaksakan hukum fisika ini dalam aksi perang luar
angkasanya. Tetapi memang seperti itulah. Menariknya, tidak semua film
seperti ini. Film Alien misalnya, dengan tepat menyatakan “In space,
nobody can hear your scream.” Untuk empirisnya, coba lihat
rekaman-rekaman berita tentang luar angkasa seperti pendaratan manusia
di bulan.
4. Kecepatan Rambat Gelombang dan Nada
Akibatnya: Suara Berubah Ketika Kecepatan Berubah
Level : Kelas 2 SMP
Nada
yang anda dengar tergantung pada panjang dan amplitudo gelombang suara
yang anda dengar. Keduanya tergantung pada kecepatan gerak gelombang.
Getaran yang lambat nadanya akan berbeda dengan getaran yang cepat. Tapi
dalam film dengan adegan gerak lambat, seringkali kita dengar nada
suara yang muncul tidak berubah. Kenyataannya, bila anda memperlambat
gerakan dua kali, frekuensi semua suara akan jatuh satu oktaf. Suara
perempuan akan terlihat seperti suara laki-laki. Nada C tengah misalnya,
merupakan manifestasi osilasi gelombang suara dengan frekuensi 256
getaran per detik. Bila waktu melambat, getaran per detik akan
berkurang, dan nada yang terdengar menjadi lebih rendah.
5. Perbedaan Kecepatan Gelombang
Akibatnya: Suara tidak secepat Cahaya
Level: Kelas 2 SMP
Kita
memperoleh fakta ini hampir setiap kali hujan lebat terjadi. Kilat
selalu muncul lebih dahulu daripada petir. Walaupun di tempat awal
terjadi, kilat dan petir terjadi beriringan, tapi cahaya (kilat) lebih
cepat daripada suara (petir). Akibatnya, petir datang belakangan dan ini
digunakan oleh para meteorolog untuk mengukur tingginya tempat
terjadinya kilat. Tetapi, hal ini tidak berlaku dalam banyak jenis film
Hollywood. Dalam film tentang pesawat tempur, wujud pesawat terlihat
beriringan dengan suaranya. Begitu juga, gambar ledakan di suatu tempat
yang jauh terlihat bersamaan dengan suara ledakannya. Letusan gunung
berapi terdengar bersamaan dengan keluarnya api dari gunung.
6. Hukum Aksi Reaksi
Akibatnya: Tendangan Maut melukai Jagoan
Level: Kelas 1 SMA
Hukum
aksi reaksi juga disebut Hukum Newton III. Ia mengatakan kapanpun ada
aksi di satu arah maka ada reaksi pada arah berlawanan. Jika sebuah
senapan menembakkan peluru ke depan, maka pemegang senapan akan tertarik
ke belakang. Begitu juga, ketika anda melompat ke depan di sebuah
sampan yang diam, sampan akan terdorong ke belakang. Contoh lain yang
lebih umum adalah mobil yang direm mendadak. Orang akan terdorong ke
depan padahal mobil telah berhenti. Dalam film yang bagus, seperti Men
in Black, seorang tokoh terlempar ke belakang ketika menembakkan senjata
api dengan energi sangat tinggi. Sayangnya, kebanyakan film tidak
seperti ini. Dalam film Star Trek dan Star Wars, pesawat antariksa
(Enterprise atau Millenium Falcon) berhenti mendadak setelah kecepatan
luar biasa tinggi. Tapi, orang dan benda di dalam pesawat tidak
terlempar menghantam kaca depan dan berderai. Begitu juga, ketika
seorang tokoh menembakkan shotgun, ia tidak terdorong ke belakang. Dan
pada hampir semua film action bela diri, seorang ahli bela diri yang
menendang lawannya hingga terlempar jauh, tidak terdorong ke belakang
dan terluka. Hal-hal ini semuanya melawan hukum kekekalan momentum.
7. Hukum Kekekalan Momentum
Akibatnya: Ledakan Sangat Berbahaya
Level: Kelas 1 SMA
Hukum
kekekalan momentum adalah turunan dari hukum aksi reaksi. Ketika sebuah
benda besar meledak menjadi benda kecil, maka kecepatan benda kecil
akan lebih besar. Dalam sebuah ledakan misalnya, bagian-bagian kecil
yang terpecah dari benda yang meledak akan terlontar ke berbagai arah
dan memberikan dampak besar bagi benda yang dihantamnya. Prinsip ini
digunakan dalam berbagai jenis senjata ledak seperti granat, bom, dan
ranjau. Di dunia nyata, ketika anda berada tidak jauh dari lokasi
ledakan granat, anda akan terluka parah, akibat pecahan-pecahan granat
yang terlontar ke berbagai arah. Tetapi di film, anda tidak akan
apa-apa. Ledakan granat di samping seorang tentara di film hanya membuat
sang tentara memanggil temannya untuk maju. Begitu juga, seringkali
kita melihat seorang jagoan berjalan membelakangi rumah yang ia
ledakkan, dengan santai dan cool! Di dunia nyata, sang jagoan akan
tersungkur tewas karena benda-benda yang terlontar dari ledakan atau
tertimpa benda hasil ledakan yang jatuh dari udara.
8. Arus Listrik
Akibatnya: Kematian Karena Listrik di Bak Mandi Kecil Kemungkinannya
Level: Kelas 3 SMA
Dalam
film, metode pembunuhan dengan menyetrum korban dengan listrik yang
mengalir di bak mandi merupakan hal yang umum. Walau begitu, dalam
realitas hal ini sulit terjadi. Pernah melihat tukang las menggunakan
mesin las busur. Tukang las dapat memengang logam yang dilasnya padahal
dalam ada arus listrik besar mengalir dari mesin las. Karena logam
tersebut konduktor, seharusna tukang las tersengat dan mati. Tetapi
tidak, arus listrik tidak mengalir serampangan. Ia langsung turun ke
bumi sebagai medan netral terbesar. Sejauh tukang las menghubungkan
logam tersebut dengan tanah, maka arus listrik besar yang datang dari
las akan langsung mengalir ke tanah. Hal ini disebut pentanahan (grounding)
oleh teknisi listrik. Pada rumah-rumah tipe lama dengan bak mandi,
umumnya terdapat saluran logam (pipa tembaga) langsung dari bak mandi ke
tanah. Saluran ini dapat berfungsi sebagai pentanahan jika ada aliran
listrik mengalir ke air di bak mandi. Kemungkinan mati memang tetap ada,
jika manusia yang menjadi saluran pentanahannya. Petir yang menyambar
orang misalnya. Dalam kasus ini, orang tersebut menjadi saluran
pentanahan bagi petir tegangan tinggi. Arus listrik dalam perjalanannya
melewati jantung dan membuat serangan jantung, sebelum masuk ke tanah.
Begitu juga saat tubuh basah lalu menggunakan alat listrik (misalnya
pengering rambut), sebuah kebocoran arus listrik sangat berbahaya bagi
orang tersebut. Pada rumah-rumah tipe baru, bak mandi tidak memiliki
saluran logam (biasanya diganti pipa PVC). Namun biasanya dalam bak
mandi modern terdapat sebuah sekring pengaman. Ketika arus listrik
mengalir, sekring akan jatuh dan memutuskan arus listrik.
Kimia
1. Reaksi Pembakaran
Level: Kelas 2 SMA
Akibatnya: Bensin Tidak Terbakar oleh Rokok
Reaksi
pembakaran terjadi akibat adanya oksigen. Tanpa oksigen tidak ada
pembakaran seperti halnya lilin yang tidak menyala ketika ditutup gelas.
Bensin sebagai bahan bakar mobil hadir dalam bentuk cair dan dalam
bentuk cair, bensin lebih sulit terbakar dari bentuk gas. Hal ini karena
oksigen adalah gas. Ketika bensin disundut dengan rokok, ia tidak akan
menyala. Bensin cair justru memadamkan rokok tersebut. Bensin hanya
dapat menyala ketika disundut dengan api seperti korek api. Tetapi di
film action (contohnya Die Hard II), seorang aktor cukup
melemparkan rokoknya ke genangan bensin dan api muncul. Begitu pula pada
adegan tabrakan atau tembakan di tangki bahan bakar. Di film, mobil
akan meledak gara-gara di tembak di tangki pembakaran atau cukuplah
terbalik ketika tabrakan. Ini tidak terjadi di dunia nyata, kecuali
bahan bakar mobil tersebut adalah gas. Hal ini kembali, karena gas
oksigen lebih mudah tercampur dengan gas bensin daripada cairan bensin.
Padahal kendaraan menggunakan bensin cair untuk berjalan.
Akibatnya: Peluru dari Pistol tidak Meledakkan Mobil
Dalam film seperti Jaws, Casino Royale, dan Matrix Reloaded,
ada saat dimana seorang pemain menembakkan senjatanya ke tangki mobil
dan mobil meledak dengan dramatis. Dengan prinsip yang sama seperti di
atas, hal ini tidak akan terjadi di dunia nyata. Memang benar jika yang
ditembak adalah tangki berisi uap bensin, gas propana, hidrogen, atau
oksigen. Tetapi diperlukan mekanisme yang lebih rumit. Harus ada satu
lubang kecil di tangki, kemudian ada api, dan ada gas di dalam tangki
yang menguap hingga titik tekanan berlebih. Hal ini tidak dapat dicapai
oleh peluru karena peluru akan menembus sisi lain dari tangki dan
menciptakan dua lubang. Akibatnya, gas bocor lewat dua lubang dan segera
lepas dari tangki sebelum mencapai titik tekanan berlebih (dengan
asumsi ada api di sekitar tangki). Pada saat ditembak atau tabrakan,
masih belum cukup udara dan bensin dalam bentuk gas di ruang bakar untuk
menyebabkan ledakan. Hal ini penting karena insinyur otomotif atau
perancang tangki gas (mungkin di Indonesia berbeda, misalnya kasus
ledakan tabung gas) tidak ingin rancangannya tahu-tahu meledak ketika
tabrakan atau tangki bensin terbuka.
2. Peluruhan Radioaktif
Akibatnya: Radioaktif tidak berpendar
Level: kelas 3 SMA
Pada
saat peluruhan radioaktif, reaksi yang terjadi tidak memancarkan cahaya
tampak. Foton yang terpancarkan dari reaksi adalah foton energi tinggi
yang berarti lebih pendek dari panjang gelombang cahaya tampak. Itu
mengapa radioaktif berbahaya, fotonnya berenergi tinggi dan mampu
merusak jaringan tubuh (belum lagi partikel lain yang dipancarkannya).
Dalam film yang melibatkan radioaktif, seringkali kita lihat bahan
radioaktif berpendar dalam cahaya lampu biasa. Anda bisa berkunjung ke
museum geologi Bandung. Di museum ini terdapat koleksi batuan radioaktif
dan lihat saja, mereka tidak berpendar. Batuan ini terlihat berpendar
hanya jika disinari dengan cahaya ultraviolet.
Teknik
1. Teknik Senjata
a. Pengokangan Senjata
Dalam film (misalnya Die Hard),
sering ada adegan dimana seorang tokoh menodongkan senjata api ke
kepala musuhnya. Untuk menegaskan kalau dia serius, sang tokoh mengokang
pistol sehingga berbunyi “klik”. Hal ini dimaksudkan menunjukkan kalau
senjata api tersebut telah dibuka kuncinya dan siap menembak. Di dunia
nyata, kokang pistol (bagian ibu jari) tidak lagi digunakan. Yang ada
adalah kunci penembak di jari telunjuk. Pistol dengan kokang sudah tidak
lagi digunakan 150 tahun lalu, dan tampaknya film-film modern masih
ketinggalan teknologi. Jika pistol modern tetap menggunakan kokang
seperti di film, maka setiap kali akan menembak, penembak harus
mengokang pistolnya (seperti senapan angin). Anehnya ini tidak terjadi
di film karena setelah dikokang, pistol dapat ditembak berkali-kali.
Lebih konyol lagi bagaimana film menunjukkan penggunaan shotgun. Dengan
cara yang sama, pengguna dalam film mengokang shotgunnya (gerak maju
mundur) untuk menegaskan maksudnya. Hal ini di dunia nyata adalah
tindakan yang salah karena kokang tersebut berfungsi sebagai tempat
pembuangan selongsong peluru bekas tembak. Ketika akan ditembakkan namun
kokang shotgun digerakkan, peluru akan jatuh dan aksi menembak gagal
(kecuali dimasukkan peluru baru).
b. Peredam
Dalam film Die Hard 2 dan James Bond,
terlihat seorang penembak menggunakan peredam dan tembakannya menjadi
tidak terdengar. Di dunia nyata, hal semacam ini tidak ada. Suara yang
dihasilkan senjata api sangat nyaring, sama nyaringnya dengan suara
mesin jet. Tidak ada cara meredam suara senyaring itu hingga sekarang.
Peredam hanya menurunkan suara senjata api dari 140-160 desibel menjadi
120-130 desibel, setara dengan suara pukulan palu. Ini masih cukup
nyaring. Peredam ditujukan untuk pertempuran di medan nyaring seperti di
daerah ribut, bukan di daerah sepi.
c. Senjata Mesin
Dalam
film seperti Starship Troopers, The Mummy, Commando, dan Scarface,
ditunjukkan bagaimana seseorang menggunakan senjata mesin untuk membunuh
banyak orang. Dan lebih parah lagi, pelurunya seolah tidak habis-habis.
Hal ini tidak terjadi di dunia nyata. Ada alasan kenapa ia disebut
senjata mesin, karena laju keluarnya peluru tidak dapat dikontrol, ia
terjadi otomatis. Sebuah M4 Carbine mengandung 30 peluru dapat habis
dalam empat detik saja! Sebuah senjata mesin full otomatis rata-rata
mengeluarkan 700 peluru per menit! Padahal tentara rata-rata membawa 210
peluru saja dan itu sudah cukup berat. Pada dasarnya, mesin otomatis
ditujukan bukan untuk membunuh, tetapi untuk mengalihkan perhatian.
Ketika mendengar serangan senjata mesin, musuh akan menunduk, dan hal
ini dapat dipakai tentara untuk mengkoordinasikan posisinya. Dan pada
giliran menembak target, mereka akan lebih memilih pistol atau senapan
sniper non otomatis.
d. Jaket Anti Peluru
Jaket
anti peluru di film terlihat bukan hanya mampu menahan tembakan pistol
tetapi juga senjata mesin. Hal ini tidak terjadi di dunia nyata. Sebuah
rompi anti peluru hanya mampu menghadapi satu dua peluru dari pistol.
Ketika senjata mesin yang menembaknya, rompi akan hancur. Lebih jauh,
rompi anti peluru sangat berat (16 kg) dan jarang dipakai oleh polisi
karena beban ini akan mempengaruhi gerak mereka. Lebih lanjut, rompi
anti peluru hanya dapat efektif pada tembakan dari jarak lebih dari 14
meter. Lebih dekat dari itu, pistol tetap akan menembus.
e. Panah
Dalam film, terpanah berarti mati. Hal ini seperti ditunjukkan dalam film-film Cowboy lawan Indian atau Legolas dari Lord of the Rings.
Kenyataannya panah dan proyektil panjang melukai sasaran untuk jangka
panjang, berbeda dengan pistol yang membunuh seketika. Panah cenderung
menempel pada luka dan korban dapat bertahan lama menahan sakit oleh
panah. Tidak mengherankan bagi pemburu yang menggunakan panah menemukan
hewan buruan yang dapat lari walaupun badannya terkena panah.
2. Teknik Komputer
a. Hacking
Film
Die Hard memperlakukan hacking seperti sihir untuk mengisi lubang
plotnya. Dengan memasukkan kekuatan hacking, masalah plot dapat
tertutupi seperti mematikan lampu merah di jalan raya atau menggerakkan
web cam. Hal ini tidak dapat dilakukan di dunia nyata karena
sistem-sistem tersebut tidak berhubungan dan memiliki pemprograman yang
berbeda.
Film Swordfish juga termasuk
tidak realistik dalam masalah hacking. Film ini menunjukkan kalau
seorang hacker dapat mencuri apapun dengan kekuatan komputer. Hal ini
berasumsi kalau dalam sistem keuangan modern, seorang pencuri dapat
mengambil miliaran dollar tanpa diketahui. Walaupun uang yang ada
sebenarnya bit-bit informasi elektronik, tetap akan ada sistem
pengamanan yang mampu membedakan apakah sesuatu hilang dari depositnya.
Film
The Net yang dibuat tahun 1995 membesar-besarkan internet terutama
nilai dari informasi yang disimpan di dalamnya. Dengan mengubah profil
seseorang dari orang sukses menjadi seorang penjahat, film ini
dihabiskan oleh sang korban berlari dari kejaran berbagai tokoh. Jika
kita lihat, perubahan identitas di dunia internet sesungguhnya sangat
tidak serius. Situs jejaring sosial penuh dengan profil palsu dan ketika
ada yang mencuri identitas (katakanlah password bank), korban dapat
mengadu pada pihak bank dan mengisi sejumlah besar formulir.
Film
Terminator memberikan gambaran komputer yang dapat menjadi sadar dengan
sendirinya seperti robot yang tiba-tiba hidup. Hal ini sangat
tergantung pada teknologi dan teknologi komputer masa kini sangat tidak
mampu, apalagi seperti dalam film War Games yang menggunakan
superkomputer NORAD tahun 1980an.
Independence
Day tampaknya merupakan film paling konyol dalam menggunakan komputer.
Dalam film ini, sebuah PowerBook digunakan untuk menyebarkan virus ke
komputer Alien. Bukan hanya Alien ini berbeda secara biologis dengan
manusia, ia juga berbeda secara teknologis. Sistem operasinya akan
sangat berbeda begitu juga berbagai aspek komputasi yang dimilikinya.
3. Teknik Bela Diri
Di
masa kini, sedikit orang yang belajar ataupun berkelahi dengan tangan
kosong. Cukup wajar jika kita percaya kalau banyak teknik bela diri di
film memang sesuai realitas. Walau begitu, ketika anda menyaksikan
pertandingan karate atau bela diri lainnya di SEA Games atau event olah
raga lainnya, bela diri terlihat tidak sekeren di film. Tentu saja
karena bela diri di film telah dirancang demikian sehingga terlihat
keren, tapi beberapa aspeknya terlihat tidak sesuai dengan realitas bagi
seorang ahli bela diri sekalipun.
a. Tinju
Ketika
seorang tokoh di film meninju seseorang, ia terlihat tenang-tenang
saja. Di dunia nyata, ketika kita meninju sesuatu, kita akan merasa
kesakitan. Hal ini bukan karena latihan tapi karena struktur genggaman
tangan manusia yang memang rapuh. Bahkan petinju dapat mengalami cedera
tangan jika salah memukul. Tangan manusia terdiri dari lima jari dan
untuk memberikan pukulan yang efektif, kelima jari ini harus tersusun
dengan baik. Sedikit kesalahan maka berakibat fatal bagi tulang-tulang
jari.
b. Kepala
Di
film umumnya jagoan memukul lawannya di kepala. Kembali, hal ini tidak
sesuai realitas. Pukulan di kepala adalah pukulan yang paling tidak
efektif. Hal ini karena tengkorak adalah tulang terkeras di tubuh
manusia. Hal ini penting untuk melindungi alat indera dan otak. Jika
kita memukul kepala, lebih besar kemungkinan tangan yang terluka.
Terlebih lagi karena kepala manusia memiliki banyak bagian tajam. Jadi,
memukul kepala ibarat memukul dinding dengan duri. Lebih parah lagi jika
pukulan mengenai gigitan karena mulut mengandung banyak bakteri yang
dapat menginfeksi luka bekas gigitan.
c. Tendangan
Karena
tinju adalah gerakan yang berbahaya bagi orang yang melakukannya,
bagaimana dengan tendangan? Masalahnya, tendangan adalah gerakan yang
tidak efektif. Memang terlihat efektif karena kaki lebih keras dari
tangan, tetapi lawan akan lebih mudah menghindar. Tendangan melibatkan
bidang pada ruang yang lebih sempit dari tangan dan memberikan
ketidakseimbangan bagi tubuh. Sering sekali anda lihat di SEA Games,
penendang malah terjatuh karena kaki tumpuannya diserang. Tendangan
merupakan gerakan yang lebih sulit dilatih daripada pukulan. Walaupun
kaki mungkin tidak terluka, tetapi kemaluan dan kaki tumpuan menjadi
daerah terbuka dan mudah diserang.
d. Naluri
Dalam pertarungan tangan kosong di dunia nyata, ada yang disebut telegrafing.
Telegrafing adalah naluri dasar yang dimiliki tubuh manusia untuk
melindungi diri. Secara evolusioner, kita telah memiliki DNA yang
memberi tahu kita apakah musuh berniat menyerang kita atau tidak. Ini
menjelaskan kenapa seorang petarung dalam SEA Games dapat dengan mudah
menghindari serangan lawannya. Berbagai gerakan mengelak telah
disediakan oleh tubuh manusia untuk persiapan seandainya terjadi
perkelahian. Akibatnya, akan lebih mudah bagi lawan untuk menyerang anda
jika anda menyerang lebih dahulu. Dengan kata lain, mode pertarungan
tertanam dalam diri anda dan mode ini dapat menyala ketika ada serangan
yang terkoordinasi seperti memukul sambil berteriak.
e. Petarung
Dalam pertarungan, prinsip seleksi alam juga berlaku. Seorang yang tidak pernah dipukul akan sulit memukul. Film yang paling mendekati hal ini adalah Fight Club.
Dengan tepat film ini menunjukkan bagaimana sesungguhnya seorang
petarung di dunia nyata. Seorang petarung adalah seorang yang
beradaptasi dengan lingkungan pertarungan. Masalahnya menang atau kalah
bukan masalah pengendalian diri atau berbagai masalah ketenangan jiwa
yang dibicarakan oleh para master di film. Di dunia nyata, masalah
menang atau kalah datang dari ketangguhan, baik dalam kegigihan melawan
rasa sakit maupun dari kegigihan menyerang musuh. Konsekuensinya adalah
pemenang dalam pertarungan umumnya adalah orang yang membabi buta dan
dalam keadaan mabuk. Dalam keadaan trans semacam ini, individu tidak
merasakan sakit dan terus menyerang hingga akhirnya sang lawan kalah.
Dengan kata lain, orang paling ganas (marah) atau paling mabuk adalah
petarung yang lebih baik, bukannya orang yang paling tenang dan waras.
4. Teknik Kedokteran
Ada
beberapa cara yang dipandang Hollywood sebagai cara menyelamatkan nyawa
manusia dalam film. Cara-cara ini di dunia nyata tidak segampang di
film.
a. CPR
CPR
atau cardiopulmonary resuscitation adalah sebuah tindakan berbahaya dan
seharusnya menjadi cara terakhir jika memang tidak ada cara lain untuk
menyelamatkan manusia. Lebih jauh, CPR membutuhkan keterampilan yang
tidak sembarang orang bisa melakukannya. CPR yang dilakukan baik
sekalipun dapat berdampak buruk jika memang menyelamatkan orang. Hal ini
karena dalam prosedur CPR ada proses menekan dada korban. Dalam proses
ini, apalagi di dunia nyata, seseorang yang panik dapat menekan terlalu
keras dan mematahkan rusuk korban. Akibatnya bukannya menyelamatkan
nyawa orang yang di beri CPR, tapi malah CPR sendiri yang membunuhnya
karena rusuk yang patah dapat menusuk jantung atau paru-paru. CPR hanya
punya reputasi menyelamatan korban dua hingga lima persen dari seluruh
kasus.
b. Defibrilator
Defibrilator
adalah alat pengejut yang biasa diberikan pada orang di film yang akan
mati. Alat ini memberikan kejutan listrik sehingga katanya memicu
kembali jantung yang telah berhenti berdenyut. Pada dasarnya,
defibrilator bukan ditujukan untuk itu. Defibrilator ditujukan untuk
mengembalikan irama detak jantung. Artinya, jantung orang yang diberi
defibrilator adalah jantung yang telah berdenyut hanya tidak sesuai
dengan irama yang seharusnya, bukannya jantung yang tidak berdenyut
lagi. Tidak ada gunanya menggunakan defibrilator pada orang yang
jantungnya tidak berdenyut lagi.
c. Mengambil Peluru dari Luka
Dalam berbagai film, bahkan di film Merah Putih,
seorang dokter segera mengambil peluru dari luka tembak seorang korban.
Tindakan ini diharapkan menyelamatkan nyawa orang yang tertembak.
Kenyataannya tidak demikian. Peluru yang menembus tubuh manusia sangat
berbahaya untuk segera diambil. Hal ini karena peluru tersebut panas.
Jika salah mencabut, peluru yang panas justru melukai jaringan lain yang
awalnya tidak terkena peluru. Studi pada 58 pasien luka tembak di bahu
setelah empat bulan pelepasan (oleh dokter di lab), menemukan 51 orang
mengalami rasa sakit berkelanjutan karena kerusakan jaringan dan
sebagiannya mengalami kelumpuhan di daerah lengan. Cara yang lebih baik
adalah menutup luka langsung dan segera melarikan korban ke rumah sakit.
d. Memasukkan Benda ke Mulut Orang yang Kejang
Dalam
film Alien terdapat prosedur yang kelihatannya menyelamatkan orang yang
kejang yaitu dengan memasukkan benda ke mulut orang tersebut. Hal ini
datang dari asumsi yang salah kalau orang yang kejang dapat menggigit
lidahnya atau menutup mulut hingga jalur udara tersumbat dan mati
kehabisan napas. Memang benar rahang korban kejang akan berderik saat
kejang, dan dapat merusak lidah, namun hal ini tidak lebih berbahaya
dari mengganjal mulutnya dengan sesuatu agar mulutnya tetap terbuka. Hal
ini bukan hanya dapat merusak gigi karena rahang manusia sangat kuat
ketika menggigit (apalagi saat kejang), ia juga dapat berpotensi membuat
korban tercekik jika benda penahan tersebut terlontar ke dalam saluran
udara di mulutnya.
e. Menutup Luka dengan Pita Pengikat
Dalam film seperti Die Hard dan Jurassic Park,
seorang korban tembak segera mengikat bagian atas dan bawah luka agar
pembuluh darah tidak mengalirkan darah ke luka dan menghasilkan
pendarahan hebat. Hal ini berbahaya karena segera mematikan jaringan
yang tertutup. Jika yang tertembak lengan, maka dengan memotong aliran
darah, bagian bawah tangan akan segera kehabisan aliran darah dan
apabila di biarkan akhirnya akan mati. Pembalutan seharusnya diberikan
langsung pada luka dan tujuannya untuk menutup pendarahan agar tidak
bocor, bukannya menghentikan aliran darah ke bagian lain tubuh. Setelah
luka ditutup, korban harus segera dilarikan ke rumah sakit.
5. Teknik Penerbangan
a. Kehabisan Bahan Bakar di Udara
Pernah
dengar beritia pesawat LaGuardia yang kehilangan mesinnya saat ditabrak
kawanan burung? Pesawat ini dapat bertahan di udara selama empat menit
dan mendarat lembut di atas sungai Hudson. Di film, ketika pesawat
kehabisan bahan bakar, maka pesawat akan jatuh dan membunuh
penumpangnya. Para insinyur pesawat telah memikirkan hal ini dan tidak
ingin pesawat mereka jatuh gara-gara kurang uang untuk membeli bahan
bakar. Ketika pesawat udara kehabisan bahan bakar, maka ia akan
berfungsi seperti layangan. Ini artinya, pesawat tidak dapat melaju,
tapi dapat turun dengan sudut rendah. Lokasi datar menjadi tempat yang
aman bagi pesawat yang kehabisan bahan bakar. Ketika kehabisan bahan
bakar, pilot cukup mencari tempat yang aman untuk mendarat dalam
posisinya yang terus jatuh. Jadi Indiana Jones tidak perlu melompat dengan parasut dari pesawatnya yang kehabisan bahan bakar.
Biologi
1. Kalajengking
Dalam
film James Bond, kalajengking digunakan untuk membunuh sang mata-mata.
Walaupun ada ribuan spesies kalajengking dan hanya 25-50 yang beracun,
mungkin sang penjahat menggunakan kalajengking yang beracun. Sayangnya
secara statistik kemungkinan orang dewasa mati karena tersengat
kalajengking hanyalah satu persen, sementara anak-anak 10%. Tetapi,
kalajengking, sekalipun berbisa, tetap berperilaku seperti kalajengking.
Ketika bertemu sesuatu yang lebih besar darinya, ia akan bersembunyi
dan mencoba kabur.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bila teman suka dengan tulisan di atas
saya berharap teman-teman menuliskan komentarnya
tapi tolong komentar yang sopannya
mari kita jaga sopan santun di dunia maya ini