Sinyal gelombang gravitasi akan terdengar seperti ketukan samar di pintu
kita ketika pesawat televisi dihidupkan dan telepon berdering dalam
waktu yang bersamaan.
Einstein pernah menulis tentang ini, dan kita masih mencarinya –
gelombang gravitasi, riak kecil dalam struktur ruang-waktu, yang secara
umum dianggap sebagai suara alam semesta kita. Sama seperti suara yang
melengkapi penglihatan dalam kehidupan kita sehari-hari, gelombang
gravitasi pun melengkapi pandangan kita tentang alam semesta yang
diperoleh dengan teleskop standar.
Albert
Einstein memprediksi gelombang gravitasi di tahun 1918. Saat ini,
hampir 100 tahun kemudian, detektor gelombang gravitasi canggih tengah
dibangun di AS, Eropa, Jepang dan Australia untuk mencari mereka.
Sementara
setiap gerak menghasilkan gelombang gravitasi, suatu sinyal yang cukup
keras untuk dideteksi membutuhkan gerakan massa yang besar dengan
kecepatan yang ekstrim. Sumber-sumber kandidat utama adalah penyatuan
dua bintang neutron: dua tubuh, masing-masing dengan massa yang
sebanding dengan massa matahari kita, saling berhadapan dengan berputar
secara spiral satu sama lain dan bergabung dengan kecepatan mendekati
kecepatan cahaya.
Peristiwa seperti itu jarang terjadi, hanya
sekali per ratusan ribu tahun per galaksi. Oleh karena itu, untuk bisa
mendeteksi sinyalnya, detektor haruslah cukup sensitif untuk mendeteksi
sinyal pada jarak satu miliar tahun cahaya jauhnya dari Bumi. Ini
menimbulkan tantangan besar dalam hal teknologi. Pada jarak tersebut,
sinyal gelombang gravitasi akan terdengar seperti ketukan samar di pintu
kita ketika pesawat televisi dihidupkan dan telepon berdering dalam
waktu yang bersamaan.
Sedangkan sumber-sumber kebisingan sangat
banyak, mulai dari kebisingan seismik yang dihasilkan dari gempa kecil
atau bahkan gelombang laut yang jauh. Lantas, bagaimana kita bisa tahu
bahwa kita telah mendeteksi gelombang gravitasi dari ruang angkasa
ketimbang suara pohon tumbang atau knalpot truk?
Itulah sebabnya,
selama bertahun-tahun para astronom telah mencari sinyal cahaya
elektromagnetik potensial yang akan menemani atau mengikuti gelombang
gravitasi. Sinyal ini akan memungkinkan kita untuk “melihat melalui
lubang intip” setelah mendengar ketukan samar di pintu, dan
memverifikasi bahwa memang ada “seseorang” di situ. Dalam sebuah artikel
yang baru saja dipublikasikan dalam Nature, Prof. Tsvi Piran,
Profesor Universitas Schwarzmann di Universitas Ibrani Yerusalem, dan
Dr. Ehud Nakar dari Universitas Tel Aviv, menjelaskan bahwa mereka telah
menemukannya.
Mereka mencatat bahwa material antarbintang yang
mengelilinginya akan memperlambat kecepatan puing-puing yang dikeluarkan
pada kecepatan yang mendekati kecepatan cahaya selama penggabungan dua
bintang neutron. Panas yang dihasilkan selama proses ini akan terpancar
sebagai gelombang radio. Suar kuat radio yang dihasilkan akan
berlangsung selama beberapa bulan dan akan terdeteksi dengan teleskop
radio saat ini dari jarak miliaran tahun cahaya jauhnya.
Pencarian
sinyal radio tentu akan terjadi setelah deteksi masa depan, atau bahkan
deteksi tentatif gelombang gravitasi. Namun, sebelum detektor gelombang
gravitasi dioperasionalkan, yang diharapkan bisa terwujud di tahun
2015, para astronom radio diarahkan untuk mencari suar unik tersebut.
Dalam
artikelnya, Nakar dan Piran menunjukkan bahwa transien radio yang tak
teridentifikasi, yang terobservasi pada tahun 1987 oleh Bower dan
lain-lain, memiliki semua karakteristik seperti yang dimiliki suar radio
dan mungkin sebenarnya itu adalah deteksi langsung pertama penggabungan
bintang neutron biner dengan cara ini.
Penelitian Dr. Nakar
didukung Pendanaan Reintegrasi Internasional dari Uni Eropa dan hibah
dari Yayasan Sains Israel dan Alon Fellowship. Penelitian Prof. Piran
didukung Advanced European Research Council dan Pusat Astrofisika Energi
Tinggi dari Yayasan Sains Israel.
Kredit: The Hebrew University of Jerusalem
Jurnal: Ehud Nakar, Tsvi Piran. Detectable radio flares following gravitational waves from mergers of binary neutron stars. Nature, 2011; DOI: 10.1038/nature10365
Jurnal: Ehud Nakar, Tsvi Piran. Detectable radio flares following gravitational waves from mergers of binary neutron stars. Nature, 2011; DOI: 10.1038/nature10365
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bila teman suka dengan tulisan di atas
saya berharap teman-teman menuliskan komentarnya
tapi tolong komentar yang sopannya
mari kita jaga sopan santun di dunia maya ini