Dataran garam Salar de Uyuni di Bolivia, mencakup lebih dari 10 ribu km
persegi, adalah yang paling luas di dunia, dan begitu datar sehingga
permukaannya dipakai untuk mengkalibrasi altimeter di satelit. Pada hari
yang tenang, lapisan tipis air menutupi garam membentuk cermin besar
yang memantulkan langit.
Masyarakat desa Colchani menumpuk garam-garam dalam bentuk piramida
sebagai sumber mata pencaharian. Namun dibawah kecemerlangan ini adalah
garam yang kaya lithium dengan potensi komersial besar. Menurut laporan
terbaru IS Geological Survey, Salar de Uyuni mengandung 9 juta ton
litium, lebih dari seperempat sumber daya yang sudah di tambang di
dunia. Jumlah ini lebih besr lagi menjadi 50 persen bila
mempertimbangkan 30 salar dan laguna lain yang ada di Bolivia barat
daya.
Lithium semakin dibutuhkan
sebagai bahan baterai yang mentenagai ponsel, laptop, piranti nirkabel,
dan sejumlah kendaraan hibrid dan elektrik, sedemikian hingga
dikhawatirkan kebutuhannya akan segera menghabisi sumber daya. Dengan
cara ini, Bolivia dapat menjadi Saudi Arabia untuk lithium, sehingga
presiden sosialisnya, Evo Morales, segera mengamankan lokasi ini di
bawah pengendalian pemerintah. Negara ini telah menghabiskan tiga tahun
dan lebih dari 10 juta USD dalam pembangunan instalasi perdana untuk
mengekstrak litihium. Namun menurut Juan Carlos Zuleta, seorang analis
ekonomi lithium yang berbasis di ibu kota La Paz, ini memberi hasil yang
kasar.
Eksploitasi
lithium di Salar de Uyuni dapat memberi dampak. Salah satunya adalah
kehidupan liar: daerah ini adalah lahan perkembang biakan flamingo yang
langka. Masalah lain adalah kesehatan masyarakat. Sebuah studi oleh
Karin Broberg dari Universitas Lund di Swedia, dalam empat desa
pegunungan di Andes Argentina menemukan kalau wanita disana mencerna
begitu banyak lithium dari air tanah sehingga mereka menderita gejala
yang sama dengan hipotiroidisme: kehilangan berat, kaku, depresi, dan
lupa ingatan.
Kondisi juga dapat dialami oleh mereka yang dirawat dengan lithium pada
penderita gangguan bipolar. “Sekarang kita sangat ingin mempelajari
masalah paparan lithium pada air minum di Bolivia,” kata Broberg.
Sumber
New Scientist, 11 Juni 2011
Referensi lanjut
Broberg
K, Concha G, Engström K, Lindvall M, Grandér M, Vahter M 2011. Lithium
in Drinking Water and Thyroid Function. Environ Health Perspect
119:827-830. doi:10.1289/ehp.1002678
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bila teman suka dengan tulisan di atas
saya berharap teman-teman menuliskan komentarnya
tapi tolong komentar yang sopannya
mari kita jaga sopan santun di dunia maya ini