Teknologi FeTRAM memenuhi tiga fungsi dasar dari
memori komputer: untuk menulis informasi, membaca informasi dan tahan
dalam jangka waktu yang panjang.
Para peneliti tengah
mengembangkan sebuah jenis baru memori komputer yang bisa lebih cepat
daripada memori komersial yang ada saat ini dan penggunaan listrik yang
jauh lebih sedikit dari perangkat memori flash.
Teknologi
ini mengkombinasikan kawat nano silikon dengan polimer “feroelektrik”,
bahan yang mengaktifkan polaritas ketika medan listrik dialirkan,
memungkinkan tipe baru dari transistor feroelektrik.
“Ini dalam
tahap yang masih sangat baru,” kata mahasiswa doktoral Saptarshi Das,
yang bekerja sama dengan Joerg Appenzeller, seorang profesor teknik
elektro dan komputer dan direktur ilmiah nanoelektrik di Pusat
Nanoteknologi Purdue Birck.
Transistor
feroelektrik yang mengubah polaritas dibaca sebagai 0 atau 1, operasi
yang diperlukan bagi sirkuit digital untuk menyimpan informasi dalam
kode biner yang terdiri dari urutan satu dan nol. Teknologi baru ini
disebut FeTRAM, untuk memori transistor feroelektrik akses acak.
“Kami
telah mengembangkan teori serta melakukan eksperimen dan juga
menunjukkan cara kerjanya dalam sebuah sirkuit,” katanya. Temuan yang
rinci dalam makalah penelitian ini muncul dalam Nano Letters, dipublikasikan oleh American Chemical Society.
Teknologi FeTRAM memiliki penyimpanan non-volatile,
artinya ini tetap berada di dalam memori meski komputer sudah
dimatikan. Perangkatnya bisa berpotensi menggunakan energi 99 persen
lebih rendah dari memori flash, chip penyimpanan komputer non-volatile dan bentuk dominan memori di pasar komersial.
“Namun,
perangkat kami sekarang ini masih mengkonsumsi daya lebih banyak karena
skalanya masih kurang tepat,” kata Das. “Untuk teknologi FeTRAM
generasi masa depan, salah satu tujuan utamanya adalah mengurangi
disipasi daya listrknya. Mungkin juga akan jauh lebih cepat daripada
bentuk lain memori komputer yang disebut SRAM.”
Teknologi FeTRAM
memenuhi tiga fungsi dasar dari memori komputer: untuk menulis
informasi, membaca informasi dan tahan dalam jangka waktu yang panjang.
“Anda
ingin menyimpan memori selama mungkin, 10 hingga 20 tahun, dan Anda
harus mampu membaca dan menulis sebanyak mungkin,” kata Das. “Ini juga
harus berdaya listrik rendah agar laptop Anda tidak menjadi terlalu
panas. Dan ini perlu diskala, artinya Anda bisa mengemas banyak
perangkat ke area yang sangat kecil. Penggunaan kawat nano silikon
bersama dengan polimer feroelektrik ini telah termotivasi oleh
persyaratan-persyaratan tersebut.”
Teknologi baru ini juga
kompatibel dengan proses industri manufaktur untuk semikonduktor oksida
logam komplementer, atau CMOS, yang digunakan untuk memproduksi chip komputer. Ini memiliki potensi untuk menggantikan sistem memori konvensional.
Sebuah aplikasi paten telah diajukan untuk konsepnya.
FeTRAM
mirip dengan memori akses acak feroelektrik, FeRAM, yang sedang
digunakan secara komersial namun pasar semikonduktornya masih relatif
kecil secara keseluruhan. Keduanya menggunakan bahan feroelektrik untuk
menyimpan informasi secara non-volatile, namun tidak seperti
FeRAM, teknologi baru ini memungkinkan pembacaan yang tidak destruktif,
artinya informasi dapat dibaca tanpa menghilangkannya
Pembacaan
non-destruktif ini dimungkinkan dengan menyimpan informasi menggunakan
transistor feroelektrik, bukan kapasitor, yang digunakan dalam FeRAM
konvensional.
Pekerjaan ini didukung oleh Research Initiative
Nanoteknologi (NRI) melalui Network for Computational Nanotechnology
(NCN) Purdue, yang didukung oleh National Science Foundation.
Kredit: Purdue University
Jurnal: Saptarshi Das, Joerg Appenzeller. FETRAM. An Organic Ferroelectric Material Based Novel Random Access Memory Cell. Nano Letters, 2011; 11 (9): 4003 DOI: 10.1021/nl2023993
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bila teman suka dengan tulisan di atas
saya berharap teman-teman menuliskan komentarnya
tapi tolong komentar yang sopannya
mari kita jaga sopan santun di dunia maya ini