Selasa, Juli 12, 2011

Evolusi Mampu Membantu Spesies Beradaptasi

Evolusi biasanya dianggap sebagai proses yang sangat lambat, sesuatu yang terjadi selama beberapa generasi, berkat mutasi adaptif. Tapi perubahan lingkungan yang disebabkan berbagai hal seperti perubahan iklim, perusakan habitat, polusi, dan lain-lain terjadi begitu cepat. Hanya ada dua pilihan bagi spesies dari semua jenis: baik beradaptasi terhadap perubahan lingkungan ataupun menjadi punah.
Maka, menurut profesor biologi McGill, Andrew Gonzalez, muncul pertanyaan, “Bisakah evolusi terjadi cukup cepat untuk membantu spesies bertahan hidup?” Jawabannya, menurut penelitian terbaru, yang dipublikasikan dalam Science, adalah ya.
Dengan menggunakan robot berlengan panjang yang bekerja selama beberapa bulan, Profesor McGill, Graham Bell dan Gonzalez, mampu melacak nasib lebih dari 2000 populasi ragi roti pada beberapa generasi. Ragi dipilih untuk percobaan karena banyak yang diketahui tentang susunan genetiknya dan karena bisa bereproduksi dalam hitungan jam. Bell dan Gonzalez menggunakan robot untuk mengirim berbagai tingkat tekanan lingkungan dalam bentuk garam pada populasi ragi yang berbeda, dan dengan demikian, secara real time bisa mempelajari penyelamatan evolusinya, yaitu kemampuan populasi beradaptasi dengan cepat melalui evolusi.

Robot berlengan panjang yang bekerja selama beberapa bulan, untuk melacak nasib lebih dari 2000 populasi ragi roti dalam beberapa generasi. (Kredit: Universitas McGill)
Apa yang mereka diamati adalah bahwa kemungkinan penyelamatan evolusi tergantung pada tingkat keparahan dan tingkat perubahan lingkungan serta tingkat paparan sebelumnya pada populasi dengan penekan lingkungan (garam). Tingkat isolasi dari populasi di sekitarnya pun mempengaruhi kapasitas populasi ragi untuk beradaptasi melalui akumulasi mutasi yang menguntungkan.
Gonzalez beserta timnya mengamati evolusi yang bekerja. Dan apa yang mereka temukan adalah bahwa hal itu bisa terjadi dengan sangat cepat, dalam 50 hingga 100 generasi.
“Proses umum yang sama terjadi pula pada jamur maupun mamalia,” kata Gonzalez. “Di akhir hari kami tidak bisa melakukan percobaan pada seekor panda atau rusa, misalnya, karena waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari evolusinya jauh lebih lama dari waktu saat kami memberikan tingkat perubahan lingkungan saat ini. Pada titik tertentu kami harus bekerja pada tingkat model dan berpuas diri bahwa realitas dasar yang kami tangkap cukup untuk meramalkan kemungkinannya.” Meskipun telah ada pekerjaan teoritis pada subjek yang dilakukan di masa lalu, ini adalah yang pertama kalinya suatu percobaan praktis semacam ini dilakukan, dan menunjukkan penyelamatan evolusi yang sedang bekerja.
Bell dan Gonzalez menemukan bahwa populasi lebih mungkin beradaptasi dengan cepat melalui penyelamatan evolusi jika:
  1. Ada kerusakan lingkungan yang lambat, yaitu peningkatan lambat konsentrasi garam, bersamaan dengan tingkat sederhana kontak dengan populasi lain. Populasi ini kemudian mampu beradaptasi terhadap tekanan lingkungan yang sudah cukup untuk memberantas nenek moyang mereka.
  2. Ini dihubungkan dengan penyebaran, yaitu memiliki kontak sebelumnya, dengan populasi lain yang sudah mengalami perubahan lingkungan. Populasi ini kemudian memiliki probabilitas lebih besar untuk menghindari kepunahan setelah adanya gangguan yang cepat dan parah.
Penelitian ini didanai oleh Canadian Foundation for Innovation, Canada Research Chair Program dan Natural Sciences and Engineering Research Council of Canada.
Kredit: Universitas McGill
Jurnal: G. Bell, A. Gonzalez. Adaptation and Evolutionary Rescue in Metapopulations Experiencing Environmental Deterioration. Science, 2011; 332 (6035): 1327 DOI: 10.1126/science.1203105

sumber lengkapnya faktailmiah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bila teman suka dengan tulisan di atas
saya berharap teman-teman menuliskan komentarnya
tapi tolong komentar yang sopannya
mari kita jaga sopan santun di dunia maya ini