Menjadi Peduli Transportasi
- Hindari bepergian dengan pesawat terbang apabila jarak tempuh kurang dari 500 km.
- Tinggalkan mobil di rumah apabila melakukan perjalanan yang tidak jauh.
- Gunakan sepeda untuk perjalanan pendek, selain hemat energi, itu akan membuat Anda bugar!
- Gunakan kendaraan umum untuk perjalanan yang jauh. Transport umum merupakan cara terbaik untuk mengurangi emisi karbondioksida dari kendaraan.
- Lebih suka pakai mobil? Ajak rekan-rekan sejurusan untuk pergi bersama-sama.
- Bila Anda hendak membeli mobil, pertimbangkan untuk membeli kendaraan hemat bahan bakar dan ramah lingkungan. Selain menghemat uang, Anda turut berpartisipasi menyelamatkan Bumi dari CO2.
- Gunakan bahan bakar bebas timbal.
- Usulkan kepada Pemda untuk menyediakan kendaraan umum yang cepat, nyaman, dan ekonomis.
- Apabila harus menggunakan mobil, perhatikan hal-hal berikut:
- Matikan mobil apabila menunggu lebih dari 30 detik
- Cek tekanan ban mobil, karena apabila tekanan kurang 0,5 bar dari normal akan meningkatkan penggunaan bahan bakar sebesar 5%
- Usahakan untuk tidak memanaskan mobil dalam posisi berhenti. Mobil akan lebih cepat panas apabila dikendarai, sehingga Anda akan menghemat bahan bakar
- Hindari menggunakan rem secara mendadak karena mengonsumsi bahan bakar dengan cepat.
- Turunkan bagasi apabila Anda tidak membutuhkannya lagi, karena 100 kilo beban akan menambah penggunaan 1 liter bahan bakar lebih banyak dalam jarak 100 km
- Coba mengurangi jarak tempuh perjalanan kendaraan Anda tiap minggunya. Semisal, gunakan kendaraan antar jemput bersama untuk ke kantor atau ke sekolah.
Menjadi Peduli Hijau
Benar, menanam lebih banyak pohon akan menyerap karbondioksida dalam jangka pendek, tapi pepohonan ini juga melepas karbondioksida ketika mereka mati. Tapi ada alasan lain kenapa kita harus tetap menanam pohon:
- Menahan angin keras atau sebagai penahan panas sinar matahari langsung.
- Sebisa mungkin tanam pohon di halaman Anda. Lebih baik lagi menanam pohon yang sedikit menyerap air.
- Ketika memangkas rumput, lakukan dengan pisau tajam dan hanya ketika memang perlu dipangkas. Tidak perlu terlalu sering. Akhirnya, sirami rumput dan pepohonan dengan serentak. Semua tindakan ini mendukung gaya hidup hemat energi Anda.
Menjadi Peduli Organik
Bahkan dengan kecanggihan teknologi pertanian yang dimiliki Indonesia, kebanyakan petani masih menyemprotkan pestisida untuk melindungi hasil panen mereka setiap tahunnya.
Nah, ketika pestisida kimia digunakan untuk membunuh hama, zat ini juga membunuh mikroorganisme yang menahan karbon tetap berada di dalam tanah. Akhirnya, karbon terlepas ke udara sebagai CO2. Tanah tidak lagi subur secara alami dan pestisida menjadi kebutuhan tetap.
Dengan peduli pada produk organik, kita ikut “menolong” tanah menyimpan karbon dan mengurangi pelepasan CO2. Hal-hal lain yang bisa dilakukan adalah:
- Konsumsi makanan lokal. Jika produk makanan ini tak perlu didistribusikan dalam jarak jauh berarti lebih sedikit CO2 yang dikeluarkan mobil-mobil pengangkutnya.
- Konsumsi buah dan sayur mayur sesuai musimnya. Sekali lagi, kita turut menghemat biaya transportasi yang harus ditanggung sehingga kita tidak perlu membeli buah dan sayur mayur tersebut dengan harga mahal.
- Tanam buah dan sayur mayur kita sendiri di halaman. Tidak sesulit yang kita kira, kok.
Menjadi Peduli Daur Ulang
Terdengar mudah? Sebenarnya butuh lebih banyak energi untuk menghasilkan produk daur ulang dibanding membeli produk yang sama sekali baru. Bila Anda dan konsumen lain membeli produk daur ulang, harga produk ini akan menjadi lebih murah. Anda sudah menciptakan pasar tersendiri bagi produk-produk daur ulang. Sekaligus, mendukung gaya hidup ramah lingkungan.
Sebelum membeli, cek apakah produk yang hendak Anda beli terbuat dari bahan yang dapat didaur ulang. Bisa dilihat dari logo atau gambar pada kemasannya. Karena tidak semua produk daur ulang mencantumkan tanda, kita perlu tahu bahwa aluminium, kaleng, gelas kaca, dan karton kertas termasuk produk-produk yang bisa didaur ulang.
Menjadi Peduli Hidup Minimalis
Cara hemat paling efektif adalah pakai seperlunya. Hendak membeli sebuah produk? Beli yang benar-benar dibutuhkan. Tanpa Anda sadari, gaya hidup simpel membuat Anda lebih sedikit membeli. Semakin sedikit Anda membeli, semakin sedikit pula Anda menggunakan energi. Sederhana, kan? Bayangkan kalau perubahan gaya hidup simpel ini dilakukan semua orang. Hasilnya tentu saja besar.
Mau contoh nyata?
- Beli sekaligus banyak. Anda tidak membutuhkan bungkus banyak-banyak juga. Lebih sedikit energi? Pasti!
- Beli satu jenis produk, bukan dua atau lebih produk yang sama. Semisal, Anda hanya butuh sepasang sepatu, bukan dua atau tiga pasang sepatu dalam satu waktu.
- Buka-buka lemari pakaian Anda. Berapa banyak yang tak terpakai? Pilih dibiarkan saja atau sumbangkan kepada orang lain yang lebih butuh?
- Beli produk berkualitas yang tahan lama. Anda akan lebih sedikit membeli barang.
- Kreatif dengan barang-barang yang Anda gunakan untuk bekerja, bermain, dan bersenang-senang. Tak perlu membeli produk baru untuk memulai aktivitas. Gunakan yang Anda punya dengan kreatif.
Link Terkait: http://www.wwf.or.id/berita_fakta/publications/?9980/Anda-Ramah-Lingkungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bila teman suka dengan tulisan di atas
saya berharap teman-teman menuliskan komentarnya
tapi tolong komentar yang sopannya
mari kita jaga sopan santun di dunia maya ini