Minggu, Desember 30, 2012

2012: Tahun Dengan Cuaca Ekstrem

Mulai dari kekeringan yang sebelumnya tidak pernah terjadi hingga cuaca yang sangat dingin, 2012 merupakan tahun dengan cuaca ekstrem.

Pada 2012, Amerika Serikat mengalami 11 peristiwa yang berhubungan dengan cuaca, yang menelan biaya $1 miliar (sekitar Rp963 triliun) pada setiap kejadian, menurut sebuah daftar sementara yang dirilis pada Kamis 20 Desember 2012, oleh National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).

Kerugian ekonomi untuk Badai Sandy dan kekeringan selama setahun masih sedang dihitung, namun NOAA memperkirakan kerugian akibat bencana di 2012 akan melebihi $60 miliar.

Bencana cuaca buruk melanda wilayah di luar Amerika Serikat, juga, karena angin topan super juga menghantam Asia dan membekukan sungai Eropa. Secara global, banyak negara berjuang melawan gelombang panas dan kekeringan.

World Meteorological Organization memperkirakan 2012 akan menjadi tahun terpanas sejak 1850, bahkan dengan efek pendinginan dari La Niña di bulan-bulan awal. Dan 2013 bisa lebih panas lagi, ujar WMO memperkirakan.

Dingin terendah dan panas tertinggi
Musim dingin ekstrem termasuk rekor hujan salju pada Januari di Alaska, sementara bagian negara lain bersuhu tinggi. Pada Februari, Eropa menderita serangan dingin yang menewaskan ratusan orang dan membekukan sungai dan kanal di benua tersebut, yang mengganggu perdagangan.

Awal April menjadi musim tornado dan menimbulkan kekhawatiran dari kemunculan tornado lain yang merusak, seperti yang terjadi pada 2011. Tapi tahun ini, semuanya tidak terjadi. Pada akhirnya, 2012 mungkin tercatat sebagai tahun dengan tornado paling sedikit.

Kombinasi kekeringan yang sedang berlangsung dan gelombang panas sepanjang musim panas memiliki efek mematikan pada manusia, hewan dan tanaman. Nebraska mengalami tahun yang paling kering sejak pencatatan dimulai lebih dari satu abad yang lalu, menurut NOAA. Colorado mengalami musim kebakaran terburuk dalam lebih dari satu dekade, dengan kebakaran di bagian barat yang menghanguskan 9.150.000 hektar (37.000 kilometer persegi) per November, menurut National Interagency Fire Center.

Badai super
Tapi 2012 akhirnya terlihat menonjol dalam buku-buku sejarah terutama karena badai yang melanda seluruh benua, yang tanpa henti memukul garis pantai di Atlantik dan Pasifik.

Di Asia, badai super menghantam Korea, Cina dan Jepang, satu demi satu, menyebabkan banjir yang memecahkan rekor. Bahkan pada Desember, Topan Super Bopha menghancurkan rumah-rumah di Filipina, dan menewaskan lebih dari 1.000 jiwa.

Musim badai Atlantik menghasilkan 19 badai bernama, jauh di atas rata-rata tahunan dengan 12 badai, menurut sebuah pernyataan dari NOAA. Dua badai tropis, Alberto dan Beryl, muncul pada Mei bahkan sebelum musim badai resmi dimulai.

Namun, 2012 merupakan tahun ketujuh secara beruntun yang tidak ada badai besar (Kategori 3, 4 atau 5) yang melanda Amerika Serikat. Tapi Badai Sandy menunjukkan tidak perlu badai besar untuk membuat efek yang besar.

Sandy, yang merupakan siklon pasca-tropis yang masuk dalam buku rekor sebagai badai kedua dengan kerusakan termahal dalam sejarah AS. Gelombang badai yang luar biasa, ditambah dengan air pasang, mendatangkan malapetaka di sepanjang garis pantai New Jersey dan New York. Sandy mencatatkan tekanan udara terendah dalam sejarah Timur Laut.

Jumlah badai yang lebih banyak dari perkiraan menghantam cekungan Atlantik, sebagian besar karena El Niño, kemungkinan akan menekan aktivitas badai secara keseluruhan, tidak pernah terwujud seperti yang diperkirakan oleh banyak model iklim, kata NOAA dalam sebuah pernyataan.

Namun badai beberapa tahun ini sebagian besar terjadi tanpa diketahui karena mereka tinggal di atas Atlantik. Aliran udara kencang yang terus-menerus di bagian timur negara itu membantu mengarahkan banyak badai musim ini jauh dari Amerika Serikat, menurut NOAA.

Perkiraan untuk 2013
Alih-alih El Niño, NOAA memprediksi bahwa indeks fase netral dari El Niño/La Niña Southern Oscillation (ENSO) akan bertahan melalui musim semi. Kadang juga disebut "La Nada," yang merupakan posisi tengah antara El Niño dan La Niña (pola yang berhubungan dengan air dingin di Pasifik khatulistiwa).

Kurangnya pola cuaca yang terpercaya untuk menggantung prediksi membuat prakiraan semakin sulit dibuat. Prospek suhu hingga Maret menunjukkan suhu di atas normal untuk bagian selatan Amerika Serikat, kecuali untuk pantai selatan California, Florida dan bagian dari pantai tenggara, menurut National Weather Service's Climate Prediction Center.

Lembaga tersebut juga memprediksi suhu yang lebih dingin dari suhu normal di Pegunungan Rocky bagian utara, Great Plains bagian utara, dan selatan Alaska.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bila teman suka dengan tulisan di atas
saya berharap teman-teman menuliskan komentarnya
tapi tolong komentar yang sopannya
mari kita jaga sopan santun di dunia maya ini