Ketika oksigen yang cukup terakumulasi di atmosfer, ia meresapkan air
tanah dan mulai mengoksidasi bahan organik yang terkubur, mengoksidasi
karbon untuk menciptakan karbon dioksida.
Penampilan oksigen di atmosfer bumi mungkin tidak terjadi sebagai
peristiwa yang tunggal, namun sebagai serangkaian panjang
“mulai-berhenti” dan “mulai-berhenti”, demikian menurut sebuah tim
peneliti internasional yang menyelidiki inti bebatuan dari proyek FAR
DEEP.
Fennoscandia Arctic Russia — Drilling Early Earth Project
(FAR DEEP) dikerjakan selama musim panas 2007 dekat Murmansk di wilayah
barat laut Rusia. Proyek ini, yang merupakan bagian dari Program
Pengeboran Ilmiah Kontinental Internasional, melakukan pengeboran
dangkal serangkaian inti berdiameter dua inci dan, dengan melakukan
tumpang tindih, menciptakan rekor yang mewakili bebatuan yang
terendapkan selama Eon Proterozoikum – 2.500 juta hingga 542 juta tahun
yang lalu.
“Kita selalu mengira bahwa oksigen masuk ke atmosfer
dengan benar-benar cepat selama dalam satu peristiwa,” kata Lee R. Kump,
profesor dan kepala geosains, Penn State. “Kami tidak lagi mencari
sebuah peristiwa. Sekarang kami sedang mencari kapan dan mengapa oksigen
menjadi bagian yang stabil dalam atmosfer bumi.”
Para peneliti melaporkan dalam Science Express,
edisi 1 Desember, bahwa evaluasi inti ini dan perbandingan dengan inti
dari Gabon yang sebelumnya dianalisis oleh studi lain, mendukung
kesimpulan bahwa Peristiwa Oksidasi Besar dimainkan selama ratusan juta
tahun. Kadar oksigen secara bertahap melewati ambang batas atmosfer
oksigen rendah untuk oksidasi “pirit” – mineral belerang besi – sekitar
2.500 juta tahun lalu dan kehilangan fraksinasi belerang
massa-independen sekitar 2.400 juta tahun yang lalu. Kemudian kadar
oksigen meningkat pada tingkat yang semakin meningkat sepanjang Paleoproterozoic, mencapai sekitar 1 persen dari tingkat atmosfer saat ini.
“Definisi
ketika atmosfer oksigen terjadi tergantung pada ambang batas yang Anda
cari,” kata Kump. “Ini bisa terjadi saat pirit menjadi teroksidasi,
ketika fraksinasi belerang massa-independen menghilang atau ketika
terjadinya oksidasi kerak yang mendalam.”
Ketika fraksinasi
belerang massa-independen menghilang, udara di bumi masih belum bisa
dihirup oleh hewan-hewan standar. Ketika bebatuan merah yang mengandung
oksida besi muncul 2.300 juta tahun yang lalu, udara masih tidak bisa
dihirup.
“Pada sekitar 1 persen oksigen, air tanah menjadi sangat
teroksidasi, sehingga memungkinkan bagi air tanah merembes melalui
bebatuan untuk mengoksidasi bahan organik,” kata Kump.
Awalnya, setiap oksigen di atmosfer, yang dihasilkan oleh fotosintesis
organisme bersel tunggal, digunakan ketika elemen belerang, besi dan
lainnya teroksidasi. Ketika oksigen yang cukup terakumulasi di atmosfer,
ia meresapkan air tanah dan mulai mengoksidasi bahan organik yang
terkubur, mengoksidasi karbon untuk menciptakan karbon dioksida.
Inti-inti
dari proyek FAR-DEEP dikomparasi dengan sampel-sampel Francevillian
dari Gabon dengan menggunakan rasio isotop karbon 13 dan 12 untuk
melihat apakah bukti tingginya tingkat akumulasi oksigen ada di seluruh
dunia. Inti proyek FAR-DEEP dan inti Francevillian menunjukkan deposito
besar karbon dalam bentuk minyak fosil. Kedua set inti ini juga
menunjukkan perubahan yang sama dalam karbon 13 melalui waktu, yang
menunjukkan bahwa perubahan pada isotop karbon terjadi di seluruh dunia
dan tingkat oksigen yang masuk ke seluruh atmosfer cukup tinggi.
“Meskipun
studi lain telah mendokumentasikan variasi isotop karbon yang sangat
besar di kemudian hari dalam sejarah bumi dikaitkan dengan peningkatan
bertahap dalam oksigen atmosfer, hasil studi kami tidak
begitu samar-samar karena kami memiliki banyak baris data yang
kesemuanya menunjuk pada hal yang sama,” kata Kump. “Indikasi-indikasi
ini tidak hanya meliputi profil isotop carbon13 pada mater organik dari
dua lokasi yang terpisah secara luas, namun juga mendukung profil dalam
batugamping dan tidak ada indikasi bahwa proses yang terjadi sejak saat
itu telah mengubah sinyalnya.”
Kredit: Penn State
Jurnal: Lee R. Kump, Christopher Junium, Michael A. Arthur, Alex Brasier, Anthony Fallick, Victor Melezhik, Aivo Lepland, Alenka E. Crne, Genming Luo. Isotopic Evidence for Massive Oxidation of Organic Matter Following the Great Oxidation Event. Science, 1 December 2011 DOI: 10.1126/science.1213999
Jurnal: Lee R. Kump, Christopher Junium, Michael A. Arthur, Alex Brasier, Anthony Fallick, Victor Melezhik, Aivo Lepland, Alenka E. Crne, Genming Luo. Isotopic Evidence for Massive Oxidation of Organic Matter Following the Great Oxidation Event. Science, 1 December 2011 DOI: 10.1126/science.1213999
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bila teman suka dengan tulisan di atas
saya berharap teman-teman menuliskan komentarnya
tapi tolong komentar yang sopannya
mari kita jaga sopan santun di dunia maya ini