Rabu, November 09, 2011

Simulasi Komputer: Pepohonan di Wilayah Pesisir Aceh Mampu Menumpulkan Kekuatan Tsunami

Seperti yang diprediksi dalam model ini, jelas menunjukkan korelasi antara kerusakan yang dihasilkan dan jarak dari pantai yaitu yang paling dekat dengan laut mengambil beban dari gaya gelombang.

Salah satu masalah terbesar dengan tsunami adalah kemunculannya yang sulit diprediksi. Akibatnya, sangat sedikit persiapan yang bisa dilakukan untuk mengantisipasinya. Jika tsunami benar-benar menyerang, biasanya hasil akhirnya sangat menghancurkan. Salah satu solusi yang diusulkan selama bertahun-tahun adalah dengan menanam pepohonan di kawasan pesisir; berdasarkan gagasan bahwa pohon bisa memperlambat atau menumpulkan kekuatan gelombang. Sayangnya, tidak banyak pekerjaan yang bisa dilakukan untuk menguji teori ini, terutama karena hampir mustahil untuk memprediksi kapan dan di mana tsunami akan menyerang.
Namun kini, sekelompok peneliti Jerman telah merancang program komputer, dijelaskan dalam makalah yang dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences, menunjukkan bahwa penanaman pepohonan memang benar-benar dapat membantu mengurangi kerusakan dan kehilangan nyawa manusia.
Untuk menuntaskan masalah yang tidak dapat dipelajari secara langsung terhadap tsunami, para ilmuwan telah melakukan pengujian lebih dan lebih untuk pemodelan komputer. Tahun lalu misalnya, sebuah tim dari Irlandia mengembangkan sebuah model yang membantu menjelaskan efek pendulum yang dapat menyebabkan gelombang besar pada beberapa tsunami. Dalam penelitian terbaru ini, kelompok Jerman dari Universitas Hohenheim telah menciptakan model untuk mensimulasikan tsunami yang melanda Aceh pada tahun 2004. Mereka mereplikasi geografi di kawasan tersebut serta tsunami yang melanda dan kemudian mengukur dampak tsunami, baik dengan maupun tanpa vegetasi pelindung.
Seperti yang diprediksi dalam model ini, jelas menunjukkan korelasi antara kerusakan yang dihasilkan dan jarak dari pantai yaitu yang paling dekat dengan laut mengambil beban dari gaya gelombang. Namun, ketika pepohonan ditambahkan ke dalam model di antara masyarakat dan laut, model ini menunjukkan pengurangan rata-rata kehancuran sebanyak lima persen. Sedangkan tanaman kecil seperti tanaman kakao atau kopi kurang memberikan perlindungan, hanya mencapai tiga persen.
Model ini juga menunjukkan bahwa jika pepohonan ditanam di sebelah belakang masyarakat, kehancuran cenderung lebih buruk karena cenderung mencegah orang untuk melarikan diri, serta reruntuhan yang lebih berbahaya yang terseret akibat tsunami. Selain itu, sangat mungkin pepohonan yang berlokasi di sebelah belakang masyarakat akan memantulkan sebagian energi gelombang kembali ke masyarakat.
Sayangnya, meskipun temuan ini begitu berguna, namun rasanya tidak mungkin banyak masyarakat yang bersedia menutupi pantai dengan pertumbuhan pohon yang padat, karena akan merusak pemandangan yang menjadi komoditas yang paling bernilai tinggi di wilayah pesisir.

Kredit: Universitas Hohenheim
Jurnal: Juan Carlos Laso Bayasa, Carsten Marohna, Gerd Dercona, Sonya Dewib, Hans Peter Piephoc, Laxman Joshib, Meine van Noordwijkb, Georg Cadisch. Influence of coastal vegetation on the 2004 tsunami wave impact in west Aceh. Proceedings of the National Academy of Sciences, 7 November 2011. DOI: 10.1073/pnas.1013516108
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bila teman suka dengan tulisan di atas
saya berharap teman-teman menuliskan komentarnya
tapi tolong komentar yang sopannya
mari kita jaga sopan santun di dunia maya ini