"Hipotesis bahwa batu apung menyediakan substrat fisik yang unik di mana
kehidupan telah dimulai adalah hal yang menarik dan patut diuji."
Batu rapuh, berpori, dan kaya gas bernama batu apung mungkin telah
melahirkan bentuk kehidupan awal, demikian menurut sebuah hipotesis baru
yang provokatif tentang asal-usul kehidupan, yang dipublikasikan dalam Astrobiology.
Martin
Brasier, Richard Matthewman, dan Sean McMahon dari Universitas Oxford
(Inggris), serta David Wacey dari University of Western Australia
(Crawley), berpendapat bahwa batu apung memiliki “empat sifat yang luar
biasa” yang memungkinkan untuk memiliki “peran penting dalam asal usul kehidupan
dan menyediakan habitat penting bagi komunitas awal mikroorganisme.”
Mereka menggambarkan empat sifat ini secara rinci dalam artikel “Pumice
as a Remarkable Substrate for the Origin of Life.”
Untuk
memvalidasi hipotesis ini, para penulis menyarankan penelitian berbasis
laboratorium untuk menguji kemampuan batu apung dalam menyerap senyawa
organik dari air dan menciptakan katalis dan senyawa baru dengan
mensimulasikan siklus termal, sinar UV, dan kondisi lain yang ada pada
saat polimer organik dan mikroba pertama hadir bersama.
“Hipotesis
bahwa batu apung menyediakan substrat fisik yang unik di mana kehidupan
telah dimulai adalah hal yang menarik dan patut diuji,” kata Sherry L.
Cady, PhD, Kepala Editor Astrobiology dan Profesor di
Departemen Geologi Portland State University. “Kunci untuk astrobiologi
adalah apakah jenis bebatuan seperti ini mengawetkan bukti reaksi-reaksi
pra-biotik ataupun bentuk kehidupan purba dalam catatan bebatuan.”
Astrobiology adalah jurnal peer-review yang dipublikasikan oleh Mary Ann Liebert, Inc.
Kredit: Mary Ann Liebert, Inc.
Jurnal: Martin D. Brasier, Richard Matthewman, Sean McMahon, David Wacey. Pumice as a Remarkable Substrate for the Origin of Life. Astrobiology, 2011; 11 (7): 725 DOI: 10.1089/ast.2010.0546
Jurnal: Martin D. Brasier, Richard Matthewman, Sean McMahon, David Wacey. Pumice as a Remarkable Substrate for the Origin of Life. Astrobiology, 2011; 11 (7): 725 DOI: 10.1089/ast.2010.0546
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bila teman suka dengan tulisan di atas
saya berharap teman-teman menuliskan komentarnya
tapi tolong komentar yang sopannya
mari kita jaga sopan santun di dunia maya ini