Bila bahasa adalah sistem komunikasi terbuka menggunakan simbol dan
penggantian, dapatkah hewan memiliki bahasa? Sedikit spesies menunjukkan
sebagian kemampuan berbahasa.
Alex, seekor beo abu-abu Afrika, dapat menentukan warna, bentuk, jumlah, dan bahan benda. Ketika para peneliti bertanya pada Alex, “Apa warna jagung?” tanpa ada jagung disekitarnya, Alex menjawab “kuning.” Alex pastinya tahu simbol “jagung” untuk menjawab dengan benar; ia menggunakan simbol dan penggantian.
Faktailimah.com
Alex, seekor beo abu-abu Afrika, dapat menentukan warna, bentuk, jumlah, dan bahan benda. Ketika para peneliti bertanya pada Alex, “Apa warna jagung?” tanpa ada jagung disekitarnya, Alex menjawab “kuning.” Alex pastinya tahu simbol “jagung” untuk menjawab dengan benar; ia menggunakan simbol dan penggantian.
Rio,
seekor singa laut, memilah huruf dan angka ke dalam kelompok-kelompok.
Ia dapat memperluas pengelompokkan dengan memasukkan huruf dan angka
baru dan dapat menemukan kesamaan sederhana antar grup.
Banyak eksperimen menunjukkan kalau monyet dapat menghitung dan memahami konsep “lebih banyak” dan “lebih sedikit”.
Kera telah diajarkan sejenis bahasa
Isyarat Amerika dan gaya komunikasi simbolik lainnya. Mereka memahami
ucapan manusia dan dapat merespon dengan benar pada permintaan verbal
yang rumit seperti, “Ambilkan air dan matikan api unggunnya.” Washoe,
seekor simpanse, bukan hanya mampu mempelajari 132 isyarat, ia juga
mengajarkannya pada simpanse lainnya. Koko, seekor gorila, mengetahui
lebih dari 1000 isyarat, meminta, mendapatkan, dan memberi nama seekor
kucing peliharaannya sendiri. Koko dan tetangga gorilanya, Michael,
berkomunikasi satu sama lain lewat isyarat. Kanzi, seekor bonobo,
mempelajari komunikasi simbolik hanya dengan melihat ibunya diajar,
tidak lewat latihan atau hadiah.
Komunikator-komunikator
kera ini dapat mengkombinasikan simbol-simbol untuk membentuk makna
yang koheren, mengatakan hal-hal baru, dan menunjukkan pemikiran dan
emosi. Karenanya, sebagian hewan dapat memiliki kemampuan yang dipandang
oleh para peneliti sebagai bahasa walaupun mereka tidak berbicara
seperti manusia. Kecerdasan hewan jauh lebih rumit daripada yang pernah kita duga sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bila teman suka dengan tulisan di atas
saya berharap teman-teman menuliskan komentarnya
tapi tolong komentar yang sopannya
mari kita jaga sopan santun di dunia maya ini