E. coli ditemukan oleh seorang  paediatrik dan bakteriolog Jerman, Theodor Escherich tahun 1885, dan  sekarang digolongkan sebagai bagian famili Enterobacteraceae dari  proteobacteria gamma.
Hidrogen
Hidrogen  yang terbarukan, bersih dan efisien adalah kunci teknologi sel bahan  bakar, yang memiliki potensi mentenagai segalanya dari elektronika  genggam hingga mobil dan bahkan keseluruhan pembangkit listrik.  Sekarang, sebagian besar hidrogen yang dihasilkan secara global  diciptakan oleh proses yang disebut pemecahan air  dimana hidrogen dipisahkan dari oksigen. Namun proses ini mahal dan  memerlukan sejumlah besar energi – salah satu alasan utama mengapa  teknologi ini tidak menarik minat.
Dengan memodifikasi secara genetik bakteri E. coli, Thomas Wood, profesor di Jurusan Teknik Kimia  Universitas Texas berhasil menciptakan E. coli yang mampu menghasilkan  hidrogen 140 kali lebih banyak daripada proses alaminya. Rekayasa  genetika ini diharapkan menggantikan proses pemecahan air di masa depan  untuk menghasilkan bahan bakar hidrogen.
Biodiesel 
Di sisi lain, LS9,  sebuah perusahaan berbasis di San Carlos, CA, dan didirikan oleh ahli  genetika George Church dari Sekolah medis Harvard dan biologiwan tanaman  Chris Somerville dari Universitas Stanford, mengatakan kalau mereka  sedang mengerjakan “bensin terbarukan.”
Dalam  beberapa kasus, para peneliti LS9 menggunakan teknik DNA rekombinan  standar untuk memasukkan gen ke dalam E. coli. Dalam kasus lain, mereka  mendesain ulang gen yang diketahui dengan komputer dan mensintesisnya.  Bakteri yang telah dimodifikasi mampu membuat dan mengekskresikan  molekul hidrokarbon yang panjang dan struktur molekulnya sesuai dengan  yang diinginkan perusahaan ini.
Glukosa 
Dari  pada memanfaatkan E. coli, mengapa tidak menjadi E. coli itu sendiri?  Para ilmuan dari Universitas Joseph Fourier mengetahui potensi yang  dimiliki glukosa.
Glukosa  ( yang terkandung dalam makanan yang membuatmu muntaber tadi) adalah  sumber energi yang paling disenangi dan paling mudah ditemukan oleh E. coli. Enzim untuk memetabolisme glukosa dibuat secara terus menerus oleh E. coli.
Para  ilmuan Joseph Fourier berhasil menciptakan sel bahan bakar glukosa yang  dapat digunakan untuk mentenagai alat picu darah. Sel bahan bakar  glukosa ini berpotensi untuk digunakan sebagai pompa insulin dan  ditanami dengan sensor-sensor medis yang dapat menyala bertahun-tahun.  Perkembangan organ buatan juga telah menjadi topik panas dalam  bioteknologi. Ada beberapa potensi yang dapat diberikan alat glukosa ini  untuk diintegrasikan dalam organ buatan ini. Ada tak terhitung  kemungkinan pada titik ini – namun teknologinya masih sangat muda dan  mungkin perlu bertahun-tahun sebelum penerapan praktis atau komersial.
Referensi
Cracked Science. 6 Ways Nature Cleans Up Our Messes Better Than We Do | Cracked.com
PH School. Energy Source Preferences of E. coli
Ricketts, C. 18 Mei 2010. Glucose Biofuel Cell could Revolutionize Medical Technology. Venturebeat.
Savage, N. 1 Agustus 2007. Making Gasoline from Bacteria. Technology Review.
Texas A&M University (2008, January 31). E. Coli Bacteria: A Future Source Of Energy?. ScienceDaily. Retrieved April 17, 2011, from http://www.sciencedaily.com /releases/2008/01/080129170709.htm
Wikipedia.  Escherichia coli
Referensi lanjut
1.      Feng P, Weagant S, Grant, M (2002-09-01). “Enumeration of Escherichia coli and the Coliform Bacteria”. Bacteriological Analytical Manual (8th ed.). FDA/Center for Food Safety & Applied Nutrition. http://www.cfsan.fda.gov/~ebam/bam-4.html. Retrieved 2007-01-25.
2.       NCBI.“Escherichia“. Taxonomy Browser.
Sumber www.faktailmiah.com


Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bila teman suka dengan tulisan di atas
saya berharap teman-teman menuliskan komentarnya
tapi tolong komentar yang sopannya
mari kita jaga sopan santun di dunia maya ini