Selama puasa, masalah utama yang timbul adalah kulit kering dan bibir pecah-pecah.
Kondisi semacam itu tak jarang membuat Anda kehilangan percaya diri. Agar kelembaban dan kecantikan kulit terjaga, lakukan beberapa langkah berikut selama berpuasa.
1. Konsumsi makanan segar
Mengonsumsi makanan dan minuman serta buah segar yang banyak mengandung vitamin C dan E. Jika khawatir tak dapat mengasup dari makanan sehari-hari, suplemen bisa digunakan seminggu sebelum puasa. Konsumsilah makanan dengan menu seimbang antara karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, saat sahur dan berbuka.
2. Pelembab tubuh
Cairan tubuh yang berkurang selama berpuasa rentan menyebabkan terjadinya kekeringan pada kulit. Gunakan pelembab tubuh dengan kandungan vitamin E yang melindungi dari sinar matahari, polusi, dan paparan penyejuk ruangan. Bisa juga menggunakan lotion dengan formula air yang mengurangi kulit kering.
3. Minimalkan aktivitas di luar ruangan
Beraktivitas di luar ruangan yang sarat terik matahari membuat tubuh mudah berkeringat yang memicu berkurangnya cairan tubuh. Kalau terpaksa berada dalam paparan sinar matahari, jangan lupa gunakan tabir surya untuk melindungi dan meminimalkan penguapan air di kulit. Ini penting agar kulit tak mengalami dehidrasi.
4. Masker dan scrub
Puasa bukan lantas berpuasa merawat diri. Lakukan perawatan masker dan scrub di akhir pekan sambil menunggu waktu berbuka. Dianjurkan menggunakan masker alami dari buah-buahan dan tumbuhan yang membuat kulit lebih sehat berkilau.
5. Perbanyak air putih
Selama berpuasa di siang hari, tubuh tidak dapat mengasup air, sehingga gunakan waktu berbuka dan malam hari minum air putih dan jus buah. Di siang hari kala beraktivitas, tubuh akan banyak memerlukan air, terutama saat berada di luar ruangan atau ruangan berpendingin udara.
6. Olahraga
Agar cantik dan tetap bugar, olahraga harus tetap dilakukan selama puasa. Bila tidak dapat berjalan kaki, joging, bersepeda dan senam 2-3 kali seminggu, senam peregangan 15 menit cukup membuat tubuh tetap segar dan bugar.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
AkarManis
Alpukat
Alzheimer
AMDAL
Antiseptik
Apium graveolens
Asma
Axonopus compressus
Bawang
Benjamin Balansa
Buah
Chelodina
Chelodina mccordi
Cinchona pubescens
Cinchona succirubra
covid
Daun Ketumbar
Deforestasi
Depresi
Desinfektan
EcengPadi
endemik
fauna
flora
Galegeeska revoilii
giant redwood
giant sequoia
GinkoBiloba
Grindelia
Hernia
informasi dunia
informasi hiburan
informasi kehutanan
Informasi Kesehatan
informasi lingkungan
jambu
Jambu Biji
Jejaring Sosial
Jeruk Nipis
Kafein
Kanker Hati
Kayu
Kayu lapis
kehutanan
Kentang
Kepunahan
kera
Kerontokan Rambut
Ketela
Kina
Kompas
Kopi Hitam
Kunyit
Kura-kura
Laboratorium
Lidah Buaya
Limbah
Matematika
Minyak Kemiri
Minyak Rosemary
Monochoria vaginalis
monyet
NAR
Neem
padang rumput
Papan
Papan Partikel
Pezoporus occidentalis
phenylindanes
Phoboscincus bocourti
Plantae
Plywood
Primata
Psidium guajava
Pterodroma cahow
Pulau Rote
Rambut
reptil
Rumput
Rumput Belang
Seledri
Sequoia gigantea
Sequoia wellingtonia
Silva
Singkong
Solenodon cubanus
Spermatophyta
Stres
SUUNTO
teknologi
Tips
topikepalacina
Tradescantia zebrina
Umbi
Yogurt
ZEBRINA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bila teman suka dengan tulisan di atas
saya berharap teman-teman menuliskan komentarnya
tapi tolong komentar yang sopannya
mari kita jaga sopan santun di dunia maya ini