Penyakit cacingan sering dianggap sebagai penyakit yang sepele oleh sebagian besar kalangan masyarakat. Padahal penyakit ini bisa menurunkan tingkat kesehatan anak. Di antaranya, menyebabkan anemia, IQ menurun, lemas tak bergairah, ngantuk, malas beraktivitas serta berat badan rendah. Gejala penyakit cacingan pun akan sulit dideteksi, jika jumlah cacing yang bersarang dalam tubuh masih sedikit. Biasanya gejala akan timbul jika sudah banyak larva cacing yang bersarang dalam tubuh,
Cara masuknya cacing ke dalam tubuh pun beraneka ragam. Cacing gelang yang bersarang dalam tubuh dengan jumlah telur infektif 100.000-200.000 perhari biasanya masuk melalui makanan. Untuk cacing cambuk, telur infektif yang ada di dalam tubuh sebanyak 3000-5000 dalam waktu 3-6 minggu biasanya juga masuk lewat makanan.
Sedangkan telur cacing tambang biasanya bisa berkembang dalam tubuh lewat makanan dan kulit. Telur cacing cambuk yang infektif bisanya berjumlah 9000-10.000 dalam waktu 3 hari.
“Berkembangnya penyakit ini juga dipengaruhi banyak faktor mulai dari faktor iklim tropis, kebersihan tubuh, sanitasi lingkungan, sosial ekonomi dan kepadatan penduduk,” katanya.
Oleh karena itu, rentan bagi mereka terkena penyakit cacingan jika tinggal di lingkungan yang tidak bersih. Untuk itu, para ibu khususnya juga perlu mengetahui gejala penyakit cacingan, agar si kecil bisa segera mendapatkan pertolongan dan cacing tidak terlalu lama bersarang. Apa saja gejala cacingan itu :
1. Lesu dan lemas akibat kurang darah (anemia)
Disebabkan oleh cacing tambang, membuat tubuh menjadi lemas kekurangan darah karena dihisap cacing.
2. Berat badan rendah karena kekurangan gizi
Nutrisi yang seharusnya diserap oleh tubuh juga menjadi makanan cacing.
3. Batuk tak sembuh-sembuh
Ada juga cacing yang dapat hidup di paru-paru sehingga menyebabkan batuk yang tak sembuh-sembuh.
4. Nyeri di perut
Cacingan juga dapat menimbulkan sakit perut yang dapat menyebabkan diare.
Dr Dani menekankan, perilaku hidup sehat adalah cara terbaik menghindari cacingan. Karena cacing kebanyakan hidup di tanah maka hindari pula si kecil bermain tanah, sebab bisa saja cacing masuk melalui kuku anak.
“Penting memperhatikan kebersihan kuku anak. Membersihkan dan memotong kuku secara teratur harus dilakukan untuk mencegah cacingan. Minum obat cacing secara rutin tiap 6 bulan sekali bisa membunuh cacing yang bersarang dan gejala awal penyakit cacingan tidak selalu terlihat, makanya periksa dan pastikan anak bebas dari cacing secara rutin,” katanya menegaskan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
AkarManis
Alpukat
Alzheimer
AMDAL
Antiseptik
Apium graveolens
Asma
Axonopus compressus
Bawang
Benjamin Balansa
Buah
Chelodina
Chelodina mccordi
Cinchona pubescens
Cinchona succirubra
covid
Daun Ketumbar
Deforestasi
Depresi
Desinfektan
EcengPadi
endemik
fauna
flora
Galegeeska revoilii
giant redwood
giant sequoia
GinkoBiloba
Grindelia
Hernia
informasi dunia
informasi hiburan
informasi kehutanan
Informasi Kesehatan
informasi lingkungan
jambu
Jambu Biji
Jejaring Sosial
Jeruk Nipis
Kafein
Kanker Hati
Kayu
Kayu lapis
kehutanan
Kentang
Kepunahan
kera
Kerontokan Rambut
Ketela
Kina
Kompas
Kopi Hitam
Kunyit
Kura-kura
Laboratorium
Lidah Buaya
Limbah
Matematika
Minyak Kemiri
Minyak Rosemary
Monochoria vaginalis
monyet
NAR
Neem
padang rumput
Papan
Papan Partikel
Pezoporus occidentalis
phenylindanes
Phoboscincus bocourti
Plantae
Plywood
Primata
Psidium guajava
Pterodroma cahow
Pulau Rote
Rambut
reptil
Rumput
Rumput Belang
Seledri
Sequoia gigantea
Sequoia wellingtonia
Silva
Singkong
Solenodon cubanus
Spermatophyta
Stres
SUUNTO
teknologi
Tips
topikepalacina
Tradescantia zebrina
Umbi
Yogurt
ZEBRINA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bila teman suka dengan tulisan di atas
saya berharap teman-teman menuliskan komentarnya
tapi tolong komentar yang sopannya
mari kita jaga sopan santun di dunia maya ini