Minggu, April 04, 2010

Hewan-Hewan Langkah



Keanekaragaman satwa di Indonesia terkenal sangat kaya. Hal ini berkaitan dengan keadaan tanah, letak geografis, iklim yang mendukung. Juga keanekaragaman tumbuh-tumbuhan sebagai habitatnya, mendukung kekayaan keanekaragaman satwa ini.
Perusakan hutan, polusi air, polusi udara, dan lain-lain kegiatan yang beratasnama pembangunan itu, mengakibatkan sejumlah jenis satwa terancam keberadaannya, menjadi langka, dan perlu dilindungi (endangered).
Untuk menghindari kepunahan jenis satwa, Indonesia mengeluarkan Undang-Undang No.5 tahun 1992 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Hingga saat ini jenis satwa yang dilindungi UU :
100 jenis mamalia
246 jenis burung
29 jenis reptilia
6 jenis ikan air tawar
20 jenis kupu-kupu
15 jenis vertebrata laut

Kategori 1 Satwa yang telah mendekati kepunahan atau nyaris punah (Endangered)
Kategori 2 Satwa yang populasinya jarang atau terbatas dan mempunyai resiko punah (Restricted / R
age).
Kategori 3 Satwa yang sedang mengalami penurunan pesat dari populasi di alam bebas (Depleted / Vulnerable).
Kategori 4 Satwa yang terancam punah, tetapi belum dapat ditetakan tingkat kelangkaannya karena kekurangan data (indeterminate).

Wilayah penyebaran fauna (satwa liar) dengan ciri-ciri yang mudah dikenal :
1. Paleartika meliputi Eurasia dengan batas selatan pegunungan Himalaya dan Padang Pasir Sahara
2. Etiopia Afrika dan wilayah sebelah selatan Mediterania
3. Oriental Asia: Timur, Selatan, Tenggara dengan batas utara Pegunungan Himalaya.
4. Australiana Australiana dan Irian
5. Nertika Amerika Tengah dan Selatan

Harimau Sumatera (Pantera thigris sumatrae)

Harimau Sumatera merupakan satwa yang terancam punah, hanya dapat ditemukan di pulau Sumatera dan diperkirakan populasinya tinggal 450 - 500 ekor. Dalam upaya penyelamatan harimau sumatera Taman Safari Indonesia ditunjuk oleh 20 kebun binatang di dunia sebagai Pusat Penangkaran Harimau Sumatera, studbook keeper dan tempat penyimpanan sperma (Genome Rescue Bank) untuk harimau Sumatera.

Merak Hijau (Pavo muticus)

Hidup di alam terbuka dan padang rumput dan dapat dijumpai di Pulau Jawa. Merak merupakan jenis burung yang indah dan helita, mempunyai ukuran yang besar dengan kaki yang panjang dan ramping. Merak jantan mempunyai bulu ekor panjang yang sangat indah dan dapat direntangkan seperti kipas raksasa. Kalau pada saat musim kawin merak jantan sering memperagakan penutup ekornya untuk menarik sang betina.

Macan Tutul (Phantera pardus

Macan termasuk binatang buas, satwa ini meskipun berukuran lebih kecil dari harimau Sumatera akan tetapi tampak kokoh. Tubuhnya tertutup mantel rambut pendek tebal berwarna dasar kuning kecoklatan dengan pola totol hitam yang berbentuk seperti bunga. Satwa ini menyerang mangsa dari atas dahan dan mematikan mangsanya dengan cara menggigit pada leher dan mendorongnya hingga roboh.

Macan Dahan (Neofelis nebulosa)

Berasal dari India, Indo China, Taiwan, Sumatera dan Kalimantan. Macan ini hidupnya menyendiri dan menghabiskan banyak waktunya di atas pohon. Corak kulitnya berupa kotak-kotak hidtam menyerupai batang pohon yang bergungsi untuk mengelabui musuhnya. Makanannya bisa berupa hewan kecil (kelinci) sampai anak kerbau.

Anoa (Bubalus depressicornis)

Anoa secara umum berbentuk menyerupai kerbau dengan tubuh berwarna coklat kehitam-hitaman. Anoa hidupnya berpindah-pindah tempat dan apabila menjumpai musuhnya anoa akan mempertahankan diri dengan mencebur ke rawa-rawa dan apabila terpaksa akan melawan dengan menggunakan tanduknya. Habitatnya di hutan tropika dataran, savanna, kadang-kadang dijumpai di rawa-rawa dan di wilayah Sulawesi bagian Utara..

Tapir (Tapirus indicus)

Tapir merupakan satwa berkuku ganjil seperti kuda dan badak mempunyai belalai yang kuat meskipun tidak begitu panjang, kaki pendek dan tegak. Warna kulit terbagi menjadi 2 bagian yaitu hitam dan putih sedangkan bayi tapir warna kulitnya coklat bergaris totol-totol putih horisontal. Habitatnya di hutan tropika, wilayah Burma, Thailand, Semenanjung Indocina dan Sumatera.

Roan Antelope (Hippotragus equines)

Berasal dari Afrika, hidupnya berkelompok dalam satu keluarga yang terdiri dari 2 sampai 10 ekor kadang mencapai 15 ekor. Berat tubuhnya antar 250 - 300 kg. Masa hidupnya hingga 17 tahun.

Cheetah (Acinonyx jubatus)

Diantara semua satwa, cheetah merupakan satwa pelari tercepat. Gerakannya didukung oleh kaki yang panjang dan tubuhnya sangat lentur. Hidupnya di padang rumput dan bisa melahirkan anaknya hingga 8 ekor.

Siamang Klosi (Hylobates klossi)

Merupakan binatang monogamy yang berasal dari kepulauan mentawai yang sering disebut "bilou" dan memiliki berat badan 5 - 6 kg. Karena lengkingan khas suaranya maka dengan mudah satwa ini diburu sehingga populasinya terancam punah.

Orangutan (Pongo pygmaeus)

Orangutan hidup di dataran rendah dan rawa-rawa hutan tropika di wilayah Kalimantan dan Sumatera. Nenukuju ciri-ciri mirip manusia dan termasuk yang mudah untuk dijinakkan. Pada orangutan Kalimantan yang jantan dewasa kedua sisi bagian muka terdapat gelambir pipi yang terdiri dari jaringan ikat yang lemah. Musim kawin satwa ini ditandai dengan perkelahian antar pejantan dam ,e;ajorlam amalmua demgam berat sampai 1,6 kg yang akan disusui hingga berumur 3 tahun..

Cobra (Naja sputatrik)

Merupakan ular berbisa terbesar yang aktif pada siang hari dan pandai memanjat pohon. Ular ini berasal dari India bagian Utara, Cina, Hongkong, Philipina, dan Indonesia. Makanannya berupa ular-ular kecil yang lain dan kadal. Jika dipelihara masa hidupnya bisa mencapai 17 tahun.

Link terkait: http://www.lablink.or.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bila teman suka dengan tulisan di atas
saya berharap teman-teman menuliskan komentarnya
tapi tolong komentar yang sopannya
mari kita jaga sopan santun di dunia maya ini