Kemiri (Aleurites moluccana) |
Sinonim
Aleurites javanica Gand.
Aleurites triloba J.R. Forst. & G. Forst.
Nama Umum
Inggris: candlenut, candleberry;
Indonesia: kemiri, kemling [Lampung], muncang [sun];
Vietnam: lai;
Filipina: kapili, kumbang, lumbang-bato;
Thailand: ma yao, phothisat;
China: he shi li;
Jepang: kukui nattsu, kukui noki
Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Subkelas: Rosidae
Ordo: Euphorbiales
Famili: Euphorbiaceae
Genus: Aleurites
Spesies: Aleurites moluccana (L.) Willd
- Kemiri bernilai ekonomi tinggi dan merupakan tanaman konservasi alias penyerap air. Di Hutan Kemasyarakatan (HKm) Santong, kemiri ditanam antara 1997-1998 dan memberikan berkah bagi petani maupun masyarakat sekitar
- Kemiri olahan, baik gelondongan maupun minyak kemiri memiliki nilai tambah lebih tinggi daripada masih dengan cangkang
- Riset WWF Nusa Tenggara, dari luas tanam kemiri sekitar 613 hektar, nilai dari kemiri gelondongan mencapai Rp1,5 miliar. Cangkang kemiri juga jadi bahan bakar pengovenan tembakau
- Buntut nilai ekonomis tinggi ini, kebiasaan masyarakat Lombok bebas memungut kemiri dimanapun, jadi berubah. Kemiri jatuh dari pohon, hanya boleh diambil orang yang menanam atau di lahan garapannya.
Kemiri (Aleurites moluccana) kalau dibakar mudah pecah. Proses itu akan mengeluarkan bau khas. Ia bisa dimakan mentah sebagai camilan, tetapi lebih sering jadi bumbu masak.
Kemiri bernilai ekonomi tinggi. Selain itu, kemiri merupakan tanaman konservasi. Dibandingkan sengon, kesambik, mahoni—ada masa penebangan—, kelestarian kemiri justru lebih terjaga. Pohon menjulang tinggi, bahkan banyak petani Hutan Kemasyarakatan (HKm) menanam di halaman rumah mereka lantaran nilai ekonomis biji kemiri itu. mongabay.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bila teman suka dengan tulisan di atas
saya berharap teman-teman menuliskan komentarnya
tapi tolong komentar yang sopannya
mari kita jaga sopan santun di dunia maya ini