"Pohon telah berevolusi untuk menghilangkan CO2 dari atmosfer, sehingga
tidak mengejutkan bahwa mereka juga bagus untuk menghilangkan polutan."
Penelitian terbaru oleh para ilmuwan di University of Southampton
telah menunjukkan bagaimana pepohonan di kota London mampu meningkatkan
kualitas udara dengan menyaring partikulat polusi yang merusak kesehatan
manusia.
Makalah yang dipublikasikan bulan ini dalam jurnal Landscape and Urban Planning
menunjukkan bahwa pepohonan perkotaan di wilayah Greater London
Authority (GLA) menghapus antara 850 hingga 2000 ton polusi partikulat
(PM10) dari udara setiap tahunnya.
Perkembangan penting dalam
penelitian ini, yang dilakukan oleh Dr. Matius Tallis, adalah bahwa
metodologinya memungkinkan prediksi seberapa banyak polusi bisa terhapus
di masa depan seiring perubahan iklim dan emisi polusi. Hal ini
menunjukkan manfaat nyata pada rencana peningkatan jumlah pohon jalanan
di kota London dan seluruh Inggris, termasuk rencana GLA untuk
meningkatkan area pohon perkotaan pada tahun 2050 dan inisiatif ‘Big
tree plant’ dari pemerintah Inggris saat ini.
Penelitian ini
menemukan bahwa penargetan penanaman pohon di daerah GLA yang paling
tercemar, terutama penggunaan campuran pohon, termasuk pohon hijau
seperti pinus dan ek, akan memberi manfaat terbesar bagi kualitas udara
masa depan dalam hal penghapusan PM10.
Salah satu penulis makalah,
Profesor Gail Taylor, menjelaskan: “Pohon telah berevolusi untuk
menghilangkan CO2 dari atmosfer, sehingga tidak mengejutkan bahwa mereka
juga bagus untuk menghilangkan polutan. Pohon yang memiliki daun
sepanjang tahun terpapar polusi lebih banyak sehingga mereka menyerapnya
lebih banyak lagi. Dengan menggunakan sejumlah spesies pohon yang
berbeda dan pendekatan pemodelan, efektivitas dari kanopi pohon untuk
udara bersih dapat dioptimalkan.”
Penelitian ini menyajikan
prediksi serapan partikulat (PM10) pada iklim di masa depan dan selama
lima skenario penanaman pohon di London. Dengan menggunakan data musiman
daripada data per jam, terbukti memiliki dampak kecil pada pemodelan
deposisi polusi tahunan (PM10) untuk kanopi perkotaan, menunjukkan bahwa
penyerapan polusi juga dapat diperkirakan di kota-kota lain dan untuk
masa depan di mana data per jam tidak tersedia.
Penulis
pendamping, Peter Freer-Smith, Kepala Ilmuwan untuk Riset Hutan (Komisi
Kehutanan) dan profesor di University of Southampton, mengatakan: “Kita
tahu bahwa partikulat dapat merusak kesehatan manusia, misalnya
memperburuk asma dan pengurangan eksposur ini bisa memiliki manfaat
nyata di beberapa tempat, seperti di sekitar tepi halaman sekolah. Ruang
hijau serta pepohonan di perkotaan memberi berbagai manfaat dan studi
ini menegaskan bahwa peningkatan kualitas udara adalah salah satunya,
dan juga akan membantu kita memperoleh hasil maksimal dari manfaat ini
di masa depan.”
Kredit: University of Southampton
Jurnal: Matthew Tallis, Gail Taylor, Danielle Sinnett, Peter Freer-Smith. Estimating the removal of atmospheric particulate pollution by the urban tree canopy of London, under current and future environments. Landscape and Urban Planning; September 2011; DOI: 10.1016/j.landurbplan.2011.07.003
Jurnal: Matthew Tallis, Gail Taylor, Danielle Sinnett, Peter Freer-Smith. Estimating the removal of atmospheric particulate pollution by the urban tree canopy of London, under current and future environments. Landscape and Urban Planning; September 2011; DOI: 10.1016/j.landurbplan.2011.07.003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bila teman suka dengan tulisan di atas
saya berharap teman-teman menuliskan komentarnya
tapi tolong komentar yang sopannya
mari kita jaga sopan santun di dunia maya ini