Rabu, Mei 25, 2011

Beberapa Teori Evolusi

Evolusi adalah gagasan bahwa bentuk kehidupan berkembang dari satu bentuk ke bentuk lain melalui mata rantai transformasi dan modifikasi yang tak pernah putus. Gagasan evolusi bukanlah hal baru. Gagasan ini dapat ditelusuri semenjak masa Yunani kuno.
Di masa Darwin sendiri, ada tujuh teori evolusi yang bersaing: teori Lamarck, Darwin, Haeckel, Neo-Lamarckian, T.H. Huxley, De Vries dan T.H. Morgan. Dari ketujuh teori evolusi ini, yang terbukti benar dan bertahan hingga sekarang adalah teori evolusi Darwin. Teori evolusi Darwin dicirikan dengan lima premis : kesamaan leluhur, gradualisme, spesiasi populasional, seleksi alam dan evolusi.
TeoriKesamaan LeluhurGradualismeSpesiasi PopulasionalSeleksi Alam
LamarckTidakYaTidakTidak
DarwinYaYaYaYa
HaeckelYaYa?Sebagian
Neo-LamarckianYaYaYaTidak
T.H. HuxleyYaTidakTidakTidak
De VriesYaTidakTidakTidak
T.H. MorganYaTidakTidakTidak Penting
Sumber : Mayr, 2001
Teori evolusi Darwin atau disebut juga teori evolusi lewat seleksi alam telah diterima oleh semua bidang biologi dan antropologi fisik modern sebagai kunci menjelaskan proses-proses evolusi. Bukti yang mendukungnya sangat banyak, antara lain:
Bukti fosil : fosil itu sendiri merupakan bukti evolusi karena menunjukkan adanya mahluk hidup yang muncul dan punah pada waktu-waktu yang terbatas dalam skala geologis.
Bukti Morfologi: Bentuk tubuh mahluk hidup tertentu memiliki kesamaan yang erat. Dasar kemiripan bentuk tubuh ini menunjukkan kalau mereka memiliki leluhur yang sama.
Bukti Embriologi: Janin-janin mahluk hidup pada masa awal terlihat sama. Manusia memiliki insang dan ekor misalnya. Hanya pada saat janin cukup besar, maka perbedaan antar spesies terlihat.
Bukti Vestigial: Keberadaan organ yang tidak seharusnya atau tidak perlu pada mahluk hidup tertentu seperti usus buntu pada manusia, gigi embrio paus balin dan mata banyak hewan gua, adalah bukti kalau organ ini warisan masa lalu evolusinya.
Bukti Biogeografi: Evolusi menjelaskan pola persebaran mahluk hidup. Menjelaskan mengapa di kepulauan pasifik tidak ada gajah atau hewan besar dan hanya ada serangga dan burung serta hewan-hewan kecil. Ia menjelaskan mengapa Indonesia terbagi menjadi zona asiatik, peralihan dan australis.
Bukti Molekuler: DNA yang penyusunnya sama pada semua mahluk hidup merupakan bukti kalau mahluk hidup di Bumi berasal dari satu leluhur. Proporsi kemiripan DNA menunjukkan seberapa dekat spesies tersebut dengan spesies yang dibandingkan.
Mekanisme Evolusi
DNA merupakan unsur pembentuk dasar mahluk hidup. Setiap reproduksi, DNA dari induk disalin ke anak lewat meiosis dan mitosis. Idealnya, DNA anak harus 100% sama dengan DNA induk (dalam kasus aseksual) atau 100% gabungan dari DNA induk (dalam organisme seksual). Walau begitu, kadang terjadi kesalahan dalam mekanisme peniruan diri ini sehingga gen (potongan dari DNA yang merupakan unit informasi biokimia) gagal menyalin dirinya dengan benar. Kejadian ini disebut mutasi.
Persentase mutasi sangat kecil dalam setiap kelahiran, namun jika dibentuk dalam populasi yang terus berkembang, maka proporsinya akan cukup besar. Karena gen dalam DNA memiliki berbagai derajat kesintasan, maka pengaruh mutasi tergantung pada gen yang dipengaruhinya pula. Jika gen tersebut penting untuk kesintasan, maka ada dua kemungkinan besar : mutasi tersebut berakibat organisme semakin baik dalam bertahan hidup atau sebaliknya. Contoh mutasi yang meningkatkan ketahanan adalah mutasi yang dialami penduduk Tibet sehingga mereka dapat hidup di dataran tertinggi di dunia tersebut atau pada penduduk Eskimo sehingga mereka mampu hidup tanpa konsumsi tanaman (Eskimo tinggal di kutub sehingga murni pemakan daging). Contoh mutasi buruk mengakibatkan penyakit tertentu sehingga seseorang cepat meninggal sebelum mencapai masa reproduksi. Ini adalah mekanisme yang disebut seleksi alam sehingga gen mutan tidak dapat terus ke generasi selanjutnya. Akibatnya, hanya mutasi yang baik yang terlestarikan. Seiring berjalannya waktu, mekanisme mutasi dan seleksi alam memunculkan ilusi seolah mahluk hidup telah dirancang dengan sangat baik sejak awalnya.
Sumber
Ernst Meyr. 2001. What Evolution Is.
Stephen K Sanderson. 1991. Macrosociology. Harper Collins.
Referensi lanjut
Dobzhansky, T. 1962. Mankind Evolving. New Haven: Yale UP.
Futuyma, D.J. 1986. Evolutionary Biology. 2nd Ed. Sunderland: Sinauer.
Stebbins, C.L. dan Ayala, F.J. 1981. Is a New Evolutionary Synthesis Necessary? Science 213: 967-971


Artikel dikutip dari faktailmiah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bila teman suka dengan tulisan di atas
saya berharap teman-teman menuliskan komentarnya
tapi tolong komentar yang sopannya
mari kita jaga sopan santun di dunia maya ini