Kamis, Oktober 25, 2012

Mencegah Timbulnya Uban Terlalu Dini

Penuaan memang tak bisa dihentikan, namun ciri penuaan yang timbul sebelum waktunya tentu menyebalkan. Misalnya saja uban. Uban yang muncul tidak pada waktunya tentunya akan merusak penampilan. Coba beberapa cara ini untuk memperlambat kehadirannya. 

Bersantai
Salah satu penyebab munculnya uban adalah stres yang berlebihan. Stres membuat hormon tubuh terganggu termasuk hormon yang berfungsi dalam penumbuhan rambut.

Seimbangkan kesibukan Anda dengan kegiatan bersantai. Pergi spa ke salon, mandi air hangat, atau berolahraga bisa membuat tubuh Anda lebih rileks.

Stop merokok
Tahukah Anda kalau racun yang terkandung dalam rokok bisa merusak berbagai bagian tubuh termasuk rambut. Salah satu efek merokok adalah penuaan dini. Uban dan keriput akan muncul lebih awal jika Anda tak bisa menghentikan kebiasaan merokok. Hentikan merokok sekarang juga.

Perbanyak minum
Jika tubuh Anda dehidrasi, maka nutrisi sulit untuk mencapai folikel rambut. Akibatnya kesehatan rambut pun terganggu. Salah satu efeknya adalah terganggunya pigmen yang membentuk warna rambut sehingga memicu tumbuhnya uban lebih cepat.

Perbanyak mineral dan zat besi
Kurangnya zat besi dan mineral juga merupakan penyebab kerusakan rambut dan timbulnya uban. Mulai sekarang, perhatikan asupan nutrisi yang masuk ke tubuh. Perbanyak sayuran dan buah yang kaya zat besi untuk rambut lebih sehat.

Protein, protein dan protein
Protein adalah zat yang akan menjaga kesehatan tubuh Anda termasuk rambut. Pastikan protein ada dalam variasi menu harian Anda. Ayam, telur dan ikan salmon adalah beberapa makanan yang direkomendasikan karena kaya akan protein dan zat yang bisa membuat rambut lebih indah.

Tidur cukup
Saat tidur, tubuh melakukan berbagai proses untuk termasuk memperbaiki sel-sel di kulit, termasuk kulit kepala. Tubuh perlu waktu yang cukup untuk melakukan proses peremajaan secara maksimal. Tidur cukup 7 jam sehari sangat mendukung proses perbaikan sel yang bisa membantu memperlambat timbulnya uban.

Mitos VS Fakta Seputar Kolesterol

Anda perlu tahu fakta dan mitos yang muncul selama ini tentang kolesterol akibat salah informasi.

Mitos: Hindari daging, jeroan, santan, keju, kolesterol pasti normal.
Fakta: Belum tentu, 80 persen kolesterol darah dihasilkan tubuh. Bila metabolisme tubuh sudah buruk, dibutuhkan obat pengendali kolesterol.

Mitos: Kadar kolesterol tinggi tidak berbahaya, karena tidak bergejala.
Fakta: kolesterol tinggi berbahaya karena bisa mengubah dinding pembuluh darah, memicu PJK (penyakit jantung koroner) dan penyebab kematian (serangan jantung).

Mitos: Kolesterol tinggi hanya terjadi pada orang tua saja karena metabolismenya menurun.
Fakta: Tidak benar. Pembentukan plak pada dinding pembuluh darah juga dijumpai pada usia anak-anak, dan meningkat seiring bertambahnya usia.

Mitos: Dengan berolahraga, diet, dan kondisi bugar, berarti kadar kolesterol pasti membaik.
Fakta: Tidak benar, karena berat badan, kebiasaan merokok, riwayat kesehatan keluarga, usia dan jenis kelamin juga berpengaruh.

Mitos: Daging kambing mengandung lemak yang banyak dibanding daging sapi.
Fakta: Daging sapi lebih banyak lemak jenuhnya ketimbang daging kambing. Data dari Proceedings Nutrition Society of Australia, kandungan kolesterol daging kambing berkisar 5-39 mg/100 g, daging sapi: 42-78 mg/100 g dan babi 66- 98 mg/100 g.

Mitos: Saat dokter belum vonis apapun, Anda tidak perlu risau.
Fakta: Salah. Periksa kolesterol sesering mungkin untuk memastikan kadar kolesterol LDL (jahat), kolesterol HDL (baik), dan trigliserida.

Mitos: Orang gemuk punya kadar kolesterol lebih tinggi dari orang kurus.
Fakta: Belum tentu. Kadar kolesterol dipengaruhi berbagai faktor: jenis makanan, kecepatan tubuh memproduksi dan membuang LDL, tingkat kesehatan serta kebiasaan makan.