Selasa, April 23, 2019

Daftar Maskapai yang Bangkrut dan Tidak Ada Lagi

Dilansir CNN Travel, Jumat (29/3/2019), maskapai-maskapai ini adalah korban dari harga avtur atau minyak, politik, salah urus, atau kerugian finansial. 

Inilah daftar maskapai yang telah gulung tikar dan berhasil membuat kesan tersendiri pada industri penerbangan dan penumpang sebelum penerbangan finalnya.

1. Wow Air
Pada tanggal 28 Maret 2019, Wow Air yang berbasis di Islandia tiba-tiba tutup. Terkenal dengan penerbangannya yang murahnya di Eropa dan Amerika Utara, maskapai ini mengumumkan perusahaannya bangkrut.

"Wow mengalami masalah keuangan, mereka berusaha bergabung dengan Icelandair namun gagal. Tulisan bangkrutnya ada di dinding tapi Wow terus membiarkan orang memesan tiketnya," kata Richard Quest dari CNN.

Ketika penggabungan yang diharapkan dengan Icelandair hancur pada menit terakhir, hal itu mengakibatkan penumpang terlantar di seluruh Eropa.

2. US Airways
Didirikan pada tahun 1937 sebagai All American Aviation, maskapai ini berganti nama menjadi Allegheny Airlines pada tahun 1953, lalu berubah lagi menjadi USAir pada tahun 1979. Ketika dianggap sebagai salah satu maskapai penerbangan terbesar di dunia dan akhirnya menjadi US Airways pada tahun 1997.

Dari US Airways, maskapai ini menerbangkan jaringan domestik dan internasional yang luas dari Bandara Charlotte, Philadelphia, Phoenix, Washington D.C.. Maskapai ini juga membeli Pacific Southwest Airlines (PSA), Piedmont Airlines dan Trump Shuttle.

Pada 15 Januari 2009, pesawat US Airways dengan penerbangan 1549 mendarat di Sungai Hudson menyusul kegagalan mesin dari beberapa serangan burung. Semua penumpang dan kru selamat dalam kecelakaan tersebut, yang terkenal dengan Miracle on the Hudson.

US Airways bergabung dengan American Airlines pada 2013, membentuk maskapai terbesar di dunia. Penerbangan akhir dari US Airways mendarat pada April 2015.

3. Continental
Sejarah panjang Continental dimulai pada tahun 1937 ketika Varney Speed Lines mengubah citranya dan memfokuskan kembali ke penerbangan penumpang. Maskapai ini memiliki pengalaman pertama yang bersejarah, seperti mempekerjakan pilot Afrika-Amerika pertama yang bekerja untuk semua maskapai penerbangan utama AS (1963), meresmikan rute jet reguler pertama yang menghubungkan pulau-pulau di Pasifik (1968), yang pertama menerbangkan rute non-stop lebih dari 16 jam (Newark ke Hong Kong, 2001) dan pelayanan pelanggan secara online selama 24 jam (2009).

Berkantor pusat di Houston dan dengan bandara utama lainnya di Cleveland, Newark dan Guam, Continental bergabung dengan United Airlines pada 2012.

4. Midwest Airlines
Maskapai penerbangan ini didirikan pada tahun 1984 dan dengan rute seluruh AS terutama dari bandara Milwaukee dan Kansas City. Hal itu tak dilakukannya lagi pada akhir 2010 ketika bergabung dengan Frontier Airlines.

Sejak 1990-an hingga awal 2000-an, Midwest memisahkan diri dari para pesaing dengan terus menawarkan makanan panas yang murah dan gratis ketika maskapai lain mengurangi fasilitasnya.
Cookie chocolate chip hangat Midwest amat terkenal, dipanggang dan disajikan di setiap penerbangan mengalahkan merk Midwest sendiri sampai maskapai itu menghentikan layanan cookie pada 2012.

5. ATA Airlines
Awalnya diluncurkan sebagai perusahaan charter pada tahun 1973, ATA memulai penerbangan komersial pada tahun 1986 dengan penerbangan dari Midwest ke Florida. Hanya melayani rute liburan yang pada akhirnya akan menjadi spesialisasi maskapai ini meski ada percobaan singkat dengan penerbangan internasional.

Bandara Indianapolis dan Chicago-Midway berfungsi sebagai bandara utama ATA. Menyusul dampak ekonomi 11 September 2001, maskapai ini mengalami kerugian finansial hingga mengumumkan kebangkrutan dan menghentikan operasi pada 2 April 2008 namun masih mengudara.

Selama kebangkrutan, Southwest Airlines mengambil merk ATA. Aksesnya di Bandara LaGuardia dan sertifikat operasinya sebesar USD 7,5 juta.

6. TWA
Sisa-sisa masa kejayaan Trans World Airlines masih ada di Bandara JFK New York, pusatnya maskapai ini. Inilah tempat para penumpang berangkat dan tiba melalui terminal TWA Flight Center yang dirancang oleh Eero Saarinen.

Ikon arsitektur abad pertengahan yang fantastik itu ada dalam 'Daftar Tempat Bersejarah Nasional'. Dan saat ini sedang dibangun kembali sebagai hotel dan pusat konferensi.

7. Aloha Airlines
Berakhirnya Perang Dunia II dan pembelian pesawat dari militer lalu terciptalah Aloha Airlines pada tahun 1946. Operasi penerbangannya antara daratan AS, Hawaii dan ke pulau-pulau Pasifik lainnya.

Aloha adalah pesaing utama Hawaiian Airlines dalam hal perang tarif. Aloha mengumumkan kebangkrutan dan menghentikan operasi pada 2008.

8. Kingfisher Airlines
Wisatawan ke India mungkin akrab dengan bir merek Kingfisher, tetapi perusahaan induk bir ini juga memasuki bisnis penerbangan. Dengan Kingfisher Airlines, maskapai ini memulai penerbangan di sekitar India pada tahun 2005.

Layanan internasionalnya, ke London yang memiliki bar di kelas satu dan sistem hiburan top-of-the-line dan bantal bahkan di kelas ekonomi. Kerugian finansial yang besar dan terus menerus membuat Kingfisher hampir berhenti beberapa kali sebelum terpaksa mengakhiri operasi pada 2012 ketika India menangguhkan lisensi dan membekukan rekeningnya karena tidak membayar pajak.

9. Eos Airlines
Eos Airlines berumur pendek. Ada sejak 2004 hingga 2008, adalah maskapai kelas bisnis yang menerbangkan Boeing 757 dengan 48 kursi antara New York-JFK dan Bandara Stansted London.

Adalah pemimpin tren yang menewaskan banyak maskapai transatlantik premium yang juga dimulai pada pertengahan 2000-an, seperti L'Avion, MAXJet, dan Silverjet. Sebelum Eos memperluas semua penerbangan kelas bisnis ke tujuan AS, Eropa, dan bahkan Amerika Selatan, maskapai ini tiba-tiba jatuh pailit.

10. Primera Air
Primera mungkin menjadi berita utama sekarang karena kegagalannya yang luar biasa mengerikan. Itu karena terdamparnya ribuan penumpang dan bahkan awaknya sendiri ketika menghentikan operasi tanpa peringatan.

Maskapai ini telah ada sejak tahun 2003 dan merupakan penerbangan charter yang sukses sebelum memasuki penerbangan komersial yang sangat murah, terutama pada rute liburan Eropa. Upaya Primera untuk menawarkan penerbangan jarak jauh, transatlantik antara Amerika Serikat dan Eropa kemudian benar-benar turun pada April 2018 dan hanya berlangsung beberapa bulan sebelum seluruh operasinya runtuh pada 2 Oktober 2018.

11. Monarch Airlines
Primera bukan satu-satunya maskapai yang secara tiba-tiba gagal dan membuat pelancong terlantar. Maskapai penerbangan murah Inggris yang didirikan pada tahun 1967 ini menerbangkan wisatawan ke pusat-pusat pariwisata di seluruh Eropa, serta ke Israel.

Kesulitan keuangan membuat Monarch mati-matian mencari pendanaan. Dan meski telah mendapat beberapa investasi dari Boeing pada 2016, maskapai ini tetap tutup dan menelantarkan sekitar 110.000 penumpang yang kemudian digabungkan ke maskapai lain dalam operasi yang menelan biaya £ 60 juta (USD 78 juta).

12. Air Berlin
Didirikan oleh orang Amerika pada tahun 1978, Air Berlin awalnya mengoperasikan penerbangan charter liburan dari Berlin Barat ke Mediterania. Reunifikasi Jerman membuat maskapai ini berkembang pesat dan Air Berlin menjadi salah satu maskapai penerbangan Eropa terbesar.

Rencana ekspansi di masa depan bergantung pada operasi berbasis di Bandara Brandenburg baru di Berlin, yang awalnya akan dibuka pada tahun 2011 tetapi mengalami penundaan dan sekarang diperkirakan tidak akan dibuka sampai 2020.

Air Berlin mengurangi operasi selama beberapa tahun dan dengan kerugian finansial yang berkelanjutan, akhirnya menerbangkan penerbangan terakhirnya pada Oktober 2017. Segera Lufthansa menukik dan membeli 81 pesawatnya juga mempekerjakan lebih dari 3.000 mantan karyawan Air Berlin dan Easyjet juga mengambil sepotong kue Air Berlin yang lebih kecil.

13. Loftleiðir
Terbang dari Amerika Serikat ke Eropa dan berhenti di Islandia dengan harga murah sekarang sudah terlalu umum. Tetapi konsep itu diawali 1940-an oleh Loftleiðir yang juga dikenal sebagai Icelandic Airlines.

Berkembang pada 1960-an dan mendapatkan julukan Hippie Express, popularitasnya adalah untuk mahasiswa yang mencari penerbangan terjangkau melintasi Atlantik. Pada tahun 1973, maskapai ini bergabung dengan maskapai Islandia lainnya, Flugfélag Íslands yang melahirkan Icelandair.

14. Pan Am
Pan Am kependekan dari Pan American World Airways adalah kisah tentang sebuah pesawat kecil yang terbang dari Florida ke Kuba dan kembali pada tahun 1927. Menjadi maskapai penerbangan terbesar di dunia dan inovator industri itu hingga kehancurannya pada tahun 1991.

Pindah dari pesawat mengambang ke Boeing 747, maskapai ini memelopori rute penerbangan, membuka hotel (rantai hotel InterContinental) dan melambangkan kemewahan pesawat jet.

Krisis minyak, pembajakan dan serangan, hingga kemunduran operasional lainnya membuat Pan Am mengalami kesulitan keuangan yang mengerikan dan perusahaan itu berhenti pada 4 Desember 1991. Delta membayar USD 1,39 miliar untuk memperoleh aset Pan Am juga untuk mengambil alih tiket penumpang saat bangkrut.

15. Ted
Ketika maskapai berbiaya rendah lepas landas di Amerika Serikat pada pertengahan 2000-an, United merasakan tekanan dan mencoba sendiri dengan membentuk Ted. Maskapai ini mulai menerbangkan Airbus A320 kelas ekonomi pada tahun 2004 dengan bandara utama di Bandara Internasional Denver.

Hiburan dalam penerbangan Ted hanya terbatas pada Tedevision, TedTunes dan penjualan boneka beruang di atas pesawat. Pesaing utama Ted adalah Frontier Airlines dan eksperimen serupa datang juga dari Delta, Song, dan perjalanannya berlangsung hingga 2009 ketika operasinya kembali ke United.

16. Virgin America
Virgin America dikenal karena pencahayaan kabinnya yang penuh warna, unik dan penawaran pilihan penuh gaya dalam perjalanan udara AS. Maskapai ini merayu penumpang dengan selebarannya dan meraih penghargaan selama satu dekade sepanjang keberadaannya.

Meski pemilik Virgin Group, Richard Branson hanya pemilik minoritas, aksi-aksinya pendekatan pemasaran yang inovatif sering kali menjadi berita utama. Patah hati mendera seluruh negeri ketika Alaska Airlines berhasil membeli maskapai itu dan penerbangan terakhir Virgin America lepas landas pada 24 April 2018.

sumber https://travel.detik.com/travel-news/d-4488946/16-maskapai-bangkrut-dan-tidak-ada-lagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bila teman suka dengan tulisan di atas
saya berharap teman-teman menuliskan komentarnya
tapi tolong komentar yang sopannya
mari kita jaga sopan santun di dunia maya ini