Selasa, Juli 06, 2021

Tanaman Herbal untuk Asma

Banyak tumbuh-tumbuhan alami yang dapat digunakan sebagai tanaman herbal yang dapat digunakan untuk pengobatan asma. Pengobatan herbal  penyakit asma yang digunakan bersama-sama atau tidak dengan pemberian suplemen  vitamin dan  mineral dapat meringankan gejala-gejalanya dan mencegah serangan asma lebih lanjut.

Asma adalah penyakit pernapasan yang dapat menyerang baik orang dewasa maupun anak-anak, merupakan salah satu penyakit kronis yang paling umum pada masa kanak-kanak. Secara ilmiah tidak ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit asma, tetapi penyakit asama dapat dikontrol dan dikendalikan.

Pengobatan herbal untuk asma dimaksudkan untuk melengkapi, atau sebagai tambahan, untuk obat yang ada tetapi tidak pernah sebagai pengganti. Sebelum menggunakan obat herbal untuk penyakit asma,  perlu diingat bahwa beberapa ramuan herbal dapat bertentangan dengan obat-obatan kimia yang berasal dari resep dokter, oleh karena itu dalam penggunaannya diperlukan konsultasi dengan dokter agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Pengobatan herbal untuk penyakit asma dengan menggunakan tanaman herbal terutama untuk menjaga fungsi saluran pernapasan agar dapat menghirup udara segar yang mendukung kesehatan paru-paru. Beberapa tanaman herbal yang dapat digunakan untuk pengobatan penyakit asama antara lain:

Akar manis atau licorice (Glycyrrhiza glabra) telah digunakan aebagai obat herbal secara tradisional untuk memulihkan pernapasan dan menenangkan saluran pernapasan;

Adhatoda (Adhatoda vasica), adalah semak cemara kecil yang ditemukan di dataran rendah di India dan Asia Tenggara. Daun ini telah digunakan sebagai obat herbal selama berabad-abad untuk mengobati asma yang bekerjanya sebagai bronkodilator dan ekspektoran ringan, dengan meningkatkan viskositas lendir untuk membantu mengeluarkan dahak. Senyawa penting dalam daunnya adalah alkaloid quinazoline (0,5-2%), terutama adalah vasicine dengan kandungan pada tingkat 45-95% merupakan sumber asli dari obat bromhexine yang sering digunakan untuk membantu pengeluaran dahak;

Ginkgo Biloba (Ginkgo biloba), adalah salah satu obat herbal tertua yang digunakan saat ini, yang bekerja untuk menghambat PAF (faktor mengaktifkan trombosit), inducer kuat agregator platelet dan reaksi anafilaksis. Herbal alami yang merangsang aktivitas anti-PAF dikenal untuk membantu dalam pengobatan asma, trombosis reaksi alergi, dan shock. Satu studi menunjukkan bahwa dosis standar gingko biloba yaitu kurang lebih 600mg untuk mengurangi hipersensitivitas saluran napas pada pasien penderita asma.

Coltsfoot (Tussilago farfara), telah digunakan sebagai obat herbal penekan batuk, telah digunakan sejak lama untuk mengobati penyakit paru-paru seperti asma serta berbagai batuk dengan cara merokok.


Kunyit (Curcuma Longa), adalah jenis tanaman dari keluarga jahe yang digunakan sebagai bumbu, zat pewarna dan obat herbal selama ribuan tahun. Senyawa aktif didalamnya adalah diarylhepanoids, termasuk kurkumin, yang ditemukan dalam rimpang, berwarna kuning. Dalam sebuah percobaan terkontrol di India, 60% pasien asma yang diberikan 6-12 grams bubuk kunyit yang telah disangrai menunjukkan penurunan gejala asma.


Kurkumin adalah anti-inflamasi yang kuat baik dalam kondisi akut maupun kronis, dan diyakini untuk mengurangi peradangan. Dalam beberapa model belajar, kurkumin menunjukkan kemanjuran yang serupa dengan kortison dan fenilbutazon;

Topi kepala cina (
Scutellaria baicalensis
), yaitu akar tanaman ini telah digunakan dalam pengobatan herbal tradisional Cina (TCM) untuk berbagai kondisi termasuk asma. Chinese skullcap derivatif flavon mengandung termasuk baicalin, wogonin dan baicalein yang menghambat pelepasan histamin dari sel secara in vitro. Baicalin menunjukkan aktivitas antiasthmatic (aktivitas antihistaminic dan antikolinergik) dalam otot trakea dari penderita asma. Mengurangi hypesensitivity dan peradangan pada saluran pernapasan adalah  penting untuk pengobatan penyakit asma;

Grindelia (Grindelia spp.), Pucuk daun dan bunganya dikeringkan dijadikan ramuan herbal sebagai ekspektoran dengan aktivitas bronchospasmolytic. Biasanya direkomendasikan untuk pengobatan herbal pada kondisi pernapasan spasmodik seperti asma dan bronkitis.














Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bila teman suka dengan tulisan di atas
saya berharap teman-teman menuliskan komentarnya
tapi tolong komentar yang sopannya
mari kita jaga sopan santun di dunia maya ini