Tak hanya dikenal sebagai surga terumbu karang, Indonesia juga ternyata menjadi surga bagi hiu yang sangat langka. Perairan yang menjadi lokasi favorit untuk berdiam dan berkembang biak, adalah perairan Indonesia Timur, khususnya di Papua Barat dan Maluku. Dari informasi yang dirilis Conservation International (CI) Indonesia, sedikitnya ada lima jenis hiu langka yang sudah ditemukan ada di perairan Indonesia.
Menurut CI Indonesia, hingga saat ini hiu berjalan hanya ada sembilan jenis di dunia dan lima jenis di antaranya sudah diketahui ada di perairan Indonesia. Marine Program Director CI Indonesia Victor Nikijuluw mengatakan, keberadaan lima dari sembilan jenis hiu berjalan di Indonesia, sudah sepatutnya mendapatkan perhatian istimewa di kalangan pecinta ekosistem laut.
Victor memaparkan, sebagai hiu yang langka ditemukan di belahan bumi lainnya, keberadaan lima spesies hiu berjalan di Indonesia, sudah sepantasnya mendapatkan peningkatkan status perlindungan dari Pemerintah. Peningkatan perlindungan tersebut, sudah diberikan kepada Hiu Paus dan Pari Manta.
Lebih lanjut Victor menuturkan, hiu berjalan dinilai sangat istimewa, karena dari semua jenis hiu yang ada, hanya hiu berjalan yang berbeda sendiri. Kata dia, disebut hiu berjalan, karena gerakannya di dasar laut menggunakan sirip -siripnya untuk bergerak.
“Itu persis seperti melata atau berjalan. Cara tersebut terutama dilakukan di perairan dangkal dan umumnya bisa dilihat pada malam hari,” sebut dia. Secara taksonomi, Victor menjelaskan, hiu berjalan sering disebut sebagai Hiu Bambu (Bamboo shark) dan dikelompokkan dalam genus Hemiscyllium.
Adapun, lima jenis hiu berjalan yang ada di Indonesia, seperti rilis resmi CI Indonesia, empat diantaranyaadalah spesies endemik atau hanya ditemukan di perairan Indonesia. Keempatnya, adalah hiu berjalan Raja Ampat (Hemiscyllium freycineti), biu berjalan Teluk Cendrawasih (H. galei), hiu berjalan Halmahera (H. halmahera), dan hiu berjalan Teluk Triton Kaimana (H. henryi).
Sementara, satu spesies lagi, adalah biu berjalan H.trispeculare yang ditemukan di perairan Aru Maluku. Spesies tersebut tidak masuk endemik, karena bisa ditemukan juga di pantai utara dan barat Benua Australia.
Menurut pakar hiu dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Fahmi, terbatasnya jumlah dan perairan yang menjadi habitat hiu berjalan di dunia, tidak lain karena hiu jenis tersebut memiliki sifat biologi yang unik dan tidak seperti spesies ikan terumbu karang lain.
Fahmi menyebutkan, dari lima jenis hiu berjalan yang sudah ditemukan di Indonesia, baru hiu jenis Hemiscyllium freycineti yang sudah diberikan perlindungan penuh. Aturan tersebut dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Raja Ampat yang menjadi penguasa wilayah perairan tempat hiu tersebut ada.
“Sejauh ini, baru spesies Hemiscyllium freycineti yang ada di Raja Ampat yang dilindungi oleh Perda Raja Ampat Nomor 9 Tahun 2012 mengenai Larangan Penangkapan Ikan Hiu, Pari Manta, dan Jenis-jenis Ikan Tertentu di Perairan Laut Raja Ampat,” papar dia.
Menurut Fahmi, upaya yang dilakukan Raja Ampat tersebut patut untuk diikuti oleh daerah lain yang diketahui wilayah perairannya terdapat hiu berjalan. Perlindungan penuh penting dilakukan, karena jika dibiarkan bebas, maka akan banyak yang memburunya dan itu akan memusnahkan populasinya yang sangat sedikit.
“Saat ini, kelompok hiu berjalan merupakan kelompok ikan hiu yang sering dijadikan ikan hias dan memiliki nilai jual tinggi di pasaran internasional. Beberapa negara maju bahkan sudah melakukan upaya budidaya spesies hiu berjalan untuk kepentingan komersial,” ungkap dia.
Dengan fakta seperti itu, Fahmi mendesak kepada Pemerintah untuk segera melakukan pengelolaan terhadap jenis hiu tersebut dan juga habitatnya. Jangan sampai, keberadaan jenis hiu tersebut ke depan justru banyak ditemukan di akuarium-akuarium ikan hias dan justru sulit ditemukan di habitat aslinya.
sumber https://www.mongabay.co.id/2017/01/21/ternyata-perairan-indonesia-timur-adalah-rumah-hiu-berjalan-yang-hanya-ada-di-indonesia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bila teman suka dengan tulisan di atas
saya berharap teman-teman menuliskan komentarnya
tapi tolong komentar yang sopannya
mari kita jaga sopan santun di dunia maya ini