Di Indonesia, nama cendana memang selalu dikaitkan dengan propinsi yang terletak di sebelah timur pulau Bali yaitu Nusa Tenggara Timur (NTT) ) terutama di Pulau Sumba, karena diyakini pohon ini berasal dari Pulau Sumba. Pohon cendana wangi merupakan penghasil kayu cendana dan minyak cendana. Jika kayu cendana dalam kondisi yang sangat baik maka kayu ini bisa menyimpan aroma selama berabad-abad.
Menurut Willis (1999), Santalum L. Yang merupakan salah satu marga dari suku Santalaceae, mempunyai 25 jenis yang penyebarannya cukup luas, dimulai dari kawasan Malesia bagian Timur, Australia sampai di sebelah Timur kepulauan Polynesia di kawasan Pasifik. Cendana (Santalum album L.) merupakan jenis yang tumbuh alami di kawasan Asia. Contoh jenis-jenis yang lain seperti, S. macgregorii F. Muell. dan S. Papuanum Summerh. dijumpai di Papua Nugini. Jenis S. spicatum (R. Br.) A. DC. menyebar luas di Australia barat dan selatan, dan jenis ini merupakan penghasil minyak cendana di Australia.
Sinonim
Ada beberapa nama sinonim dari Santalum album L. (cendana) yaitu
Sirium myrtifolium L.,
Santalum ovatum R. Br. dan
Santalum myrtifolium (L.) Roxb.
Nama-nama Lokal
Nama-nama daerah untuk Santalum album L., selain cendana yang merupakan nama sangat umum di Indonesia, di antaranya adalah
hau meni (Timor),
ai nitu, ai salun, ai sarun, ai kamelin (Sumba).
Nama pohon cendana di luar Indonesia, antara lain
East Indian sandalwood, white sandalwood, dan yellow sandalwood (Inggris, Amerika Serikat),
Bois santal (Perancis),
sandalo (Spanyol, Italia),
sandalhout, echte sandal (Belanda),
echtes sandelholz (Jerman),
chendana (Malaysia),
san-taku (Myanmar atau Burma),
chantana (Thailand),
bach (Vietnam),
sandal, chandal, chandam, gundala dan suket (India).
Klasifikasi
Klasifikasi Tananam Cendana Dalam sistematika atau taksonomi tumbuhan, pohon cendana selengkapnya dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Anak divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Monochlamideae
Suku : Santalaceae
Marga : Santalum L.
Jenis : Santalum album L.
Cendana (Santalum album L.) umumnya dijumpai pada daerah-daerah dengan kisaran curah hujan tahunan antara 600-2.000 mm; cendana dapat tumbuh optimal pada kisaran curah hujan 850-1350 mm per tahun, dan masih toleran sampai curah hujan 2500 mm per tahun, akan tetapi harus dengan sistem drainase yang baik. Cendana tumbuh alami sampai ketinggian 1500 m di atas permukaan laut, dan mutu kayu terbaik dapat diperoleh jika cendana hidup pada ketinggian antara 600-900 m. Hasil kayu yang terbaik diperoleh dari pohon cendana yang tumbuh di hutan-hutan terbuka pada tanah kurang subur dan berbatu. Pada tanah Hat (loam) yang subur, pohon cendana tumbuh baik dan cepat menjadi besar, tetapi kandungan minyaknya sangat rendah dan kualitasnya juga kurang baik. Pohon cendana tidak mempunyai toleransi terhadap tanah-tanah yang mengandung garam dan kapur yang tinggi, akan tetapi dapat toleran terhadap tanah yang mengandung natrium (sodic soils).
disadur dari
https://www.atobasahona.com/2016/07/pohon-cendana-ekologi-dan-penyebarannya.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bila teman suka dengan tulisan di atas
saya berharap teman-teman menuliskan komentarnya
tapi tolong komentar yang sopannya
mari kita jaga sopan santun di dunia maya ini