Industri kayu sekunder cukup banyak menggunakan komponen kayu dalam bentuk lengkung seperti industri mebel, alat-alat olah raga dan perahu. Komponen dalam bentuk lengkungan tersebut umumnya dibentuk dengan cara digergaji mengikuti pola lengkungan. Cara pembuatan komponen lengkung dengan menggunakan gergaji cenderung menghasilkan rendemen yang rendah. Cara lain yang lebih efisien adalah pelengkungan kayu secara fisis dan kimia.
Teknologi pelengkungan kayu atau
'wood bending' saat ini sudah mulai berkembang dan semakin banyak diminati oleh
produsen furniture kayu. Selain karena hasilnya yang secara visual lebih baik
daripada kayu hasil potongan melengkung, teknologi ini relatif mudah dilakukan.
Hanya saja perlu investasi mesin pres dan 'mould' nya tergolong cukup besar.
Perlu sekali lagi diperjelas bahwa wood bending berbeda dengan wood layer glued. Keduanya sama-sama memiliki keunggulan bentuk melengkung dan menggunakan kayu solid, akan tetapi berbeda pada proses pembuatannya.
Hampir semua jenis kayu bisa diproses, hanya saja ukuran dan lamanya proses pelengkungan yang akan berbeda pada setiap jenis kayu. Kayu dengan kekerasan tinggi akan lebih sulit diproses dan ketebalan kayu lebih tipis daripada kayu yang lebih lunak. Namun proses pada kayu lunak juga memiliki keterbatasan pada ukuran lebarnya.
Syarat utama wood bending adalah arah serat kayu. Serat kayu harus lurus tanpa mata kayu. Untuk mendapatkan kayu tersebut kita harus memperhatikan posisi potongan kayu pada logs (kayu gelondongan). Paling ideal adalah kayu yang dihasilkan dari proses pembelahan arah radial sehingga seluruh bagian kayu akan berserat lurus dan tanpa melewati garis pusat logs. Mengapa? Karena pada garis tersebut serat kayu paling mudah pecah atau retak.
Moisture Content (MC)
Sebelum proses bending, kayu harus dalam kondisi kering dengan kandungan MC antara 10-14%. Tidak dianjurkan terlalu kering karena akan membuat kayu tersebut retak atau pecah pada saat tekanan di mesin pres. Namun jangan kuatir, kayu yang terlalu kering bisa direndam dulu di dalam air selama beberapa jam. Tidak harus dengan air panas, akan tetapi beberapa pabrik juga merekomendasikan untuk merebus kayu sebelum masuk ke mesin pres.
Dimensi
Tebal kayu yang bisa dilengkung dipengaruhi sedikitnya oleh tingkat kekerasan kayu dan ukuran diameter kurva lengkung yang ingin dicapai. Semakin tebal kayu akan semakin kecil diameter lengkungan. Sedangkan tingkat kekerasan kayu lebih mempengaruhi pada waktu proses yang lebih lama dan tingkat tekanan pada mesin pres.
Mata kayu
Sekecil apapun ukuran mata kayu dan dimanapun posisinya akan membuat proses lengkung gagal. kayu akan pecah atau retak mulai dari titik mata kayu tersebut. Dan apabila mata kayu tersebut kuat, karena serat kayu di sekitar mata kayu pada dasarnya sudah 'padat', maka bagian tersebut akan membengkak saat keluar dari mesin pres. Walaupun nantinya bisa dibersihkan secara manual, hal tersebut tidak dianjurkan.
Perlu sekali lagi diperjelas bahwa wood bending berbeda dengan wood layer glued. Keduanya sama-sama memiliki keunggulan bentuk melengkung dan menggunakan kayu solid, akan tetapi berbeda pada proses pembuatannya.
Hampir semua jenis kayu bisa diproses, hanya saja ukuran dan lamanya proses pelengkungan yang akan berbeda pada setiap jenis kayu. Kayu dengan kekerasan tinggi akan lebih sulit diproses dan ketebalan kayu lebih tipis daripada kayu yang lebih lunak. Namun proses pada kayu lunak juga memiliki keterbatasan pada ukuran lebarnya.
Syarat utama wood bending adalah arah serat kayu. Serat kayu harus lurus tanpa mata kayu. Untuk mendapatkan kayu tersebut kita harus memperhatikan posisi potongan kayu pada logs (kayu gelondongan). Paling ideal adalah kayu yang dihasilkan dari proses pembelahan arah radial sehingga seluruh bagian kayu akan berserat lurus dan tanpa melewati garis pusat logs. Mengapa? Karena pada garis tersebut serat kayu paling mudah pecah atau retak.
Moisture Content (MC)
Sebelum proses bending, kayu harus dalam kondisi kering dengan kandungan MC antara 10-14%. Tidak dianjurkan terlalu kering karena akan membuat kayu tersebut retak atau pecah pada saat tekanan di mesin pres. Namun jangan kuatir, kayu yang terlalu kering bisa direndam dulu di dalam air selama beberapa jam. Tidak harus dengan air panas, akan tetapi beberapa pabrik juga merekomendasikan untuk merebus kayu sebelum masuk ke mesin pres.
Dimensi
Tebal kayu yang bisa dilengkung dipengaruhi sedikitnya oleh tingkat kekerasan kayu dan ukuran diameter kurva lengkung yang ingin dicapai. Semakin tebal kayu akan semakin kecil diameter lengkungan. Sedangkan tingkat kekerasan kayu lebih mempengaruhi pada waktu proses yang lebih lama dan tingkat tekanan pada mesin pres.
Mata kayu
Sekecil apapun ukuran mata kayu dan dimanapun posisinya akan membuat proses lengkung gagal. kayu akan pecah atau retak mulai dari titik mata kayu tersebut. Dan apabila mata kayu tersebut kuat, karena serat kayu di sekitar mata kayu pada dasarnya sudah 'padat', maka bagian tersebut akan membengkak saat keluar dari mesin pres. Walaupun nantinya bisa dibersihkan secara manual, hal tersebut tidak dianjurkan.
sumber : http://www.tentangkayu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bila teman suka dengan tulisan di atas
saya berharap teman-teman menuliskan komentarnya
tapi tolong komentar yang sopannya
mari kita jaga sopan santun di dunia maya ini