Selasa, Maret 23, 2010
Keuntungan dan Kelemahan Kayu
Kayu merupakan bahan material biologi yang sangat kompleks. Banyak ditemukan pada bagian batang dan akar pada tanaman-tanaman teresterial. Bagi sebagian masyarakat umum, kayu merupakan bahan yang dapat dibuat untuk berbagai kebutuhan seperti kayu gergajian, karton/kertas, atau bentuk komersil lain.
Sekian banyaknya penggunaan kayu untuk memenuhi kebutuhan manusia, kayu memiliki keuntungan dan kelemahan seperti :
1. Kayu merupakan bahan biologi yang dapat diperbaharui, sehingga penggunaanya dapat diperluas sesuai dengan kebutuhan manusia.
2. Kayu mudah dalam pengerjaan. Dapat dengan mudah dibentuk, dicat, dipernis, dll.
3. Kayu memuliki berat yang rendah, tetapi memiliki rasio kekuatan yang tinggi terhadap beratnya dibandingkan bahan kontruksi lain.
4. Kayu merupakan bahan penghantar panas, kedap suara, listrik yang sangat buruk. Jadi sangat baik digunakan sebagai bahan isolator.
5. Kayu sangat mudah untuk dipaku, dibaut, dan direkatkan.
6. Kayu tidak korosif seperti bahan logam. Dan sangat tahan terhadap sifat alkali dan asam.
7. Kayu tidah mudah hancur walaupun dibebani beban berkali-kali.
8. Kayu merupakan bahan serat alami yang dapat diubah menjadi bentuk pulp (bubur kayu) dengan metode sederhana. Bubur kayu ini dapat digunakan menjadi bahan produk yang luas penggunaanya.
9. Cacat kayu dapat diketahui secara visual, sehingga kualitas kayu ditentukan oleh jumlah cacat permukaan.
Sedangkan kelemahan kayu seperti :
1. Kayu mempunyai variabilitas yang tinggi. Ada perbedaan signifikan didalam dan antar jenis kayu.
2. Kekuatan kayu berdasarkan arah dimensi kayu (anisotropis), kayu lebih kuat sejajar dengan arah serat.
3. Kayu mudah terbakar pada suhu 270 oC.
4. Kayu bersifat biodegradable, dan memerlukan perawatan bahan pengawet yang hidup.
5. Kayu bersifat higroskopis, dan sensitif terhadap kelembaban.
Oleh karena itu. kayu sudah menjadi kebutuhan manusia sejak muncul di permukaan bumi ini, dan sudah memberikan konstribusi terhadap perkembangan peradapan manusia. Lebih dari itu, kayu berlanjut menjadi bahan mentah yang digunakan untuk sejumlah produk-produk pada saat sekarang ini, meskipun bahan material lain seperti metal, semen, plastik sudah tersedia. Penggunaan kayu sudah dilakukan secara tradisional dan berkembang menjadi penggunaan produk baru untuk mencukupi kebutuhan manusia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
AkarManis
Alpukat
Alzheimer
AMDAL
Antiseptik
Apium graveolens
Asma
Axonopus compressus
Bawang
Benjamin Balansa
Buah
Chelodina
Chelodina mccordi
Cinchona pubescens
Cinchona succirubra
covid
Daun Ketumbar
Deforestasi
Depresi
Desinfektan
EcengPadi
endemik
fauna
flora
Galegeeska revoilii
giant redwood
giant sequoia
GinkoBiloba
Grindelia
Hernia
informasi dunia
informasi hiburan
informasi kehutanan
Informasi Kesehatan
informasi lingkungan
jambu
Jambu Biji
Jejaring Sosial
Jeruk Nipis
Kafein
Kanker Hati
Kayu
Kayu lapis
kehutanan
Kentang
Kepunahan
kera
Kerontokan Rambut
Ketela
Kina
Kompas
Kopi Hitam
Kunyit
Kura-kura
Laboratorium
Lidah Buaya
Limbah
Matematika
Minyak Kemiri
Minyak Rosemary
Monochoria vaginalis
monyet
NAR
Neem
padang rumput
Papan
Papan Partikel
Pezoporus occidentalis
phenylindanes
Phoboscincus bocourti
Plantae
Plywood
Primata
Psidium guajava
Pterodroma cahow
Pulau Rote
Rambut
reptil
Rumput
Rumput Belang
Seledri
Sequoia gigantea
Sequoia wellingtonia
Silva
Singkong
Solenodon cubanus
Spermatophyta
Stres
SUUNTO
teknologi
Tips
topikepalacina
Tradescantia zebrina
Umbi
Yogurt
ZEBRINA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bila teman suka dengan tulisan di atas
saya berharap teman-teman menuliskan komentarnya
tapi tolong komentar yang sopannya
mari kita jaga sopan santun di dunia maya ini