Minggu, Februari 27, 2011

Kabel Terkecil di Dunia


Dunia siap untuk menuju sebuah peradaban dimana penggunaan nano partikel tidak dapat lagi dipisahkan dari kebutuhan manusia.

Cover jurnal ilmiah Science tanggal 4 Februari 2011 menampilkan potret mikroskop elektron dari beberapa kawat nano. Berapa ukuran kabel ini sehingga hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron? Diameternya hanya 10-50 nanometer, sedangkan kabel listrik biasa berdiameter 1, 1.5 atau 2 mm. Dan ini menjadi ukuran raksasa bagi kabel terkecil kita. Coba saja gunakan rumus luas lingkaran untuk menghitung luas penampang kedua jenis kawat ini dan bandingkan. Kamu akan menemukan kalau 10 miliar kabel nano yang ditumpuk baru berukuran satu kabel listrik kecil. Setara dengan jumlah kotak bungkus iPhone yang digunakan untuk menutupi seluruh kota Jakarta. Wow!

Jika anda perhatikan potret tersebut, anda bisa lihat bahwa kawat itu tidak mulus. Dia lebih mirip bantal guling yang empuk. Warna pink tersebut merupakan pencitraan buatan karena aslinya warna tidak ada dalam ukuran sekecil ini. Panjang gelombangnya lebih besar dari ukuran kabelnya sendiri. Kita tahu bahwa warna adalah gelombang elektromagnet. Sementara, tonjolan-tonjolan itu adalah molekul seng oksida.

Kabel nano ini menjadi tanda siapnya dunia menghadapi era elektronika miniatur dan kedokteran nano. Tanggal 17 Juli 2011 nanti, penemuan baru Sekolah Teknik dan Ilmu Bahan Institut Teknologi Georgia ini akan disajikan dalam Konferensi Penelitian Teknologi Nano Penyembuhan Kanker yang diselenggarakan Lembaga Penelitian Gordon. Kabel nano sendiri hanyalah satu dari banyak sekali penemuan yang akan diungkapkan dalam konferensi tiga hari ini. Temanya saja sudah “The Frontier of Science.”

Ingin tahu lebih banyak tentang konferensi ini, kunjungi saja situs resminya www.grc.org

Sumber artikel faktailmiah.com

Kematian Terumbu Karang Terbesar dan Tercepat di Dunia Terjadi di Indonesia


Masyarakat Pelestarian Alam Liar (Wildlife Conservation Society – WCS) baru saja menerbitkan laporan pengamatan lapangan awal yang menunjukkan dampak peningkatan dramatis suhu permukaan di perairan Indonesia. Pemanasan global telah menyentuh negara ini dan berakibat pada peristiwa pemutihan skala besar yang merusak populasi terumbu Karang.

Para ahli biologi dari program satuan tanggap cepat WCS untuk Indonesia dilepas di Aceh bulan Mei 2010 untuk menyelidiki peristiwa pemutihan karang di NAD. Masyarakat setempat kaget ketika melihat sejumlah batu karang yang biasanya warna warni kini menjadi putih. Tim biolog melakukan survey dan menemukan kalau 60 persen terumbu karang yang ada telah mengalami keputihan.

Kenapa terumbu karang bisa menjadi putih? Hal ini karena ganggang yang biasanya tinggal dalam jaringan tubuh Spongebob ini dibersihkan oleh perubahan lingkungan. Fluktuasi suhu permukaan laut dapat menjadi pemicu stress yang membuat ganggang lepas dari tubuh terumbu karang. Tergantung pada banyak faktor, karang yang putih dapat pulih seiring berjalannya waktu atau mati.

Para ahli ekologi kelautan WCS menyusul para ahli biologi. Tim ekologi ini terdiri dari ilmuan dari Universitas Syah Kuala (Unsyah) Indonesia dan dari Universitas James Cook (JCU) Australia. Mereka selesai meneliti pada awal Agustus 2010 dan mengungkapkan peristiwa kematian terumbu karang tercepat dan terparah yang pernah terjadi di dunia! Para ilmuan menemukan kalau 80 persen spesies mati sejak peninjauan pertama dan akan ada lebih banyak lagi yang mati dalam beberapa bulan ke depan.

Peristiwa ini adalah akibat dari meningkatnya suhu permukaan laut di Laut Andaman – laut yang berada tepat di ujung Aceh dan juga memiliki pantai di Myanmar dan Kepulauan Andaman dan Nicobar. Menurut situs Hotspot Karang NOAA, suhu di daerah ini mencapai puncaknya pada bulan Mei 2010, saat suhu mencapai 34 derajat celsius, 4 derajat lebih tinggi dari suhu normal di Laut ini.

Menurut Dr Stuart Campbell, direktur program kelautan Indonesia WCS, “Sungguh menyedihkan peristiwa ini dapat terjadi. Padahal terumbu karang ini telah terbukti tahan terhadap gangguan ekosistem, termasuk peristiwa tsunami besar tahun 2004.”

Para ilmuan dari WCS dan JCU sudah meneliti daerah itu sejak bulan Maret 2005. Mereka datang untuk meneliti dampak tsunami 2004 dan telah melaporkan bahwa banyak terumbu karang di NAD tidak terpengaruh oleh gangguan besar dari tsunami. Justru terumbu karang ini rusak gara-gara manusia, seperti perusakan lahan pesisir pantai dan penangkapan ikan yang destruktif. Tapi dampak ini tidak terlalu besar dan terumbu karang dapat kembali pulih setelah manajemen diperbaiki bersama dengan pemerintah daerah. Akibat manajemen sumber daya pesisir yang baik, rakyat Aceh pasca tsunami berhasil mempertahankan biomassa ikan yang hidup di daerah terumbu karang. Namun pemutihan dan kematian mendadak tahun 2010 membalik keadaan ini, dan pada gilirannya akan berpengaruh besar pada perikanan karang.

Anomali suhu permukaan laut bukan hanya dirasakan Aceh. Seluruh daerah pesisir laut Andaman dan sekitarnya ikut terpengaruh. Laporan sudah datang dari Sri Lanka, Thailand, Malaysia dan juga daerah lain di Indonesia.

“Bila derajat kematian terumbu karang di daerah lain juga seburuk di Aceh, maka ini adalah peristiwa pemutihan terburuk yang pernah terjadi di daerah ini,” kata Dr. Andrew Baird dari Pusat Studi Terumbu Karang JCU. “Kehancuran terumbu karang seperti ini membutuhkan masa pulih yang jauh lebih panjang dari semestinya.”

“Ini adalah tragedi bukan hanya bagi sebagian terumbu karang paling ramai di dunia, namun juga masyarakat sekitar, banyak yang hidup dari menangkap ikan dan tergantung pada terumbu karang ini untuk makan dan hidup sehari-hari,” kata Direktur Program Kelautan WCS, Dr. Caleb McClennen. “Manajemen segera dan intensif diperlukan untuk mencoba dan membantu karang-karang ini hidup, termasuk perikanannya dan seluruh ekosistem agar dapat pulih dan beradaptasi. Walau begitu, terumbu karang tidak dapat dilindungi dari suhu samudera yang menghangat akibat perubahan iklim bila hanya diserahkan pada pemerintah daerah dan pusat Indonesia. Diperlukan kerjasama internasional untuk mengatasi masalah ekosistem yang sensitif ini dan rentan terhadap masyarakat di penjuru dunia yang tergantung dan hidup darinya.”

Untuk mengetahui informasi lebih lengkap kunjungi : http://www.wcs.org

Sumber artikel faktailmiah.com

Nasib Talang Mamak dan Orang Rimba di ujung Tanduk


Di masa lalu, orang menduga bahwa kertas di dunia pada waktunya akan habis karena perusahaan kertas akan terus membabat hutan hingga tak tersisa. Asumsi ini salah karena setiap perusahaan kertas harus memiliki lahan untuk menanam kembali. Dengan kata lain, pohon yang digunakan untuk membuat kertas berasal dari pohon yang mereka tanam sendiri. Dulu orang juga mengira bahwa keberadaan internet akan menurunkan konsumsi kertas dunia. Justru dampak sebaliknya yang terjadi. Adanya internet menambah konsumsi kertas. Jadi dunia sekarang membutuhkan lahan baru untuk produksi kertas. Sayangnya, untuk pembangunan HTI (Hutan Tanaman Industri) mesti ada lahan yang dikorbankan. Dan kadang yang dikorbankan adalah rimba yang sesungguhnya.

Rimba Sumatera merupakan salah satu daerah prioritas penyelamatan hayati dunia. Saat ini ada dua program utama: penyelamatan harimau dan penyelamatan Orangutan. Sayangnya, di sisi lain, rimba ini juga menjadi target utama salah satu perusahaan penghasil kertas terbesar di dunia.

Seperti nasib Kalimantan yang rimbanya perlahan berubah menjadi kebun sawit yang luas, rimba Sumatera telah di eksploitasi sejak tahun 2004, terutama di daerah Bukit Tigapuluh. Perusahaan-perusahaan yang berafiliasi dengan perusahaan kertas besar di Indonesia mendapat izin Pemerintah untuk mengubah rimba yang padat satwa menjadi hutan tanaman komersil. Akibatnya, warga pedalaman yang tinggal di hutan dan hewan-hewan langka terancam kehilangan tempat tinggal.

Menurut Susanto Kurniawan dari lembaga Eyes on the Forest, penyelidikan mereka menemukan bahwa dalam enam tahun terakhir, perusahaan kertas tersebut mengakibatkan hilangnya 60 ribu hektar hutan tanpa pengawasan profesional dan konsultasi dengan para stakeholder. Eyes on the Forest kemudian mengirim rekomendasi pada Pemerintah agar tidak dengan mudah memberikan izin karena akan menghapus keanekaragaman hayati serta membuat putus asa masyarakat sekitar. Rimba Bukit Tigapuluh adalah satu dari sedikit rimba yang tersisa di Sumatera bagian tengah.

Bukit Tigapuluh sendiri memuat 320 ribu hektar hutan alami, dan sejarah pelestarian satwa telah mencatat 30 harimau, 150 gajah dan 130 orangutan dilepaskan di daerah tersebut. Pelepasan ini ditujukan agar para fauna langka tersebut dapat kembali berkembang setelah sebelumnya diselamatkan dari perdagangan satwa liar. Julius Paolo Siregar dari Masyarakat Zoologi Frankfurt mengatakan bahwa para kera besar ini merupakan mereka yang selamat dari perdagangan satwa liar yang tertangkap dan akhirnya mendapat kesempatan hidup dan berkembang biak kembali di alam liar. Rencana konversi rimba menjadi HTI (Hutan Tanaman Industri) berarti kematian bagi banyak hewan ini.

Hutan Bukit Tigapuluh juga merupakan tempat tinggal dua suku – Orang Rimba dan Talang Mamak. Mereka sudah lama mengungsi dari tanah asalnya karena eksploitasi hutan oleh perusahaan-perusahaan kayu dan kertas. Menurut Diki Kurniawan dari WARSI, “banyak diantara mereka sekarang harus mengemis beras untuk bertahan hidup.”

Bukit Tigapuluh sendiri telah mendapat status sebagai satu dari 20 lokasi kritis untuk kelangsungan hidup jangka panjang harimau oleh para ilmuan internasional. Bulan November, Indonesia sendiri yang meminta dalam pertemuan harimau dunia agar daerah tersebut menjadi pusat pelestarian harimau.

Aditya Bayunda dari WWF-Indonesia mengatakan bahwa “Bukit Tigapuluh adalah uji utama bagi kesepakatan iklim 1 miliar dollar antara Indonesia dengan Norwegia.” Beliau melanjutkan “Kami siap membantu Pemerintah menemukan cara untuk melindungi hutan dan kekayaan alam Indonesia.”

Sumber berita :
World Wildlife Fund

Sumber artikel faktailmiah.com

Persamaan dan Perbedaan antara Otak dan Komputer

Sebenarnya, otak dan komputer hanya dapat dibandingkan dalam sisi tertentu saja. Perbedaannya banyak, persamaannya juga banyak. Berikut persamaan antara komputer dan otak manusia.
  1. Otak dan komputer sama-sama menggunakan sinyal listrik untuk mengirim pesan.
  2. Otak dan komputer sama-sama mengirimkan informasi
  3. Otak dan komputer sama-sama memiliki memory yang dapat berkembang
  4. Otak dan komputer sama-sama dapat beradaptasi dan belajar.
  5. Otak dan komputer sama-sama telah ber evolusi.
  6. Otak dan komputer sama-sama membutuhkan energi.
  7. Otak dan komputer sama-sama bisa rusak
  8. Otak dan komputer sama-sama bisa sakit
  9. Otak dan komputer dapat berubah dan dapat dimanipulasi
  10. Otak dan komputer sama-sama bisa mengerjakan matematika dan masalah logika lainnya
  11. Otak dan komputer sama-sama dipelajari oleh ilmuan
Nah, kita sudah tahu sepuluh kesamaan komputer dan otak. Sekarang perbedaannya :
No
Otak
Komputer
1 Menggunakan zat kimia untuk mengirim informasi Menggunakan listrik untuk mengirim informasi
2 Sinyal bergerak lambat Sinyal bergerak cepat
3 Menggunakan gerbang fuzzy (kabur) yang berjangkauan antara (0) tidak menembak hingga (1) menembak penuh Menggunakan gerbang biner yang hanya mencakup dua pilihan: (0) Off dan (1) On
4 Memory tumbuh dengan pertambahan koneksi syaraf Memory tumbuh dengan penambahan chip
5 Cepat belajar Lambat belajar
6 Satu pekerjaan satu waktu (kecuali pada sistem syaraf otonom) Multitasking
7 Ukuran otak tidak berubah dalam 100 ribu tahun terakhir Ukuran komputer berubah sangat cepat hanya dalam beberapa dekade
8 Bahan bakarnya oksigen dan gula Bahan bakarnya listrik
9 Sekali rusak, selnya tidak dapat diganti Saat rusak, bagian penyusunnya dapat diganti
10 Memiliki sistem back up bila beberapa sel rusak Tidak memiliki back up bila hardwarenya rusak
11 Tidak pernah berhenti bekerja Dapat dimatikan dan dinyalakan kembali
12 Lambat mengerjakan matematika dan logika Cepat menghitung dan melakukan pertimbangan logis
13 Mampu berimajinasi Tidak dapat berimajinasi
14 Mampu menafsirkan dunia luar dengan sedikit informasi Perlu banyak informasi agar tidak salah menafsirkan
15 Ilmuan masih tahu sedikit sekali tentang otak Ilmuan sudah banyak tahu tentang komputer
Nah, Itu perbedaan dan persamaan antara otak dan komputer. Sekarang saat kita membandingkan antara keduanya, kita harus bicarakan konteksnya terlebih dahulu. Dalam hal apa?
Referensi :
Chudler, E. H. 2008. Brain vs Computer. http://faculty.washington.edu/chudler/bvc.html

Sumber artikel faktailmiah.com

P.5/Menhut-II/2011

Tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.33/Menhut-II/2009 Tentang Pedoman Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) Pada Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Produksi
Informasi selengkapnya dapat dilihat pada lampiran berikut : www.dephut.go.id